Cinta atau Kagum?

94 18 6
                                    

Perasaan macam apa ini Putri? Aku bahagia melihatmu bahagia, akuu senang melihatmu senang, aku pun sedih melihatmu sedih.
Senyum mu sudah menjadi canduku
Tawa mu sudah menjadi musik wajib yang harus kudengar
Matamu sudah menjadi hal indah yang harus kutatap
Tanganmu seakan janji ku yang harus ku pegang dan kugenggam
Bisakah kau keluar dari kepala ini Putri? Aku tak pernah bisa fokus kepada apapun, kau memenuhi isi kepala ku, kau memenuhi pikiranku juga hatiku — Aldi Rivano untuk Putri Nagasa

(A.N. abaikan aja ini emang alay banget, gw nulis ini pas lagi alay alaynya, tpi diapus sayang, okey?)

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Putri. Aldi tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, berbagai pertanyaan ada dikepalanya dari, mengapa nama Putri terasa familiar dipikirannya. Aldi masih berusaha mengingat semua, bahkan tenggelam didalam pikirannya

"Ah udh lah bodo amat, ngapain juga gua mikirin gituan, aneh banget gua" Ucap Aldi dalam hati ketika sadar dia sedang memikirkan Putri.

"Tapi dia cantik juga sih" "Pinter lagi" Ucap Aldi tanpa sadar dengan senyuman yang tercetak di wajahnya.

"Ini gua kenapa sih? Fokus Aldi fokus ngapain juga lu mikirin tuh anak sampai ngebayangin wajahnya terus" Ucap Aldi pada dirinya sendiri.

"Tunggu... dia bukannya"

"Aldi.... Cepat turun makan dulu sini, jangan main hp terus" Ucap Veronica—ibu Aldi.

Aldi berlari menuruni tangganya mendapati ibunya sedang menyiapkan makanan di meja makan "Bu... Ibu" Aldi berteriak sambil menarik ibunya membuat Veronica hampir saja menumpahkan makanan yang baru dia masak.

"ALDI! Kebiasaan kamu tau gak? Kalau sampai tumpah gimana?" Aldi menggaruk belakang leher sambil memberi ibunya senyum bersalah "Kenapa sih kamu?"

"Aldi mau nanya, Ibu masih ingat anaknya om Doni?" Verinica hanya mengangguk untuk membalas pertanyaan Aldi "Namanya siapa bu?" Tanya Aldi

"Putri. Kenapa?" Veronica bertanya balik.

"Putri Nagasa?" Veronica bergumam menjawab Aldi. "Holy shi-Shoo" Aldi segera mengganti kata nya ketika Veronica melihatnya dengan tatapan menusuk.

"Kamu ingat? Ibu kira kamu gak bakal ingat karena sudah lama tidak bertemu, ternyata masih ingat sampai nama panjangnya. Tunggu, kamu gak abis kejedot kan Di?" Ibu nya bertanya sambil mengecek kepala Aldi memastikan tidak ada luka atau benjol di kepalanya.

"Buuuu, Aldi gak apa apa. Cuma mau nanya doang" 

"Putri makin cantik loh Di, kamu ingat kan Ibu bilang kalau Ibu sama Ayah mau makan malam sama om Doni dan Istrinya?" Aldi mengangguk "Well, Putri ikut juga waktu itu, pakai dress duuh cantiknya anak Ibu yang satu itu. Mantu idaman Di" Aldi melotot. "Apa? gak usah melotot gitu deh, kalau kamu liat Putri waktu itu, udah terbang kamu"

✧・゚: *✧・゚:*

Sementara itu Putri sedang berbaring di kasurnya masih memproses otaknya bahwa teman kecilnya, teman yang selalu dia harapkan untuk kembali lagi baru saja didepannya, berbicara lagi dengannya, bahkan ada dikelas yang sama dengannya, oh itu berarti dia akan bertemu Aldi setiap hari well setidaknya dari senin hingga jumat.

"Jadi itu yang namanya Aldi, anaknya om Jerry kayak gitu? Ganteng doang akhlak gak ada, udah nabrak gak minta maaf, anaknya aneh lagi apalagi temennya hiihh aneh banget" Ucap Putri dalam hati sambil bergidik ketika mengingat Aldi yang selalu menatapnya tadi.

Just A Friend To You (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang