16 🔞

816 43 34
                                    

Winwin ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winwin ❤

---

Acara masak memasak hari ini sukses besar. Semua makanan habis tak tersisa dan kini satu persatu dari mereka sudah mulai berpamitan karena matahari sudah hampir terbenam. Kecuali Taeyong dan Yerim, mereka masih membantu Winwin membereskan rumah Winwin serta mencuci bekas piring gelas atau perkakas lainnya yang kotor. Sebenarnya Yuta juga hendak membantu, tapi tiba-tiba Lisa menelpon dan meminta jemputan. Hngg, bucin.

"Yerim, bukannya itu handphone kamu yang bunyi?" tanya Taeyong sambil menunjuk ponsel Yerim dengan dagunya. Sang empunya pun menoleh kearah pandang Taeyong.

"Oh iya, Kak. Duh Bunda nelpon ternyata-halo Bunda? Iya maaf tadi lagi beres-beres... iya masih di rumah Winwin... hah? Iya iya... iya Bunda, daah!" Yerim menutup teleponnya.

"Win, aku harus pulang deh. Bunda pas mau pergi tadi lupa udah matiin kran air apa belum."

"Oh iya iya, Rim. Buruan gih sana entar keburu tagihan airmu jadi nambah." Sahut Winwin yang masih sibuk membilas piring.

"Oke, bye!"

"Kak Taeyong." Panggil Winwin pada Taeyong yang masih mengelap sekitar kompor.

"Kak, udah Kak Taeyong istirahat gih. Bagian situ biar dibersihin pembantu aja besok." Ulang Winwin.

"Oh, kamu punya pembantu Win?" tanya Taeyong yang kemudian melepas sarung tangan karetnya dan mencuci tangannya.

"Iya, tapi dia nggak nginep Kak."

Beberapa saat kemudian, akhirnya Winwin selesai mencuci piring dan berniat mengecek keberadaan Taeyong karena sedari tadi suasana sangat hening. Winwin kemudian tersenyum mendapati Taeyong yang tertidur di shofanya.

 Winwin kemudian tersenyum mendapati Taeyong yang tertidur di shofanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangat tampan dan mempesona meski dalam keadaan tidur pun. Winwin gemas, ia mendekat diam-diam, mengamati keindahan wajah Taeyong tiap inchinya. Perlahan Winwin mulai meraba pelan kulit wajah Taeyong, dari ke dahi turun hidung dan berhenti sejenak di bibir ranum Taeyong. Jantungnya kini berdetak tak karuan, membayangkan hal-hal manis yang mungkin saja terjadi seperti berciuman, mungkin?

MISTAKEN | Winwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang