part 53~Alven

11K 458 225
                                        

Sepertinya semesta memang ingin bermain-main dengan keduanya. Baru saja mereka mendapatkan kebahagiaan sebentar, lagi-lagi semesta merenggut kebahagiaan itu kembali. Membuat Alex merasa bahwa memang semua yang sudah ia lakukan selama ini hanyalah sia-sia. Papanya Venus tak pernah atau bahkan tak akan pernah memberikan persetujuan mengenai hubungan Venus dengan Alex. Kejadian beberapa tahun lalu membuat hati Baskara mengeras. Ia tak akan membiarkan putri kesayangannya disakiti oleh siapa pun lagi.
"Bagaimana mungkin papa memberikan ijin untuk kamu bisa berhubungan dengan laki-laki itu Venus?"
"Kamu lupa? Dia sudah menyakitimu berkali-kali. Ingat itu Venus. Tidak ada satu orang pun ayah di dunia ini yang rela membiarkan anak perempuannya bersama orang yang bahkan baginya saja tidak aman sama sekali."
"Tapi pah, Alex sudah berubah."
"Kamu percaya itu?" tanya Baskara tegas pada putrinya itu yang sejak tadi memohon-mohon persetujuan.
"Bagaimana nanti kalau dia menyakitimu lagi? Bagaimana nanti kalau dia berbuat kasar sama kamu lagi?"
"Tidak," tegas Baskara menatap putrinya tajam.
"Sampai kapan pun papa tidak akan pernah mengijinkan kamu memiliki hubungan dengan laki-laki itu."
"Walau papa tahu Venus mencintai Alex?" tanya Venus dengan suara bergetar dan sebentar lagi pasti gadis itu menangis.
Kini, Baskara mengehela nafas lelah. Ia menutup kedua matanya dan kembali membukanya.
"Ini demi kebaikanmu. Tolong dengarkan ucapan papa."
Venus tertunduk lemas, dengan perasaan yang begitu rapuh, dia berjalan ke kamarnya. Hatinya bergemuruh menerima baanyak kekecewaan mendengar pernyataan dari papanya tadi. Didudukkannya tubuh lemah itu di atas ranjang miliknya, tangannya menjuntai lemas, bahunya merosot. Tatapannya kosong. Suara panggilan dari ponselnya itu yang akhirnya menyadarkannya dari lamunan.
”Bagaimana? Sudah bertemu papamu?”
Venus diam. Ia masih mengingat-ingat semua ucapan yang keluar dari mulut Baskara.
”Hei? Kamu kenapa?  kok diam saja?”
dItutupnya mata indahnya itu, hembusan nafas kecil membuatnya sedikit merasa lebih baik. Mencoba menunjukkan pada Alex bahwa ia baik-baik saja.
”Lex, apakah kamu serius menjalin hubungan denganku?”
dI seberang sana, Alex merasa bingung karena tiba-tiba kekasihnya itu seperti meragukan dirinya.
”Mengapa kamu bertanya seperti itu? Bukankah sudah jelas dengan cincin yang kuberikan minggu lalu?”
”Kapan kamu akan datang menemui papaku? Kamu mau memperjuangkanku di depan papa  kan?”
Jawaban selanjutnya dari Alex seketika membuat senyuman Venus mengembang. Malam itu, akhirnya Venus bisa tertidur nyenyak.



AlVen [Possessive Boy]✔  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang