dua

1.5K 289 46
                                    

home


Semua orang bisa tahu Seungyoun adalah alpha dominam hanya dengan menatap matanya. Bahkan orang tuanya sendiri sudah sadar bahwa Seungyoun dominan sejak anak tunggal mereka itu berusia 6 tahun.



Mereka ingat saat itu Seungyoun dengan mudahnya membuat orang-orang patuh akan perintahnya: menjauhi anak laki-laki yang menangis tersedu-sedu karena dijahili.



Tapi, berbeda dengan alpha dominan yang suka mengambil keuntungan karena status mereka, Seungyoun sangat tidak suka menaikan derajatnya. Maka dari itu sebisa mungkin ia tidak terlalu menguarkan feromonnya kepada orang-orang agar mereka tidak terintimidasi.




Seungyoun ingat dia tanpa sengaja mencium aroma manis seseorang saat mendaki gunung. Tapi karena mereka berlawanan arah, Seungyoun jadi tidak dapat mengejarnya.



Seungyoun juga ingat kali kedua ia mencium aroma yang sama, yang sudah menjadi candunya tanpa sengaja. Saat itu Seungyoun sedang berjalan santai saja di area gedung kampusnya, tapi kemudian di salah satu ruangan yang biasanya dipakai oleh anak olahraga tercium aroma buah persik. Aroma yang Seungyoun rindukan.



Tapi lagi, dia gagal menemukan pemilik dari feromon kesukaannya itu.




Oh, ralat.





Seungyoun akhirnya menemukannya.



.
.
.


"jangan gegabah," ancam Seungwoo lalu membuka pintu kamar tamu di rumahnya.




Seungyoun berdecak dan dengan cepat membawa tubuh lemas Yohan ke dalam kamar dan menguncinya.




Seungyoun menjatuhkan tubuh Yohan di atas kasur. Omega itu terlihat gelisah sedari tadi. Ia menggigit bibirnya agar menahan gejolak-gejolak aneh yang merayap disekujur tubuhnya.




Gila.





Seungyoun meneguk ludah dengan kasar. Kepalanya sangat pusing karena feromon Yohan yang memabukan.




Bohong jika dia tidak terpancing. Apalagi Yohan adalah omega dengan pemilik feromon buah persik yang selama ini dia cari. Mate-nya.




"...hngh..."




Seungyoun menutup erat kedua matanya, mencoba untuk mengontrol sisi alphanya yang meraung meminta keluar.





Sial.



Sialan!





"...k-kau alphaku?"





Tangan itu terulur menarik tangan milik Seungyoun, menariknya sangat kuat hingga Seungyoun yang masih dalam keadaan lemas itu terjatuh tepat di atas Yohan.





Sial.




Bukan seperti ini pertemuan pertama yang Seungyoun inginkan.




Tapi naluri serigala dalam dirinya memberontak terus menerus. Membisikinya untuk menyentuh omega cantik di dalam kukungannya ini.




Sementara Yohan menggeliat tak nyaman, menarik tangan Seungyoun untuk menyentuhnya.




"tidak!" tolak Seungyoun yang malah dihadiahi wajah hampir menangis Yohan.





"k-kumohon.."




Panas dan sakit. Seungyoun tahu Yohan sedang merasakan itu.




Seungyoun menggigit bibirnya, menatap bibir tebal milik Yohan. Ludahnya terteguk dengan kasar.





'kalau ini, tidak masalah kan?'



Dengan berani, Seungyoun meraup belah kembar itu membuat pekikan tertahan keluar dari milik Yohan.




Seungyoun mengecapnya lembut. Awalnya begitu, tapi Yohan dengan omeganya yang sedang gila menekan tengkuk Seungyoun agar pangutan mereka semakin dalam, mau tak mau Seungyoun mulai bermain hingga membuat Yohan kewalahan.




Ciuman terlepas membuat Yohan mendelik tidak suka. Seungyoun hanya menghela napas lalu menangkup pipi Yohan.





"aku hanya akan membantumu. Aku tidak mau kau membenciku di pertemuan pertama kita," ujar Seungyoun lalu dengan perlahan membuka kancing kemeja milik Yohan.




.
.
.




Mata Yohan terbuka perlahan. Ia menengok kanan kiri dan menyadari bahwa ia tidak berada di dalam kamarnya sendiri.




Tak lama pintu terbuka, menampilkan sosok tidak asing dengan nampan di tangannya.





"oh? Sudah bangun rupanya. Ayo, makan dulu untuk isi energi,"




Yohan mendudukan diri, lalu kembali menatap orang di depannya.





"Byungchan Hyung, kenapa aku bisa di sini?"



Byungchan mengangkat kedua alisnya, lalu tersenyum jahil.




"selamat atas heat pertamamu, kawan!" ucap Byungchan sambil memberikan semangkuk bubur kepada Yohan.





Kening Yohan mengerut, "heat?"



Byungchan mengangguk lalu kemudian terkekeh begitu melihat ekspresi Yohan yang berubah panik.




"aku--hyung! Aku--"




Byungchan terkekeh, "tenang, kau tidak menyusahkan siapapun. Seseorang membantumu dan kau sama sekali tidak diapa-apakan,"




Yohan menepuk kening. Yohan tidak berharap heat-nya akan datang di hari yang sama dengan dia mengetahui bahwa dia adalah omega.





"aku memang diperingati tentang heat pertama, tapi tidak kusangka akan datang secepat ini," ujar Yohan dan mulai memakan buburnya.





Byungchan terkekeh dan mengangguk, "tapi kurasa heat-mu datang lebih cepat karena terpicu dengan feromon mate-mu,"




"hm, terpicu dengan mate ya,"




Byungchan diam, mengangkat sebelah alisnya. Yohan termenung, mencermati kata-kata yang baru saja dia ucapkan.



"mate?" tanya Yohan dibalas anggukan Byungchan.




"HA!? MATE-KU? JADI MAKSUDNYA TADI--AKU--ASTAGA!"




Yohan panik, hampir menjatuhkan mangkuk buburnya kalau saja tidak ditahan dan diambil cepat oleh Byungchan. Byungchan hanya tertawa menikmati kepanikan adiknya ini. Sangat lucu. Byungchan jadi ingat masa lalu.





Byungchan tersenyum, "dia masih di sini, temui dia setelah ini," ujar Byungchan





Yohan menoleh cepat, mengigit bibirnya karena gugup. "b-baiklah,"





home

tbc

[✔️] home ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang