sembilan

1.3K 250 61
                                    

eunsangnya lucu😭💕


home



Yohan terlonjak kaget begitu mendengar suara hantaman dari pintu yang tidak jauh dari kamar Seungyoun.




Ia baru saja ingin minum, haus setelah terbangun dari lelah menangis.




Ia meneguk cepat airnya lalu berlari kecil menuju ruangan itu.




Yohan mengetuk dengan hati-hati, "Hyung?" panggil Yohan memastikan Seungyoun di dalam.




Tidak ada jawaban. Sekali lagi Yohan mengetuk pintu, "Seungyoun Hyung?"




"o-oh, Yohan.."




"Hyung baik-baik saja? Boleh aku masuk?"




Jeda cukup lama sehingga Yohan kembali mengetuk pintu.




"Hyung aku masuk--"





"jangan!"



Mata Yohan mengerjap cepat, terkejut. Tangannya yang tadi di kenop pintu langsung ia tarik ke depan dada.




"m-maksudku, ruangan sedang berantakan jadi mungkin lebih baik kau tidak usah masuk,"




Yohan diam. Ingin membantah kata-kata Seungyoun karena demi Tuhan perasaannya aneh. Berkecamuk dan itu menyebalkan.





Yohan hanya diam. Tidak berani untuk kembali bersuara, hingga akhirnya omega itu menunduk, menjatuhkan tangannya.





"baiklah, kalau kau membutuhkanku katakan saja Hyung," ucapnya dengan lirih lalu meninggalkan ruangan itu untuk kembali ke kamarnya.




.
.
.




Keesokan paginya Yohan bangun dengan surat di nakas. Ia membacanya dengan pandangan kosong.



Yohan,
maaf tiba-tiba dan tidak membangunkanmu.
Aku pamit ke luar negeri, ada urusan sekitar satu minggu.
Aku mungkin akan susah dihubungi.
Maaf, aku benar-benar minta maaf.
Aku mencintaimu.

Seungyoun





Yohan menaruh kembali surat itu di atas nakas usai membacanya. Tangannya meraih ponsel dan dengan segera menekan nomor Seungyoun.





Ia menggigit jarinya, gelisah. Sedari kemarin ia merasakan kegelisahan yang tiada henti sampai susah tidur.






Ia bahkan dengan jelas mendengar suara erangan dan grasak grusuk dari luar kamar.




Juga..



Bau yang semalam masuk ke dalam kamar itu bukan Seungyoun.



Seungyoun tidak menjawab. Yohan semakin gelisah. Ia kembali mencoba menelpon Seungyoun hingga berpuluh kali tapi tetap tidak diangkat.






Kepalanya pening. Kegelisahannya tidak mau hilang, apalagi perasaan berkecamuk yang ia rasakan dari kemarin.




Yohan menggigit bibirnya sendiri. Tidak tahu harus melakukan apa. Isi kepalanya hanya Seungyoun dan Seungyoun.




Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk menelpon seseorang yang berjasa di kehidupannya.



Lagi pula, Seungyoun juga dekat dengan mereka. Jadi kemungkinannya adalah mereka membawa Seungyoun.

"Yohan--"





"katakan padaku di mana Seungyoun Hyung,"




Hening. Yohan dapat mendengar bisik-bisik panik dari arah sana.




"Byungchan Hyung!"





Byungchan menghela napas, "baik, aku akan menjemputmu. Bersiaplah,"




Telpon dimatikan, dengan cepat Yohan turun dari tempat tidur dan bersiap untuk dijemput Byungchan.




.
.
.





"Hyung, cepat katakan padaku di mana Seungyoun Hyung," pinta Yohan, sedikit memaksa.





Byungchan fokus menyetir. Ia menghela napas pelan lalu menoleh sebentar ke pada adiknya itu.





"Yohan kau tahu rut?"



Yohan mengerutkan dahi, "Hyung, aku tanya--"



"jawab dulu, kau tahu rut?"




Yohan diam, lalu berpikir sejenak. "aku pernah dengar tapi tidak benar-benar tahu,"




Byungchan kembali menghela napas, "jadi Yohan, rut itu adalah situasi yang hampir sama dengan heat.."




Yohan menyimak.





"bedanya, rut terjadi pada alpha,"





Yohan menelan ludah dengan kasar. Entah kenapa jantungnya mendadak ribut.




"rut itu.."





"menyeramkan,"





"bila lepas kendali, kau bahkan tidak mengenalinya lagi,"



Napas Yohan tercekat. Pikirannya melayang ke mana-mana.



"a-apa yang dilakukan alpha dengan rutnya?"




Byungchan menghela napas, "sama.."




"tapi lebih menyeramkan,"





"brutal,"




"seperti kesetanan,"





Yohan diam. Kepalanya ia tundukan. Jemarinya terlipat, erat. Perasaan takut tiba-tiba muncul dalam dirinya.






Byungchan kembali menghela napas.





"tapi, mate selalu punya cara mereka sendiri untuk menenangkan," ucap Byungchan kini lebih tenang.





Ia kembali menoleh pada Yohan sekilas, menggenggam tangannya yang terkepal.






"Seungyoun Hyung butuh dirimu, Han,"





home

tbc

[✔️] home ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang