delapan belas

1K 229 37
                                    

home

Seungyoun menatap langit-langit kamar, dengan tubuh polosnya yang dipeluk Yohan, ia memandang Yohan dan langit kamar bergantian.



Ah, ia ingin menyesap kembali batang nikotinnya. Tapi ia yakin Yohan tidak akan menyukai itu.



Feromon manis Yohan menguar bebas di dalam kamar, membuat Seungyoun terjaga dari petang. Hanya tidur beberapa jam dan Seungyoun bisa rasakan sedikit pening akibat birnya semalam.






Pikirannya kalut. Tentang bagaimana ia dapat melindungi Yohan. Tentang bagaimana ia bisa menang dari ayahnya. Tentang bagaimana ia tidak menjadi pemimpin keluarga Cho.




Kenapa ayahnya memaksa? Untuk apa? Untuk menguasai seluruh keluarga Cho dan mengambil alih sistem di dalamnya?



Seungyoun tidak pernah mengerti isi kepala ayahnya, dan Seungyoun tidak pernah mau mengerti.



Maka ketika pagi tadi Yohan menangis memeluknya setelah pergerumulan panjang mereka, Seungyoun kepikiran..




Coba untuk bicara baik-baik dengan ayah..



dan Seungyoun tidak bisa untuk tidak menolak permintaan Yohan.




"...euhh.."




Seungyoun menoleh. Yohan menggeliat tidak nyaman. Tubuh itu ia bawa masuk ke dalam dekapannya, dan membiarkan Yohan menghirup dalam feromonnya.





Dalam hitungan menit, Yohan kembali tenang.




Si manis belum berniat membuka mata sedari tadi, padahal jam sudah menunjukan pukul 10 pagi. Sudah 4 jam sejak kegiatan panas mereka berakhir dan tidak ada tanda-tanda Yohan akan melepaskan pelukan juga membuka mata.




Maybe he's feeling not safe if his alpha not around him?





Sebuah teori klasik jaman dahulu, omega dapat merasakan bahaya besar pada dirinya sendiri, maka omega akan terus berlindung pada alphanya sampai ia benar-benar tenang.




"sayang.." panggil Seungyoun lembut, mengecup kedua kelopak mata Yohan yang tertutup.




Yohan menggeliat, tapi tangannya tidak lepas dari tubuh Seungyoun.




Matanya perlahan terbuka, mengerjap dan menatap langsung wajah Seungyoun.




Seungyoun mengerutkan dahi begitu melihat mata Yohan yang berubah sempurna. Omeganya menguasai.




Kenapa?




"omega?" panggil Seungyoun dengan sedikit penekanan.





"a-alpha.." cicit sang omega.





"kembalikan Yohan," ucap Seungyoun datar.





Omega Yohan menggeleng, "he's scared.." ucapnya pelan lalu kembali memejamkan mata, kembali tidur.




Seungyoun mengerutkan dahi. Takut? Apa yang Yohan takutkan?




Seungyoun mengecup kembali kelopak mata Yohan, berharap kali ini si manis terbangun sebagai Yohannya.




Tak berapa lama, tangan Yohan mengeratkan pelukan, tubuhnya gemetaran membuat Seungyoun bingung keheranan.





Manik kelam itu terbuka, menatap Seungyoun dengan gemetaran.





"a-ayahmu.." Yohan terbata





Seungyoun menangkup wajah Yohan yang ketakutan, "kenapa? Ada apa dengan ayahku?"





"i dreamt of him.."





"killed my family.."





Rahang Seungyoun mengeras.





"ini.. hanya mimpi kan?"





Bukan. Ini bukan sekedar mimpi biasa.






Seungyoun tahu kekuatan ayahnya..




Mengirimkan pesan lewat mimpi.





Sial. Seungyoun lengah!






"Han.. Sayang.."






"Tenang, hm? Ada aku di sini.."





home

tbc

[✔️] home ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang