Baekhyun mendorong kursi roda Sehun memasuki rumah mereka dengan tersenyum sangat manis pada sang Suami. Ia senang dan bahagia, karena akhirnya Sehun di perbolehkan pulang setelah sekian lama Baekhyun merasa cemas dengan keadaan pria tersebut.
"Aku sudah membersikan kamar tamu, kau bisa tidur di situ selama beberapa waktu."
"Aku sudah bisa berjalan dengan benar, Baek."
"Tapi dokter berkata kau masih harus banyak istirahat. Jadi jangan bergerak."
Kedua sudut bibir Sehun melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman, ia tak percaya mendengar Baekhyun sangat perhatian padanya, sebenarnya Sehun senang, hanya saja Baekhyun terlalu berlebihan menghadapinya, meskipun ia tahu Baekhyun ingin yang terbaik untuknya.
Remaja itu membawanya masuk ke dalam satu ruangan yang memang terlihat sangat rapi, Baekhyun sengaja memindahkan beberapa barang ke sini, supaya Sehun lebih nyaman.
"Sini aku bantu."
"Aku bisa sendiri."
Baekhyun menatap Sehun cemberut, hingga akhirnya Sehun mengalah, lagipula ia tak mau melukai perasaan Baekhyun yang tengah sedikit sensitif karena mengandung, walaupun sampai saat ini Baekhyun masih menyembunyikan segalanya darinya.
Sehun membiarkan Baekhyun menuntunnya ke atas tempat tidur, tetapi tak menumpukan beban pada sosok mungil itu. Baekhyun menatapnya dengan lembut lalu menarik selimut sampai sebatas dadanya, mengusap surai Sehun perlahan dengan hati-hati, itu menggetarkan hati Sehun.
"Hyung, tidur saja ya? Aku mau menyiapkan makan siang untuk kita."
"Aku tidak lapar."
"Harus makan, meskipun sedikit jika tidak aku marah."
"Kau mengancam?"
Baekhyun mengangguk mantap, sebelum berjalan pergi, Sehun menggelengkan kepalanya, melihat tingkah manis Baekhyun. Ia terlihat sangat bahagia dan juga penyayang. Sehun tak pernah berpikir bisa sebahagia ini dulu, tidak pernah menyangka kalau pernikahannya akan terlihat begitu indah. Tidak-tidak, Baekhyun yang membuatnya menjadi sangat berbeda dan Sehun bersyukur bisa di cintai olehnya. Terdengar berlebihan memang, tetapi ini memang ia yang memimpikan kisah bersama sosok itu, sudah dari lama Sehun memendamnya dan ketika segalanya terbalaskan, ia ingin terus mengunci Baekhyun di sisinya, agar tak ada orang lain yang bisa mengambil tempatnya di samping pasangan mungilnya.
🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️
Rintikan air yang berjatuhan karena proses pendinginan tersebut, membuat bunyi tiruan yang memantul dari apa saja yang ia timpa. Baekhyun duduk sendirian pada lantai kayu teras halaman samping rumahnya, setengah kakinya terendam air kolam di mana dalam genangan air banyak ikan-ikan kecil warna-warni perliharaanya. Pandangannya menerawang jauh entah kemana, tangannya terulur ke depan menadahi air hujan yang menetes perlahan pada telapak tangannya.
"Baek...."
Panggilan itu membuat Baekhyun menengokkan kepalanya pada Sehun, ia mendengus kesal karena Sehun tak mendengarkan ucapannya, pria tersebut berjalan tertatih ke arahnya. Baekhyun memasang wajah kesalnya pada prianya tersebut.
"Hyung, bukankah aku menyuruhmu istirahat?"
"Kau sudah menyuruhku seperti itu seharian ini."
Sehun memprotes ucapan Baekhyun, sebab ia bosan tetap diam di kamar tak melakukan apapun, padahal keadaannya sudah membaik. Sehun hanya ingin menghabiskan banyak waktu bersama Baekhyun. Namun, sosok itu justru duduk di sini. Tidak tahu merenungi apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor ( Sebaek )
Fanfic{Completed} Apa jadinya jika remaja berumur 16 tahun harus menjalani biduk rumah tangga dengan seorang pria yang 9 tahun jauh lebih tua dengannya, atas dasar perjodohan? Cerita ini mengandung unsur: Yaoi/boyslove Mature content Male pregnancy ( mpre...