Part 18. Kecewa

1.9K 147 3
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Hati itu bagaikan kaca, jika sudah sekali pecah pasti sulit untuk kembali utuh seperti semula.

Kediri, 03 Januari 2020
-Alfiyah Untukmu-

***

Kayla duduk disudut ranjang sambil menatap halaman rumah dari jendela. Hari ini Kayla malas untuk keluar kamar. Entah kenapa hatinya merasa sedikit tidak enak dari biasanya. Rasa khawatir dan takut tiba-tiba masuk kedalam dirinya. Kayla mengambil segelas air putih dinakas meja. Tenggorokannya terasa kering, hingga sampai seperti tercekat.

Kayla merebahkan tubuhnya di atas kasur. Punggungnya terasa pegal, sebab sudah sedari tadi duduk. Kayla mendengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Kayla beranjak dari kasurnya dan menuju ke jendela memastikan siapa yang datang pagi-pagi begini.

Kayla mengerutkan keningnya saat seorang lelaki berbaju biru muda dengan memakai sarung hitam dan kopiah hitam turun dari mobil itu. Lelaki itu masuk ke rumah Kayla. Dan tak lama terdengar ketukan pintu dan ucapan salam dari luar. Segera Kayla menuju ke bawah menghampiri lelaki itu.

Kayla membuka pintu rumahnya. Terlihat lelaki berdiri membelakanginya Kayla seperti ragu untuk memanggilnya. Jujur sebab dia tidak mengenali lelaki itu.

"Waalaikumsalam. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Kayla ragu.

Lelaki itu membalikkan badannya dan menghadap Kayla. Lelaki itu tersenyum pada Kayla hingga membuat Kayla terpaksa untuk tersenyum kepada lelaki itu. Kayla tampak tak mengenali lelaki itu sedikitpun.

"Ini, Ning, ada undangan buat Ning," ucap lelaki itu sambil menyodorkan kertas yang tadi dibilangnya undangan itu.

Kayla tak langsung menerimanya, akhirnya saking penasarannya Kayla menerima undangan itu. "Dari siapa?" tanya Kayla pada lelaki itu seusai menerima undangan itu.

"Nanti Ning baca sendiri. Saya pamit Assalamualaikum." lelaki itu melangkah pergi meninggalkan rumah Kayla dan kembali masuk ke dalam sebuah mobil yang terparkir di depan halaman Kayla.

Kayla menutup pintunya kembali setelah lelaki itu pergi. Dia membawa undangan itu ke kamarnya. Kayla kembali duduk disudut ranjang sambil membolak-balikkan undangan dengan warna biru itu. Akhirnya Kayla memutuskan untuk membuka bungkus undangan itu.

Kayla membacanya sejenak. Matanya membulat sempurna saat melihat isi undangan itu. Betapa terkejutnya Kayla saat undangan itu berisi undangan pernikahan Faris dan Zahra. Setetes demi setetes air mata Kayla jatuh hingga mengenai undangan pernikahan itu. Hatinya seakan hancur seketika. Begitu teganya orang yang dicintainya pergi meninggalkannya bersama wanita lain.

Cinta yang tidak akan terbalas selamanya. Cinta yang hanya bisa menumbuhkan luka. 'Ya Allah, mengapa ini harus terjadi padaku?' gumam Kayla dalam hati. Kayla menatap undangan itu dengan penuh kebencian dalam dirinya hingga menjatuhkan undangan itu sampai ke lantai.

Kayla membanting tubuhnya ke kasur lalu menenggelamkan wajahnya di bantal. Hidup seakan tidak adil padanya. Takdir kali ini tidak memihak padanya. Kayla meremas bantalnya begitu kuat melampiaskan kekecewaannya. 'apa ada yang salah dalam diriku hingga Kau tak membiarkan aku yang lemah ini merasakan indahnya cinta?' Gumamnya dengan isakan menyalahkan takdir yang telah di tentukan Allah.

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang