16. Salah

2.6K 455 291
                                    

You can give me a votes and some comment to appreaciate my works!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

You can give me a votes and some comment to appreaciate my works!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Seungyoun ngejalanin motornya kenceng, nerobos semua kemacetan jalan kota Bandung buat nemuin Seungwoo di apartment ketua Boedjang itu.

Seungyoun mencetin bel apartment Seungwoo kasar, engga sabar di bukain sama yang punya dan nerobos masuk waktu Seungwoo bukain pintunya.

Seungyoun lepas jaketnya gitu aja, terus jalan ke dapur Seungwoo.

“Gue mau minum” kata Seungyoun

Wine?” tanya Seungwoo masih tenang

Vodka

Seungwoo nyamperin Seungyoun dan nyuruh Seungyoun buat duduk, sedangkan Seungwoo sendiri sekarang ngambil stok vodka-nya di bawah lemari deket kulkas dan ngambil dua gelas kecil buat jadi sarang vodka mereka.

Seungyoun nuangin vodka-nya engga sabar, terus minum dalam sekali teguk yang bikin tenggorokan dia serasa kebakar bukan main.

Seungwoo nuangin vodka ke gelas dia sendiri, tapi cuma sedikit dan negak minuman itu sekaligus.

Engga cukup bikin tenggorokan dia kebakar, Seungyoun neguk gelas vodka keduanya.

“Lo harus kontrol diri lo juga, jangan langsung dibuat teler” kata Seungwoo, nadanya dingin dan Seungyoun naruh lagi botol vodka-nya pelan.

Kepala dia pening, tanpa sadar dia kaya udah stress sendiri akhir-akhir ini. Terhitung sejak anak Boedjang nginep di rumah dia empat hari lalu, Seungyoun ngerasa kalau ini waktunya dia ngomong.

“Besok Dohyon pulang” kata Seungyoun, buka pembicaraan.

Seungwoo masih duduk di sofanya dengan santai, goyangin gelas vodka-nya tanpa minat.

“Gimana bisa gue suka sama gebetan adik gue sendiri?” lanjut Seungyoun

Seungwoo ketawa pelan, dia udah tau Seungyoun bakalan bilang gini cepet atau lambat.

“Awalnya gue engga naruh atensi sekali sama Dongpyo, first impression gue ke dia juga cuma—oh, tipikal baby boy

Sekarang Seungwoo nyalain rokoknya, dia mulai ngerokok sambil dengerin cerita Seungyoun.

“Tapi waktu itu, waktu pertama kali gue anter-jemput Dongpyo, gue baru tau kalau dia beda. Dia punya pesonanya sendiri di mata gue, tanpa di buat-buat ataupun di lebih-lebihin” Seungyoun mijit pangkal idungnya pelan, “Dongpyo beda, bukan tipikal orang yang gue gombalin dan langsung luluh. Dia nolak dengan cara lembut dan itu makin bikin gue penasaran sama dia”

“Cuma penasaran?”

“Diem dulu anjing”

Seungwoo lupa, Seungyoun kalau lagi ngerasa stress gini bisa ngehancurin semuanya. Akhirnya Seungwoo cuma hisap rokoknya lagi dan ngeluarin asapnya pelan.

FORELSKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang