*Petrichor*
*
*
*Refleks Baekhyun bangkit dari ranjangnya, sembari menajamkan mata mencoba untuk memahami yang ada di hadapannya kini hanya ilusi atau nyata, sebab ia mengalami hal yang sama kemarin, tetapi ternyata itu hanya ilusi. Baekhyun termakan rasa takutnya sendiri sampai tidak menyadari jika yang ada di hadapannya adalah Sehun, bukan Chanyeol.
"Baek, aku datang menjemputmu."
Suara itu. Ini nyata. Baekhyun tidak berhalusinasi kini, benar di depannya sekarang ada sosok Chanyeol, remaja yang dengan rasa tidak tahu malunya kembali muncul di hadapannya. Bagaimana Chanyeol bisa tahu jika Baekhyun berada di sini? Bukankah ada beberapa orang yang menjaganya, jadi mengapa Chanyeol bisa masuk? Rentetan pertanyaan kini mulai memenuhi pikiran Baekhyun dan ia tidak bisa mencerna keadaan ini dengan mudah.
Tangan Baekhyun tertahan oleh infus yang menempel pada tangannya, dengan sekali hentakan Baekhyun melepaskan benda itu, rasa perih ia rasakan setelahnya. Baekhyun tidak peduli jika ia terluka kini, yang dirinya inginkan hanya menghindari remaja itu. Baekhyun kira Chanyeol tidak akan mengganggunya lagi setelah semua yang terjadi di antara mereka, tetapi apa yang dirinya lihat kini?
"Baek, kenapa kau menghindar? Ayo, pergi sebelum pria itu kembali."
"Kau pikir aku mau ikut bersamamu? Hentikan pikiran konyolmu itu, bukankah sudah jelas aku tidak ingin bersamamu."
"Kau mengatakan itu hanya untuk menghibur pria itu, 'kan? Aku tahu kau tidak benar-benar menyukainya."
"Astaga, Chanyeol apa yang salah dari cara berpikirmu?"
"Ayo, pergi."
Baekhyun menggelengkan kepalanya, tangannya meraih apapun yang dirinya bisa untuk melemparkannya ke arah Chanyeol, sungguh Baekhyun lelah di hantui seperti ini, Baekhyun lelah dengan apa yang remaja itu lakukan padanya, ia ingin menyudahi segalanya, tidak mau lagi Chanyeol menawannya, sudah cukup apa yang kemarin sempat remaja tersebut lakukan padanya. Baekhyun enggan untuk mengalami kejadian yang sama lagi.
"Baek...."
Dengan cepat Baekhyun berjalan mundur, mencoba menghindari Chanyeol yang semakin ingin mendekatinya sampai punggungnya menabrak sesuatu dengan sedikit keras, Baekhyun menengokkan kepala dan menyadari jika ia tidak bisa kabur lagi ketika tubuhnya menempel pada jendela kamar, Baekhyun hampir putus asa sampai akhirnya pikiran gila muncul dalam benaknya, tangan Baekhyun membuka jendela kamar rawat inapnya, pandangannya menatap kebawah sebentar, sangat tinggi jika sampai ia jatuh ke bawah, hanya saja Baekhyun tidak punya pilihan lain, lagipula Baekhyun hanya ingin menghambat Chanyeol, berharap Sehun cepat kembali dan tidak membiarkan remaja itu mengganggu Baekhyun lagi.
"Jika kau mendekat, aku akan melompat ke bawah."
Seseorang yang benar-benar ingin bunuh diri tidak mungkin mengancam mau mengakhiri hidup, hanya orang yang terpaksa oleh keadaan dan tidak mempunyai pilihan lainlah yang akan melakukannya, meskipun terkadang hal seperti itu di salah gunakan hanya untuk memancing reaksi orang lain.
"Jangan lakukan itu."
"Kenapa kau tidak mengerti dengan keadaan ini?"
"Kau yang tidak mengerti Baek."
"Aku lelah berdebat denganmu, kau hanya terobsesi padaku. Ini bukan cinta. Cinta tidak mungkin melukai orang lain."
Chanyeol mendekat dengan perlahan, Baekhyun menaikkan diri dan langsung duduk di antara ambang jendela, seolah sudah siap untuk melancarkan ancamannya jika Chanyeol maju selangkah lagi padanya, hingga langkah remaja tersebut terhenti, lalu menatap Baekhyun dengan pandangan tidak terbaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor ( Sebaek )
Fanfic{Completed} Apa jadinya jika remaja berumur 16 tahun harus menjalani biduk rumah tangga dengan seorang pria yang 9 tahun jauh lebih tua dengannya, atas dasar perjodohan? Cerita ini mengandung unsur: Yaoi/boyslove Mature content Male pregnancy ( mpre...