Part 17. Tabayyun

1.9K 122 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Carilah dulu kebenarannya, jangan sampai kau terjerumus dalam ketergesa-gesaanmu itu. Karena keputusan dengan tergesa-gesa adalah bisikan setan.

Kediri, 03 Januari 2020
-Alfiyah Untukmu-

***

Seperti biasanya, setiap hari kamis pagi Kayla mengantar Maya ke pesantren untuk mengajar. Ya, semenjak khotmil Qur'an beberapa minggu yang lalu, Maya diminta oleh Kyai Anwar untuk membantu mengajar di pesantren. Kayla tak ingin ketinggalan dengan sahabatnya itu. Setiap kali Maya ke Pesantren pasti Kayla akan mengantarkannya.

Kayla menunggu Maya yang sedang mengajar di dalam mobil sambil bermain ponsel. Suasana di pesantren cukup ramai seperti biasanya. Namun, Kayla mendengar percakapan salah seorang santri dari luar. Kaca mobil yang di buka, membuat suara itu terdengar dari dalam mobil.

Kayla berusaha mengendalikan dirinya dan menahan amarahnya. Detik Selanjutnya, Kayla memutar lagu dimobilnya agar lebih rileks dan amarahnya bisa terkendali. Sesekali mimpi kemarin malam menghampirinya. Rasa takut tiba-tiba merasuki Kayla. Kayla menghela napas yang panjang lalu menghembuskannya perlahan. Dirinya berusaha mengontrol emosi yang sedang berkuasa dalam dirinya.

Kayla memutuskan keluar dari mobil dan menghampiri 2 santri yang sedang berbincang di samping mobilnya. Kayla mengucap salam kepada dua santri itu dan di sambut ramah oleh mereka.

"Afwan, ana mau nanya apa benar Ustadz Faris mau menikah?" tanya Kayla sedikit ragu.

"Dengar-dengar sih iya, Ukh, tapi kita belum tahu kepastiannya juga," jelas salah seorang santi.

"Memang Ukhti siapanya?" tanya santri berjilbab abu-abu.

"Ngg-nggak kok. Cuma ingin tanya saja. Terima kasih, ya," ucap Kayla lalu kembali ke dalam mobil setelah mengucap salam dan salamnya dijawab.

Pikiran Kayla melayang ke mana-mana. Memikirkan yang tidak-tidak. Ingatannya tetap melayang pada mimpinya kemarin malam. Mimpi itu terus menghantui dirinya. Kayla menyandarkan kepalanya di sandaran kursi mobil, merenggangkan otot-ototnya yang tegang.

Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sesosok lelaki yang berdiri diambang pintu ruang kesehatan. Mata Kayla membulat ternyata yang berada di sana adalah Faris. Tapi mengapa Faris berada di ruang kesehatan? Seribu pertanyaan menghampiri pikiran Kayla. Kayla memutuskan untuk menghampiri Faris.

"Assalamualaikum, Ustadz," ucap Kayla saat berada di dekat Faris.

"Waalaikumsalam. Kayla kenapa ada di sini?" tanya Faris terkejut dengan kehadiran Kayla secara tiba-tiba.

"Iya, Ustadz. Saya mengantar Maya mengajar," jawab Kayla dengan nada lemah lembut.

"Oooo ..." Bibir Faris membulat sempurna membentuk huruf 'o'.

"Ustadz, Kay boleh tanya sesuatu?" tanya Kayla dengan nada ragu-ragu. Faris hanya menjawabnya dengan anggukan.

"Hm ... Ustadz ... Ma ... Mau nikah, ya?" tanya Kayla gugup. Faris bungkam dengan pertanyaan itu. Dirinya tak tahu ingin menjawab apa. Ingin jujur, namun takut menyakiti.

"Ustadz, kok diam?"

"G ... Gak kok," jawab Faris berbohong. Faris menghela napas yang panjang. Jantungnya berdegup kencang tak beraturan.

***

Sore ini, Faris menemui Zahra untuk menanyakan tentang pernikahan yang akan di langsungkan 3 hari lagi. Terasa begitu cepat waktu bergulir dari hari ke hari. Faris duduk di kursi ruang guru sambil tertunduk memijat kedua pelipisnya dengan kedua tangannya.

Tak lama, suara seorang wanita mengucap salam terdengar. Faris mendongakkan kepalanya menghentikan memijat pelipisnya. Ternyata, Zahra sudah menjulang di hadapannya segera Faris menundukkan kembali pandangannya. Faris mempersilahkan Zahra untuk duduk di kursi depannya.

"Zahra ..." panggil Faris memecah keheningan.

"Iya, Ustadz."

"Zahra kamu siap menjadi istri saya?" tanya Faris.

"Insyaallah siap, Ustadz," jawab Zahra dengan yakin.

Faris menghela napas perlahan lalu menghembuskannya. Faris bingung akan semua ini. Jujur belum ada cinta sedikitpun di hati untuk Zahra. Apa Faris kuat menjalankan pernikahan tanpa dasar cinta? Wallahu A'lam

Faris menutup wajahnya dengan menggunakan kedua telapak tangannya sesaat sesudah Zahra pergi. Gimana kalau Kayla tahu dirinya akan menikah? pertanyaan itu tiba-tiba muncul di benak Faris. Apakah Kayla bisa menerimanya? Sedangkan Faris sudah terlanjur berbohong pada Kayla. Betapa kecewanya dia?

Faris mengusap wajahnya kasar. Rasa bersalah karena sudah tidak jujur kepada Kayla menguasai dirinya. Apakah iya Faris harus jujur? Faris belum siap untuk melihat air mata Kayla jatuh. Tetapi jika Kayla mengetahui kenyataan yang sebenarnya pasti akan lebih menyakitkan.

Akhirnya dengan berat hati ingin berkata jujur kepada Kayla. Dengan segera, Faris bangkit dari duduknya dan beranjak mencari Kayla. Namun Kayla ternyata sudah pulang.

***

"May," panggil Kayla saat berada di mobil.

"Apa?" tanya Maya singkat.

"Tau gak May, tadi aku denger kalau Ustadz Faris mau menikah emang bener?" tanya Kayla memastikan apa yang di dengarnya tadi tidak benar.

"Gak tau juga. Tapi tadi di pesantren juga ramai membahas itu sih," jawab Maya sedikit acuh.

Kayla masih menimbang semua itu. Kayla tidak tahu harus percaya yang mana, percaya dengan pembicaraan orang atau penjelasan dari Faris sendiri.

Kayla merebahkan dirinya di atas kasur. Memandang langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Apa benar Ustadz Faris akan menikah? Tapi sama siapa? Pertanyaan itu terus berputar-putar di otak Kayla.

Mimpi yang membuatnya semakin takut untuk kehilangan Faris. Orang yang bisa membuatnya bahagia dan orang yang bisa membuat dirinya melupakan segala masalah yang terjadi sebelumnya.

Allah tidak akan salah mempersatukan makhluknya. Pilihan Allah jauh lebih baik dari pada kehendak manusia itu sendiri. Allah, apa benar dia jodohku? Jika tidak siapa jodohku yang sebenarnya?

Allah jadikanlah dia mencintaiku. Ohh Allah, aku tidak tahu harus kepada siapa lagi aku mengadu. Aku hanya mempunyai Engkau yang bisa membantu di setiap langkahku.

Kayla menutup buku diary nya dan meletakkannya kembali di laci mejanya. Tanpa sadar, Kayla tertidur menyelami mimpinya yang berharap menjadi kenyataan.
###

Assalamualaikum Wa rohmatullah Wa barokatuh.
Alhamdulillah,, setelah sekian lama menghilang akhirnya saya muncul lagi. Maaf beberapa bulan yang lalu terjadi ke erroran yang tidak disengaja.

Happy New Year 2020

Akhirnya di tahun yang baru ini saya bisa menulis kembali. Semoga di tahun ini lebih baik dari tahun yang sebelumnya. Aamiin

Happy reading❤

Jangan lupa Vote ya❤
.
.
.
Syukron🍁

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang