Tidak terasa liburan telah berakhir. Begitu lah waktu, berjalan semakin cepat, hingga 3 minggu tidak terasa berlalu begitu saja.
Kriiingggg...
alarm berbunyi menandakan sudah pukul 5 pagi, menandakan Putri harus bangun memulai harinya."Huh, hari ini hari pertama, mana kelas pake diacak lagi. Temen baru, guru baru, cukup menyebalkan untuk awal hari" Ucap Putri saat bangun dari tidur nya sambil mengusap matanya.
Dengan malas Putri memaksakan tubuhnya untuk bangun dan mandi, setelah itu dia turun menuju dapur untuk sarapan.
"Itu yah Put, mamah udah buatin kamu nasi goreng sama teh" Ucap Lis saat Putri sampai di dapur.
"Iya mah" Ucap Putri singkat lalu langsung memakan sarapannya serta meminum tehnya.
"Ayo yah berangkat, nanti Putri keburu telat" Ucap Putri lalu mendapat anggukan dari ayahnya.
15 menit Putri habiskan untuk sampai disekolah, saat memasuki lorong sekolah Putri melihat semua orang berkerumun di depan mading, mereka berkumpul untuk melihat pembagian kelas. Putri ikut berdesakan melihat dia akan memasukki kelas apa.
"Nama gua mana sih, argh" Ucap Putri kesal karena tidak bisa melihat namanya sementara banyak orang yang mendorong-dorongnya dibelakang.
"Put, Put, Put" Diarra memanggilnya dari luar kerumunan sambil melambaikan tangan kepada Putri.
"Sabar Ra gua lagi liat kelas" Ucap Putri masih fokus dengan kertas di hadapannya.
"Gua tau lu kelas mana, udah gc kesini" Ucap Diarra lalu menarik tangan Putri untuk keluar dari kerumunan.
"Gc gua dapet kelas mana?" Ucap Putri pada Diarra.
"Lu dapet Gryffindor Put" Ucap Diarra ngaco, memangnya mereka ada di dunia Harry Potter apa? Memangnya mereka sekolah di hogwards apa?.
"Serius dodol, lu kira kita lagi di dunia Harry Potter apa?" Tangan Putri mulai menoyor pala Diarra membuatnya meringis kesakitan.
"Iya, iya gua serius, lu dapet 11 IPA 4" Jawab Diarra dengan cepat karena takut ditoyor lagi oleh Putri.
Sementara itu Aldi sedang menunggu mading kosong agar dia bisa melihat, dia malas berdesakkan disana, melihatnya saja sudah membuat dada nya sesak apalagi ada disana.
"Aldi, Di, Di, kita sekelas lagi cuk" Ucap Halim sambil menghampiri Aldi.
"Oh gitu, kelas apa?" Tanya Aldi pada Halim, sejujurnya dia senang bisa sekelas lagi dengan temannya yang satu ini. Aldi memang populer tapi dia tidak pandai bergaul, kemudian ada Halim yang membuatnya tidak merasa sendirian.
"11 IPA 4 cuk, kelasnya diatas aula Dii, beeh enak tuh Di" Halim menjawab dengan semangat pada Aldi.
"Hah? IPA 4? Sip lah bisa nyolong wifi aula" Ucap Aldi dengan senyum smirknya.
"Kenceng cuk wifinya" Ucap Halim mendapat anggukan setuju dari Aldi.
✧・゚: *✧・゚:*
Selama pelajaran Putri hanya diam, dia menyembunyikan wajah nya diatas lipatan kedua tangannya, hingga dia benar-benar tidak menyadari bahwa dikelas itu ada Aldi.
"Di, Di, itu bego yang namanya Putri" Ucap Halim pada Aldi saat menyadari bahwa dikelas nya ada Putri.
"Terus?" Tanya Aldi tanpa menoleh pada Halim, soal fisikanya lebih penting daripada apapun saat ini.
"Ah lu mah, gak asik" Ucap Halim sebal saat mendengar jawaban dari Aldi.
Mereka hanya sibuk masing-masing, hingga tidak menyadari kehadiran satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend To You (COMPLETE)
Teen FictionPutri Nagasa. Cewek pertama yang pernah nempatin diri dihati gua, entah apa yang membuat gua selalu kagum saat liat dia. Dia sahabat gua, orang yang mengerti gua, tapi bukan... Dia bukan pacar gua, seandainya keadaan kayak gitu, tapi semesta berkata...