*Petrichor*
*
*
*Cahaya terang nan menyilaukan itulah yang pertama kali menyapanya, begitu ia membuka mata. Kedua kelopak matanya mengerjap perlahan menyesuaikan diri dengan sekitar sebelum terbuka dengan sempurna. Ia menatap samar ruang serba putih itu, ia memegangi kepalanya yang terasa pusing dan mulai berdenyut ringan, ia mencoba mengais ingatan sebelum dirinya berada di sini.
"Baek...."
Suara lembut itu menyapa indranya, Baekhyun langsung menatap ke sumber suara, di mana ada sesosok wanita yang melihatnya dengan khawatir.
"Eomma."
Baekhyun memangilnya dengan amat lirih yang mendapatkan sentuhan lembut dari sosok itu pada pipinya.
"Aku ada di mana?"
"Rumah sakit, kau pingsan dari kemarin."
Ia tersenyum simpul karena perhatian yang sang Ibu berikan, tetapi beberapa kemudian wajahnya meredup begitu mengingat apa yang terakhir kali terjadi kemarin.
"Sehun Hyung, bagaimana keadaannya? Kemarin ... Kemarin...."
"Sssttt, jangan banyak bergerak."
Remaja itu menggelengkan kepalanya ingin mencari Sehun, tetapi sang Ibu menghalanginya tak membiarkan anaknya beranjak pergi.
"Jangan turun, tubuhmu masih lemah."
"Tapi, Sehun Hyung...."
"Baek, kandunganmu sangat lemah jadi lebih baik kau beristirahat sekarang, jika keadaanmu sudah pulih, baru kita melihat Sehun."
"Kandungan?"
"Iya, kau hamil. Usianya baru memasuki Minggu kedua, selamat sayang."
"Ini sungguhan? Di dalam tubuhku sekarang ada calon bayi?"
Sang Ibu menggangguk perlahan, mengusap surai kecoklatan anaknya, "Tapi, dokter mengatakan kandunganmu cukup lemah. Kau tahu kan hamil di usia muda itu penuh resiko? Kenapa kalian tidak menunggu sampai umurmu cukup? Meskipun seperti itu, ini tetap kabar bahagia, Eomma senang akan mendapatkan seorang cucu darimu."
"Aku dan Sehun Hyung memang menginginkan seorang anak." Baekhyun memandang ibunya dengan sedih, "Eomma, apakah dia baik-baik saja? Dia terluka karena menyelamatkan aku, aku takut terjadi sesuatu padanya. Itu salahku."
"Lain kali lebih berhati-hati lagi, bagaimana jika hal itu benar-benar menimpamu? Itu bukan salahmu, jika Eomma menjadi Sehun pasti akan melakukan hal yang sama. Bagaimana kalau kau tidak selamat? Bagaimana kandunganmu? Sehun pasti akan terpukul. Sekarang kau harus berdoa supaya dia cepat sadar."
"Memang Sehun Hyung kenapa?"
"Kecelakaan itu menyebabkan pendarahan pada kepalanya, dia sudah di operasi kemarin, tapi masih belum sadarkan diri. Berdoalah supaya dia bisa melewati masa kritisnya dan cepat sadar."
Baekhyun hanya terdiam dan menangis, Ibunya mencoba menenangkan anak laki-lakinya itu. Perasaan semua orang sekarang bercampur aduk, bahagia karena akan kedatangan sosok baru dalam keluarga mereka tetapi sedih melihat kondisi Sehun yang memburuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor ( Sebaek )
Fanfiction{Completed} Apa jadinya jika remaja berumur 16 tahun harus menjalani biduk rumah tangga dengan seorang pria yang 9 tahun jauh lebih tua dengannya, atas dasar perjodohan? Cerita ini mengandung unsur: Yaoi/boyslove Mature content Male pregnancy ( mpre...