Chapter 16

13.1K 1.7K 174
                                    

"Apa maksudnya, Namjoon?!"

Baru juga Namjoon pulang dari kegiatan rutinnya. Berkunjung untuk menemui orang-orang tercintanya. Jinseok dan Jiminnya tentu saja.

"Apa lagi, Eomma?"

Dan sudah disambut teriakan oleh sang Ibu yang nampak menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

"Bagaimana bisa kau menceraikan istrimu?!"

"Eomma sudah tahu kan alasannya? Karena memang aku tidak pernah menyukainya, untuk apa dipertahankan?"

Jawaban terlalu santai itu tentu saja membuat sang Ibu semakin naik pitam.

"Kau tidak memikirkan bagaimana Minyeon nanti setelah berpisah denganmu?! Kau tidak memikirkan bagaimana anak kalian nanti?!"

Namjoon kira sang Ibu memperhatikan ucapannya mengenai anak yang dikandung calon mantan istrinya tadi dan sudah paham. Nyatanya wanita paruh baya itu terlalu memikirkan hal lain.

Namjoonpun menarik tangan sang Ibu menuju ke tempat yang lebih nyaman. Halaman belakang rumahnya yang sepi dan tak ada siapapun.

"Aku sudah lelah berpura-pura selama ini, Eomma" mulainya mengawali pembicaraan serius mereka.

Ya, ini sudah waktunya untuk merebut kembali sang Ibu dari pihak wanita itu. Jika sang Ibu sudah ada di pihaknya, maka ayahnya yang memang sebenarnya hanya ikut-ikutan saja itu pasti juga akan ikut memihaknya. Ya, ayahnya ini selalu mempercayai apa yang Ibunya ucapkan dan selalu memihak Ibunya. Pada dasarnya apapun yang dilakukan sang Ibu, ayahnya akan selalu mendukungnya.

"Apa maksudmu?!"

"Eomma sudah melihat cucu Eomma sendiri kan?"

Raut wajah sang Ibu langsung berubah saat mendengar pertanyaan itu.

"Ini tidak ada hubungannya dengan anak itu" sahutnya.

"Tentu saja sangat berhubungan. Aku ingin membawa anakku kemari, tinggal bersamanya di satu rumah yang sama. Selalu mendengar tawa dan tangisnya tiap saat"

Sang Ibu memalingkan wajah berkeriputnya tanpa mau bertatap langsung dengan Namjoon.

"Ya sudah, bawa saja kemari" ujarnya pelan.

"Tentu tidak bisa semudah itu, Eomma"

Sang Ibu masih dengan tampang sok tidak perdulinya.

"Kenapa tidak bisa? Anak itu anakmu kan? Harusnya kau bisa membawanya kemari"

"Dia masih memiliki Ibu, dan aku juga menginginkan Ibunya untuk tinggal bersamaku"

Sang Ibu berdecih kecil.

"Minyeon bisa menjadi Ibunya, kau tidak membutuhkan pria itu"

Namjoon memejamkan kedua matanya pelan. Mencoba mengumpulkan kesabarannya menghadapi wanita tua yang menjadi Ibunya ini.

"Eomma juga seorang Ibu kan? Bagaimana bisa Eomma mengatakan hal itu pada orang yang juga berstatus sebagai Ibu?"

"Mana ada pria yang menjadi Ibu"

"Eomma!"

"Sudah, kenapa jadi membicarakan pria tidak penting itu"

Namjoon mengacak pelan rambutnya. Kenapa Ibunya jadi seperti Seokjin yang selalu mengakhiri pembicaraan seenaknya.

"Masih ada satu alasan lain yang sebenarnya aku juga tidak begitu perduli" ujar Namjoon dengan topik yang berbeda.

"Apa lagi? Jangan mencari-cari alasan untuk membenarkan perceraian, Kim Namjoon"

I am a Dad [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang