20. Patah

2.9K 457 455
                                    

You can give me a votes and some comment to appreaciate my works!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kalian ngarepin anak Boedjang baku hantam, padahal komentar kalian kemarin yang pada baku hantam pertahanin shipper, aku bagian ketawa aja di balik layar xixixi.

Kalian ngarepin anak Boedjang baku hantam, padahal komentar kalian kemarin yang pada baku hantam pertahanin shipper, aku bagian ketawa aja di balik layar xixixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Wooseok nungguin Hangyul yang masih sibuk bikin kopi buat pelanggan. Iya Hangyul punya kafe sendiri, terus kalau lagi libur kuliah dia sendiri yang jadi Barista disana, bantuin karyawan dia yang lain.

Gelas Ice Americano Wooseok udah berembun, ngasih tanda kalau minuman itu udah cukup lama. Tapi Hangyul masih sibukin dirinya sendiri, seolah lupa sama Wooseok.

Wooseok berdiri dari duduknya, dia ngetuk meja Barista dua kali dan bikin Hangyul liat dia.

“Sampe kapan lo mau bikin gue nunggu?” kata Wooseok

“Oh, iya” Hangyul nolehin kepalanya ke karyawan dia—seorang Barista juga. “Gantiin gue dulu ya, bentaran”

“Siap pak bos!” jawab Barista itu

Hangyul akhirnya keluar dari area Barista, terus ngikutin Wooseok dan duduk di kursi yang hadapan sama Wooseok.

“Kenapa?” tanya Hangyul akhirnya

“Lo udah liat keputusan Dongpyo?”

“Udah”

“Lo engga patah hati? Karena gue liat lo sibuk sendiri daritadi”

Hangyul ketawa pelan, “Sibukin diri adalah cara gue buat ngadepin patah hati”

Wooseok diem, awalnya dia kira Hangyul emang bercanda tentang Dongpyo—dan waktu liat Hangyul sibuk di kafe-nya, bikin Wooseok mikir kalau Hangyul emang engga peduli sama keputusan Dongpyo.

Taunya, Wooseok salah.

“Adalagi engga?” tanya Hangyul

Wooseok diem, dia ragu buat nanya hal ini sama Hangyul. Tapi kalau engga ditanya, sampe berapa lama lagi Wooseok harus nunggu Hangyul?

“Ini soal kita” kata Wooseok akhirnya

Hangyul diem, nungguin kelanjutan Wooseok.

“Sampe berapa lama lagi gue harus nunggu lo? Sampe berapa lama lagi gue harus pura-pura benci sama lo, padahal perasaan gue sama lo adalah kebalikannya”

“Jangan tunggu gue” jawab Hangyul cepet

Tiga kata jawaban Hangyul udah berhasil bikin Wooseok ngerasa dadanya ngilu bukan main.

“Kali ini masih Doyeon? Atau Dongpyo?” tanya Wooseok, nadanya udah dingin. Dia udah engga suka Doyeon daridulu tapi dia engga bisa engga suka sama Dongpyo.

“Jangan bawa Doyeon atau Dongpyo, tanya diri lo sendiri” kata Hangyul

Wooseok diem, dia engga ngerti sama omongan Hangyul.

FORELSKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang