[ 7 ]: Love is....

2.8K 218 7
                                    

*Petrichor*

*
*
*

Titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan itu mengganggu Baekhyun yang tengah duduk sendirian di halaman belakang rumahnya, memilih untuk bersantai pada ayunan kayu di sana. Wangi khas tanah yang tersapu oleh rintik hujan pun tertangkap Indra penciumannya. Baekhyun mengerucutkan bibirnya, ia meletakkan ponsel yang sedari tadi di genggamnya begitu saja pada permukaan kayu coklat yang ia duduki.

Pandangannya menerawang jauh ke depan, menatap samar air yang menetes dari atap rumahnya mengenai tanaman pada taman kecilnya menimpa dedaunan hijau yang tak dapat ia lihat dengan jelas, karena matahari baru saja tenggelam.

Sudah hampir 3 hari ia di rumah sendirian, sementara Sehun tak ada, ia akan pulang dalam kurun waktu 1-2 jam lagi, seketika ia menyesal dengan ucapannya sendiri yang Baekhyun tak habis pikir untuk apa Sehun mendengarkan celotehannya, padahal itukan hanya akal-akalan Baekhyun sana.

Decakan kesal meluncur begitu saja dari bibir tipisnya, ia meraih ponselnya dan beranjak masuk ke dalam rumah, meskipun tak tahu apa yang harus ia lakukan, Baekhyun bosan dan kesepian.

Satu notifikasi pesan ia dapatkan, begitu membukanya ia hanya bisa mengumpat pelan, saat sang Adik yang ia minta untuk datang justru meledeknya dan menyuruh Baekhyun agar belajar menjadi pasangan yang baik, tak lupa mengirimnya artikel tentang apa saja tugas sebagai seorang 'istri' dari Oh sehun.

Tetapi sayangnya baru membacanya saja Baekhyun lemas, sepertinya ia benar-benar tak siap untuk menjalani rumah tangga dengan orang lain, ia tak pernah sekalipun menuruti apa yang Sehun katakan, tak pernah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tak pernah memasak justru Sehun yang melakukannya, ia hanya bisa menghabiskan uang dan bersantai, Baekhyun hanya bisa bermain, meskipun ada satu yang sudah ia lakukan, satu poin penting yang entah harus ia banggakan atau justru ia rutuki. Baekhyun sudah menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu, mengingatnya Baekhyun merasa frustasi sekaligus malu, bisa-bisanya ia meminta hal seperti itu, kemana harga dirinya. Bahkan rasanya sangat sakit, Baekhyun tak mau merasakan hal itu lagi, tetapi kalau Sehun menginginkannya, ia tak bisa menolak, sebab itu kewajibannya.

Ia tak pernah berpikir sejauh itu, Baekhyun kira hubungan sesama pria hanya berakhir dengan handjob atau sebatas blowjob saja seperti film-film yang di tonton oleh salah satu temannya. Ternyata ia salah, pantas saja Sehun berkata itu akan sakit, bahkan karena malu ia hanya bisa diam. Walaupun jujur saja ia tak menyesal melakukannya, melihat Sehun yang senang entah kenapa membuatnya juga ikut merasakannya.

Satu notifikasi ia dapatkan lagi, hingga tak henti-hentinya Baekhyun mengumpat. Namun, setelah beberapa detik kemudian, ia merasa apa yang Kyungsoo sampaikan ada benarnya, lagipula ia tak pernah mencoba jadi selalu berpikir tidak mungkin bisa melakukan hal seperti itu.

Baekhyun dengan memasang wajah riangnya pergi ke arah dapur, membuka lemari es untuk mengambil bahan makanan yang tersimpan di sana, ia tersenyum melihat kotak makan pemberian Sehun, ia mengingat note kecil yang tertempel di sana tadi pagi. Pria itu bahkan membuatkannya makanan sebelum pergi dan menyuruh Baekhyun untuk menghangatkannya kalau lapar, Sehun sengaja melakukan itu takut Baekhyun kelaparan.

Bukankah ini lucu?

Padahal Baekhyun sudah sebesar ini, tetapi Sehun kadang-kadang justru memperlakukannya seperti bayi kecil yang tak tahu apapun, walau Baekhyun menghargai setiap kerja keras Sehun untuknya.

Petrichor ( Sebaek ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang