Temaram, suasana tempat itu terasa asing serta kosong, dalam ruangan tertutup tersebut hanya ada satu bangku menghadap ruang berkaca yang terlihat sedikit gelap, Sehun mendudukkan dirinya di sana untuk menunggu seseorang, raut wajahnya kini terlihat begitu dingin berbeda dari biasanya. Sesungguhnya Sehun tak pernah mau hal seperti ini terjadi, dia tidak mau berbuat sesuka hatinya tetapi selama ini kesabarannya sudah sangat amat di uji, Sehun tidak pernah peduli jika ini hanya tentangnya. Namun, jika hal tersebut sudah menyangkut kedua orang yang sangat dirinya sayangi maka Sehun tidak bisa menerimanya, mengganggu Baekhyun sama seperti mengganggunya, karena Baekhyun segalanya bagi Sehun, dia tidak mungkin bisa berdiam diri dan membiarkan hal seperti ini terus berlarut-larut, itu akan mengganggu psikis Baekhyun nantinya.
Tak lama perlu waktu lama, beberapa saat kemudian pintu dari seberang ruangan terbuka, sesosok pria memakai baju tahanan terlihat memasuki ruangan bersama dengan seorang penjaga di belakangnya, sang penjaga hanya menunggu di depan pintu sementara sosok berpakaian abu-abu itu mendudukkan dirinya dengan posisi berhadapan dengannya, sosok itu menatap kesal ke arah Sehun seolah tidak menyukai kedatangannya, tetapi tentu saja Sehun mengabaikannya. Sehun tidak memperdulikan pemikiran orang itu.
"Untuk apa kau ke sini?"
"Hanya ingin mengecek apa kau masih bernafas."
"Terimakasih untuk simpati palsumu, tapi aku tidak membutuhkan itu."
Sehun tersenyum dia melipat kedua tangannya di dada sebelum sedikit mencondongkan tubuhnya lalu membisikkan sesuatu pada cela-cela kaca, raut wajah seseorang di dalam sana berubah menjadi marah, tetapi itu justru memperlebar senyuman Sehun, seolah senang dengan apa yang dirinya lakukan.
"Sudah aku katakan jangan bermain-main denganku. Kau tidak sebanding denganku, kau pikir aku tidak bisa memasukkanmu ke sini karena kau di bawah umur?" Sehun tertawa mengejek, "aku lebih berkuasa dari apa yang kau lihat. Ini hanya sedikit peringatan padamu, jika kau berani mengganggu Baekhyunku lagi, bukan hanya kau tapi seluruh keluargamu akan merasakan efek dari perbuatanmu, kau pahami itu baik-baik."
Bukannya Sehun senang mengancam anak kecil hanya saja sulit untuk meredamkan obsesi orang lain, seseorang yang terobsesi tidak akan peduli dengan apapun yang ada pada pikirannya hanya satu seseorang yang membuat obsesi bangkit, tidak pernah peduli itu salah atau benar, bagi mereka segala cara dapat di lakukan asalkan bersama dengan seseorang yang mereka inginkan. Itu sangat mengerikan.
Sehun hanya mencoba untuk melindungi pasangannya, apapun akan dirinya lakukan jika itu demi Baekhyun dan anak mereka, karena dia tidak mau orang lain membahayakan seseorang yang Sehun sayangi.
Setelah mengatakan hal tersebut, Sehun melangkahkan kedua kakinya untuk pergi, lebih dulu meninggalkan seseorang yang masih duduk pada tempatnya mengamati siluet punggung Sehun yang semakin lama makin menjauh dengan tatapan penuh kekesalannya, akal sehatnya tidak bisa menerima ini meskipun hatinya tahu jika dia sudah kalah. Seseorang yang dirinya perjuangkan tidak pernah melihat ke arahnya, Baekhyun lebih memilih pria itu. Bukan bersamanya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Langkah kaki kedua pria itu terlihat berjalan seirama dengan sepasang jemari yang saling bertautan, senyuman manis merekah pada kedua sudut bibir itu, Sehun hanya bisa tersenyum menimpali setiap kalimat yang Baekhyun ucapkan, obrolan ringan tersebut membuat suasana terasa lebih santai. Pandangan Baekhyun menatap lurus ke depan dan melihat dedaunan kini mulai berguguran tepat di depan matanya, ia menyodorkan salah satu tangannya untuk menangkap salah satu daun kering itu, sembari merasakan embusan angin yang menerpa mereka.
Terhitung sudah cukup lama ia tidak bisa seperti ini, rasanya mengasyikkan meskipun hanya berjalan-jalan sebentar, bayangkan saja setiap hari ia menghabiskan waktu di rumah, melakukan banyak hal untuk mengatasi rasa bosannya dan akhirnya Sehun mengajaknya untuk keluar hari ini, mereka memang sering keluar bersama hanya saja tidak ada waktu untuk menikmati keadaan, hanya pergi ketempat tujuan lalu setelahnya akan kembali ke rumah, bukankah itu sesuatu yang membosankan?
![](https://img.wattpad.com/cover/200062855-288-k536189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor ( Sebaek )
Fanfic{Completed} Apa jadinya jika remaja berumur 16 tahun harus menjalani biduk rumah tangga dengan seorang pria yang 9 tahun jauh lebih tua dengannya, atas dasar perjodohan? Cerita ini mengandung unsur: Yaoi/boyslove Mature content Male pregnancy ( mpre...