Chapter 12

13.1K 1.6K 299
                                    

"Hoam, memasak apa hari ini?"

Dengan wajah kusut khas bangun tidurnya, Byul Yi datang ke dapur. Masih lengkap dengan piyama tidurnya.

"Sup daging" jawab Seokjin yang masih sibuk dengan pancinya.

Byul Yi mengernyitkan keningnya dan semakin mendekat. Melihat dengan jelas apa yang pria bunting itu masak sebenarnya dengan mata kepalanya sendiri.

"Sepertinya enak" komentarnya saat aroma wangi itu masuk ke dalam hidungnya.

Seokjin dengan bangga hanya memberikan anggukkannya.

"Tapi kenapa banyak sekali?"

Seokjin tersenyum kaku sebagai jawabannya. Lebih memilih mengaduk-aduk supnya.

Sementara Byul Yi semakin mengerutkan kening kecurigaannya.

"Jangan bilang-"

"Mimiii!"

Ucapan Byul Yi terpotong saat datang makhluk kecil yang masih menggunakan baju tidurnya itu ikut dalam perbincangan singkat mereka.

"Mimi!"

Jimin. Bayi itu langsung memeluk kaki jenjang Seokjin seolah mencari perhatian pada sang Ibu.

"Sudah bangun ya"

Dimatikan kompornya dan menunduk untuk melihat putera kecilnya yang mengusak-usakkan kepalanya di kaki panjangnya.

"Bangunkan Hoseok saja, Byul Yi. Makanannya sudah siap"

Seokjin mengangkat tubuh pendek nan gemuk Jimin setelah mengusir Byul Yi dengan halus.

"Pintar sekali sih anaknya Mamih. Tidak menangis saat bangun tidur" pujinya sambil menciumi pipi tebal si bayi.

"Ahaahaha"

Sangat mudah membuat Jimin tertawa. Hanya hal kecil saja, sudah membuat bayi itu senang dan menunjukkan mata tak terlihatnya. Persis seperti seseorang ketika tertawa.

Ting Tong~

Senyum Seokjin semakin melebar saat mendengar suara yang menandakan jika ada tamu di depan.

"Tunggu, jangan terlalu antusias begini" gumamnya sebelum beranjak.

Seokjin mengatur wajahnya sesantai mungkin, setidaknya menghilangkan raut terlalu cerahnya yang barusan. Ia harus bersikap wajar dan tidak berlebihan.

"Ayo Mimi?"

"Iya, halo Jimin" balas Seokjin pada si bayi yang merasa terabaikan.

Ia tak tahu Jimin belajar kata itu darimana. Yang pasti bukan dirinya.

Ting~ Tong~

"Cong Cong"

Jimin menunjuk-nunjuk ke arah pintu depan yang jaraknya cukup jauh dari dapur. Bahkan tidak terlihat dari dapur.

"Iya, ting tong. Bukan Cong Cong"

"Cong Cong, Mi!"

"Iya, kita buka ya"

Dan setelah menetralkan raut wajahnya, berkat bantuan Jimin pula, akhirnya Seokjinpun beranjak ke depan.

Dan saat ia baru berada di ruang tengah, ada Byul Yi yang langsung berdecih dan masuk ke kamarnya.

"Byul Yi pasti sudah membukakan pintunya" gumamnya pelan melihat ekspresi tak bersahabat itu.

Bahkan Seokjin bisa mendengar suara pintu tertutup dengan kerasnya dari kamar si pemilik rumah tempatnya tinggal.

I am a Dad [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang