[✔️] home ; younhan

sepuluh

home

Yohan merasakan gemetaran hebat pada tubuhnya setelah ia keluar dari mobil Byungchan.

Feromon Seungyoun menguar, menekan seluruh hal di sekitar kediaman Seungwoo dan Byungchan.

Yohan tidak bisa berpikir jernih. Ia ketakutan. Sangat ketakutan.

Tungkainya lemas, ia terjatuh bahkan sebelum masuk ke dalam rumah. Byungchan dengan cepat berjalan ke arahnya.

"Yohan!"

"Yohan, kau tidak apa-apa?"

Yohan menggeleng kuat. Tubuhnya ia peluk dengan tangannya yang gemetaran.

"H-Hyung.."

"a-aku mau pulang.."

"takut.. Hyung.."

Byungchan menggigit bibir. Jujur ia juga sebenarnya takut dengan feromon Seungyoun yang benar-benar gila. Tapi, Byungchan pun tidak bisa membiarkan Seungyoun yang gila sehingga menebarkan feromon yang tidak terkontrol ini.

Seungwoo terlihat keluar dari pintu depan dengan buru-buru. Kakinya langsung menghampiri Yohan dan Byungchan.

"Yohan, kau tidak apa-apa? Seungyoun sepertinya tau kau datang sehingga feromonnya semakin gila dan menekan,"

Pantas saja. Ah, apa yang harus mereka lakukan sekarang? Meminta Yohan untuk menenangkan Seungyoun disaat seperti ini bukan pilihan yang bagus.

Apalagi rut Seungyoun kali ini semakin menyakitkan karena ia telah menemukan mate-nya.

Yohan menangis, ia tidak kuat dengan feromon Seungyoun yang terus menekannya.

Tapi jauh dari dasar dirinya, omeganya menangis sedih sebab tidak bisa bersama alphanya.

Perlahan-lahan feromon Seungyoun tidak lagi menekan. Sepertinya sudah sedikit mereda.

Yohan dengan buru-buru berdiri membuat Seunhwoo dan Byungchan terkejut. Hampir terjatuh ia karena kakinya yang masih lemas.

"Seungyoun Hyung..." ucapnya pelan lalu berjalan lunglai masuk ke dalam kediaman Seungwoo dan Byungchan.

Byungchan hendak menahan Yohan, tapi ia ditahan Seungwoo. Seungwoo menatap Byungchan lalu menatap punggung Yohan yang menghilang menjauhi mereka.

.
.
.

Tangan itu terulur menekan kenop pintu kayu di depannya.

Namun sayang, pintu itu terkunci rapat.

"Hyung.."

Yohan terduduk lemas di depan pintu itu. Ia tahu Seungyoun ada di sana. Insting omeganya mengatakan demikian.

Mate-nya, alpha-nya, Seungyoun ada di sana.

"kenapa pergi dari rumah?" tanya Yohan pelan. Masih sedikit takut.

Tidak ada jawaban.

Yohan menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan di atas lutut, duduk meringkuk.