Yerim baru saja bangun dari tidurnya setelah mendengar suara sayup-sayup dari dapur. Ya, kamar Sora memang berada dilantai bawah jadi aktifitas diluar kamar bisa terdengar lumayan jelas dari sini.
"Uh, tumben berisik amat sih?!" keluh Yerim sembari bangkit dari posisi tidurnya. Begitu Yerim keluar dari kamarnya, ia sedikit terkejut melihat pemandangan yang ada di dapur.
Ada Winwin yang sudah berseragam rapi sedang membantu Melisa menyiapkan sarapan, dan Ayahnya yang duduk manis di kursi meja makan sambil memainkan gadgetnya.
"Tapi kulitku nggak akan rusak kan Tante?" tanya Winwin pada Melisa.
"Oh, enggak kok sayang, atau kalo nggak kamu pake Aloe Vera aja. Yerim punya kok di kamarnya, pakai aja—" sahut Melisa dengan lembut dan penuh perhatian. Winwin mengangguk sebagai balasan kemudian lanjut mengambil piring dan sendok untuk dihidangkan di atas meja makan.
"Bunda?" panggil Yerim pada Melisa yang secara otomatis membuat ketiganya menoleh pada Yerim.
"Buruan mandi! Jam segini kok baru bangun!" perintah Melisa pada Yerim. Yerim berdecak merasa bahwa Ibundanya lebih perhatian dengan Winwin dibandingkan dengan dirinya.
Setelah rapi, Yerim langsung keluar kamar dan sarapan bersama keluarganya. Bundanya selalu memasak sarapan omelet dan sosis karena menurutnya praktis dan cepat. Meski begitu, Yerim tidak pernah merasa bosan. Ia justru merasa sangat bersyukur karena memiliki Ibunda yang begitu perhatian. Lain halnya dengan Winwin, ia bahkan hampir tidak pernah sarapan pagi karena Papanya selalu berangkat pukul enam tepat dan pulang larut malam. Hanya di keluarga Yerim lah ia merasakan kasih sayang, terutama dari Melisa. Ia beruntung mengenal mereka.
"Yerim, besok lagi kalo main salon-salonan sama Winwin itu jangan lupa make up nya dibersihin. Kasihan dong Winwin nanti kalo kulitnya rusak gimana?" omel Melisa pada Yerim ketika mereka sudah selesai sarapan.
"Dih Bunda ih ngomel mulu sama aku!" keluh Yerim yang disusul tawa Winwin.
"Udah Tante, nggak papa kok. Ini juga salah Winwin yang ketiduran, habisnya Yerim kayak ngelus-elus sih jadi ngantuk." Jawab Winwin berusaha membela Yerim.
"Ya udah sana kalian berangkat, nanti telat." Perintah Ayah Yerim, Kang Seojeon.
"Iya, Tante dan Om makasih banyak ya sarapannya." Ucap Winwin sopan kemudian mereka berdua berangkat sekolah menggunakan mobil Winwin.
---
Di mobil, Yerim tidak mengatakan sepatah kata apapun. Pikirannya masih terganggu dengan kejadian semalam saat Winwin menangis dalam pelukannya. ia bertanya-tanya mengapa pria ini tampak sangat tenang dan ceria seolah-olah semalam ia baru saja bermimpi indah. Padahal jelas sekali semalam Winwin tampak begitu terpuruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKEN | Winwin ✔
FanfictionCERITA TAHUN 2014 BELUM DIREVISI. Winwin itu... paling susah ditebak! Dibalik sifatnya yang agak tertutup itu, kadang dia jadi galak dan super ngeselin. "Gausah temenan sm aku, aku benci cewek berambut panjang!" Kadang dia jadi manja banget sambil p...