8

4.8K 401 31
                                    

Setelah menelpon suruhannya, Ali meletakkan handphone kembali di atas meja. Ali memikirkan bagaimana jika suatu hari nanti Prilly mengetahui semua kelakuan bejatnya yang dia lakukan untuk bisa memiliki Prilly seutuhnya.

Tok tok tok

"Masuk"

"Maaf mengganggu, Pak. 5menit lagi kita ada meeting", ujar asistennya.

"Baik, saya segera kesana", Ali mau tidak mau harus pergi meeting untuk menghilangkan sedikit pikiran tentang Prilly.

"Selamat siang Pak Ali, senang bisa bertemu dengan anda", sapa Rizky salah satu pengusaha muda yang menanam saham di perusahaan Ali.

"Selamat siang, Pak Rizky. Mari masuk, rapat akan segera dimulai", ajak Ali untuk masuk keruang meeting.

******

Prilly masih memikirkan perkataan Ali yang membuatnya bingung ,"Suatu saat, apapun yang terjadi, ku mohon tetaplah di sisiku."

Prilly tidak tau apa yang disembunyikan oleh pria itu, dia terlalu misterius untuk seorang Prilly. Karena tidak mau memikirkan pria itu terus, Prilly memutuskan untuk pergi ke halaman belakang.

Drtt Drtt Drtt
*anggapajabunyihandphoneya

"Hallo", Prilly mengawali pembicaraan karena nama yang tertera di handphone nya adalah dari rumah sakit Syifa dirawat.

"Hallo, mbak Prilly bisa datang kerumah sakit? Ada hal penting yang mau saya sampaikan", ucap dokter diseberang sana.

"Iya, dok bisa. Saya langsung kesana, dok", Prilly khawatir terjadi apa-apa dengan Syifa. Maka dari itu ia langsung berangkat ke rumah sakit.
Tapi, sebelum itu Prilly berusaha menelpon Ali terlebih dahulu untuk meminta izin pergi ke rumah sakit.

"Aduh, kenapa ga diangkat sih?", ujar Pilly khawatir karena Ali tidak mengangkat telpon darinya.

Sampai akhirnya Prilly memutuskan untuk ganti pakaian terlebih dahulu, baru setelah itu dia akan mencoba menelpon Ali kembali.

Setelah beberapa menit, Prilly keluar dan meminta sopir yang sudah disiapkan oleh Ali untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Dan dia masih mencoba untuk menelpon Ali.

******

"Huh", Ali mengembuskan nafas setelah meeting yang dia mimpin selama 2jam selesai.

"Permisi, tuan", seseorang yang dia suruh mengawasi Prilly masuk ke dalam ruangannya.

"Bagaimana? Apa yang ingin kamu sampaikan?"

"Tadi saya melihat dia terburu-buru pergi keluar, sepertinya menuju ke arah rumah sakit, tuan", adunya sama seperti yang dia lihat.

"Ke rumah sakit?"

"Iya, tuan"

"Mau ngapain dia ke rumah sakit?"

"Saya kurang tahu, tuan"

"Baik, kamu boleh pergi sekarang. Jangan lupa terus awasi dia"

"Siap, tuan. Saya permisi dulu, tuan", seseorang tersebut mengundurkan diri dari hadapan bossnya.

"Mau ngapain dia ke rumah sakit? tanpa aku disisinya?"

"Berani sekali dia, pergi tanpa seizin ku", Ali yang masih pusing karena meeting, lalu ditambah Prilly pergi tanpa seizinnya. Membuat ia menutup mata untuk mengurangi beban yang ia pikirankan.

******

"Assalamualaikum", sapa Prilly waktu ia sampai di ruangan Syifa.

"Kakak", jawab Syifa dengan binar bahagianya.

SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang