"Iya, aku cinta sama Kak Taeyong. Sangat. Aku bahkan udah mencuri ciuman pertamamu."
"Hueekkk..."
Kalimat itu masih terus melintasi pikiran Taeyong, membuat perutnya tak berhenti merasa mual. Entah sudah keberapa kalinya ia menggosok bibirnya, seolah ciuman Winwin masih terus membekas disana. Taeyong menatap pantulan dirinya di kaca, penampilannya sudah berantakan. Ia kembali bergidik ngeri membayangkan bagian tubuh mana saja yang sudah disentuh oleh Winwin tanpa ijinnya.
Ya Tuhan...
Taeyong kembali menggosok-gosok leher, dada, pundak dan tangannya seolah menghapus jejak sentuhan Winwin selama ini. Ia benar-benar merasa risih.
"Taeyong, kamu nggak papa?" tanya Doyoung yang baru saja menyusul Taeyong di toilet. Ia bersama Jaehyun dan Yuta.
"Jangan sentuh." Sela Taeyong yang menyadari bahwa Doyoung baru saja ingin menepuk pundak Taeyong, bermaksud hendak menenangkannya.
"Taeyong!" panggil Yuta begitu melihat Taeyong masuk ke bilik toilet dan sedetik kemudian suara muntahan kembali terdengar di dalam sana.
Mereka bertiga saling berpandangan, merasa tahu bagaimana perasaan Taeyong saat ini. Laki-laki itu pasti sangat terkejut. Apalagi Doyoung, ia tahu betul jika Taeyong sudah menganggap Winwin sebagai adiknya, bagaimana Taeyong selalu menjaga Winwin meskipun kerap kali ia merepotkan Taeyong karena tingkahnya yang clingy.
Jika saja Taeyong adalah Doyoung, sudah dapat dipastikan Winwin ditendang jauh-jauh olehnya. Sedangkan Yuta, ia sudah tidak terkejut lagi karena sudah mendengar semua ini dari Yerim sebelumnya. Tapi tetap saja Yuta merasa kasihan pada Taeyong karena selama ini Taeyong memang selalu baik dengan siapapun tanpa pernah berpikir negatif kepada mereka.
"Kasihan ya Yerim, berarti dia jadi pacar Winwin cuma buat alibi aja dong?" ujar salah seorang siswa yang baru saja masuk ke toilet dan mencuci tangannya di wastafel.
"Eh, denger-denger mereka itu nggak pacaran tau!" sahut teman siswa itu.
"HEH KALIAN BANCI APA GIMANA SIH NGOMONGIN ORANG DI TOILET!" bentak Yuta yang tidak terima mendengar nama sepupunya itu digunjing oleh orang lain.
"M—aaf Kak—" dua siswa itu sontak menunduk pada Yuta.
"Mereka masih belum bubar ya?" tanya Jaehyun pada dua siswa tersebut.
"Belum Kak, sekarang malah ada Yerim juga disana."
"HAH? KANG YERIM?"
---
Buuggghhh...Winwin kembali tersungkur. Tulang hidungnya sudah berdarah, dahinya membiru, dan sudut bibirnya terdapat bercak darah. Baru saja perut Winwin ditendang oleh Ten. Siswa-siswi lainnya hanya menonton, ada yang mendukung Ten karena merasa jijik dengan Winwin, ada pula yang menatap miris melihat kekejaman Ten.
"TEN!" Yerim berlari kearah Ten, namun sedetik kemudian merasakan pundaknya ditarik kencang oleh seseorang. Yerim otomatis berbalik menatap seseorang yang menariknya.
"Heh, kamu pacarnya Winwin kan?" tanya Hina.
"Enggak!"
"Oh, jangan-jangan kamu udah tau ya selama ini tentang masalah mereka?" tuduh Koeun.
"Hah?"
"Jujur deh! Kamu sekongkol kan sama Winwin?" tuduh Hina kemudian.
"Eh, apa-apaan sih kamu?!"
Lami sudah tidak sabar, ia langsung menarik rambut Yerim kuat-kuat, "Jawab bego! Bengong mulu! Atau kamu satu spesies kayak Winwin? Lesbian, hm?"
Yerim benar-benar tidak terima kali ini, lantas kakinya yang bebas itu menendang tulang kering Lami hingga gadis itu tersungkur dan melepaskan cengkeramannya di rambut Yerim.
"BACOT BANGET SIH JADI CEWEK? JANGAN ASAL NUDUH DONG!" teriak Yerim dengan emosi.
"MINGGIR KALIAN!" usir Yerim pada Koeun, Hina dan Herin. Mereka hanya diam dan langsung menyingkir, tiba-tiba merasa gemetar hanya dengan melihat tatapan tajam Yerim.
"Ten! Stop!"
"Minggir atau kamu ikut kena tonjok?!" ancam Ten.
"Coba aja!" tantang Yerim yang justru semakin memajukan tubuhnya pada Ten. Ten menyeringai.
"Kamu pikir aku bercanda?"
"Jadi kamu kira aku nganggep kamu bercanda?"
Ten mendengus kasar, ia hampir lupa gadis yang dihadapannya itu keras kepala.
"Minggir anjing!"
Ten menarik kerah Yerim dengan kencang hingga tubuh Yerim yang lebih pendek dari Ten itu berjinjit. Yerim sesak napas, ia hampir terbatuk. Sedangkan Ten yang melihat Yerim kesakitan hanya terus menahan posisi itu sambil menyeringai pada Yerim, beberapa detik kemudian ia langsung membanting tubuh Yerim hingga gadis itu terjembab di lantai.
Yerim kesulitan untuk bangun, tulang pinggangnya terasa sangat nyeri ditambah dengan punggungnya yang sakit karena sempat berbenturan dengan pintu loker. Sontak beberapa siswa disana yang menonton langsung memekik kaget, membuat kerumunan siswa semakin padat karena penasaran.
"BAJINGAN!" Yuta yang baru saja tiba langsung berlari dan menendang punggung Ten. Melihat Ten yang terpental di lantai langsung dimanfaatkan Yuta untuk menginjak telapak tangan laki-laki itu dengan sepatunya. Ringisan Ten rupanya tak membuat Yuta iba, ia justru menekannya lebih dalam.
"Jangan sentuh Yerim atau kamu bakal berurusan sama aku sampai mati!" ancam Yuta dengan penuh penekanan.
PRIIIIITTTT PRRIIIIITTT
"BERHENTI SEMUANYA!"
Seluruh atensi siswa-siswi seketika beralih pada suara peluit yang memekik telinga. Mereka yang sudah berbalik langsung membuka jalan untuk sosok yang membunyikan peluit itu dengan nyaring. Bu Irene baru saja menatap murid-muridnya yang babak belur.
"Ten, Yuta, Lucas, Jungwoo, Lami, Hina, Herin, Koeun. Ikut semua ke ruangan saya!" perintah Bu Irene tegas sambil menunjuk mereka satu persatu.
Ya Tuhan, kenapa baru sekarang? Dari tadi Bu Irene kemana? –Yerim.
"Yerim, kamu nggak papa?" tanya Taeyong sambil membantu Yerim berdiri.
"Nggak papa kok, Kak."
Berbeda dengan jawaban Yerim, rupanya tubuh gadis itu sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Pandangan matanya memburam selama sepersekian detik tepat sebelum pandangan Yerim berganti hitam dengan tiba-tiba.
"Rim! Sadar!" paksa Taeyong agar Yerim tidak kehilangan kesadarannya.
"Kak, tolong Winwin..." bisik Yerim sebelum ia benar-benar pingsan.
Taeyong mendengus sebal, jika tidak dalam kondisi darurat seperti sekarang ini, rasanya ia ingin ikut menghajar Winwin karena telah membuat Yerim ikut terluka. Tapi Taeyong tetap berusaha fokus, ia langsung menyelipkan tangan kirinya di lekukan kaki Yerim dan tangan kanan yang menopang punggung gadis itu. Taeyong menggendong Yerim ala bridal style menuju UKS. Mengabaikan pandangan iri para siswi yang ingin menggantikan posisi Yerim saat ini.
Yerim, maaf. –Winwin.
To be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKEN | Winwin ✔
FanfictionCERITA TAHUN 2014 BELUM DIREVISI. Winwin itu... paling susah ditebak! Dibalik sifatnya yang agak tertutup itu, kadang dia jadi galak dan super ngeselin. "Gausah temenan sm aku, aku benci cewek berambut panjang!" Kadang dia jadi manja banget sambil p...