London, Inggris

29 8 0
                                    

"Gua suka sama lu Put, sejak awal kita bertemu, sejak awal kita kenal, sejak awal kita berteman, bahkan sampai kini sampai saat ini, gua masih sayang sama lu, gua jatuh cinta sama lu Put" Ucap Aldi mengungkapkan apa yang dia rasa setelah dia pendam begitu lama.

"Apaan sih Di? Garing Di sumpah" Ucap Putri, berusaha menghilangkan ke-awkward an diantara mereka berdua saat ini.

"Gua lagi gak bercanda Put, gua suka sama lu. Mau yah jadi pacar gua Put?".

"Gak bisa, kita sebatas sahabat Di, gua pikir kita bisa sahabatan, sahabat tanpa rasa cinta, gua pikir lu bisa gua percaya, ternyata lu sama aja, gua kecewa sama lu Di" Ucap Putri sambil menepis tangan Aldi yang memegang tangannya lalu pergi begitu saja.

The gurls

Putri_Nagasa = Kumpul di cafe deket sekolah sekarang, gua butuh kalian.
Diarraaa = Lu kenapa Put?
Tina = Oke OTW
Diarraaa = Oke OTW

Putri sudah menunggu sekitar 20 menit di dalam cafe hingga terdengar bunyi pintu cafe yang terbuka, Putri menoleh dan terlihat dua orang sahabatnya disana-Tina dan Diarra.

"Kenapa Put? Dadakan banget manggil kita kesini? Ada masalah?" Tanya Tina.

"Aldii... Aldii nembak gua" Ucap Putri membuat kedua temannya melotot karena terkejut.

"Anjir, berani juga tuh anak akhirnya, setelah 2 tahun" Ucap Diarra setengah terkejut, setengah lagi tidak. Lantaran dia dan Tina sudah menduga ini akan terjadi pada akhirnya.

"Anjirrr, iya, akhirnya setelah 2 tahun" Ucap Tina yang terdengar bersemangat mendengar kabar ini.

"Kalian tau?" Tanya Putri.

"Siapa sih yang gatau Put, emang dari dulu lu nya aja yang gak peka, udah ampe dikodein keras banget waktu pensi" Ucap Diarra antusias.

"Berarti lagu yang lagi itu dia nyanyiin itu untuk gua?" Tanya Putri.

"Iyaaa Putrii" Ucap Tina dan Diarra bersamaan karena geregetan.

"Terus gimana Put?" Tina menggeser bangku miliknya lebih dekat dengan Putri agar dia bisa mendengar lebih baik.

"Um... Gua tolak"Jawab Putri dengan wajah muram.

"Kenapa? Gua tau lu suka juga ama dia, ya kan?" Diarra yang tadinya sudah senyam-senyum ikut mendekatkan bangkunya dengan ekspresi wajah bingung.

"Iya, gua juga suka sama dia sebenernya, tapi apakah harus dengan pacaran, gua takut, takut saat gua sama dia pacaran justru merusak segalanya" Putri melipat tangannya diatas meja lalu menenggelamkan wajahnya disana.

"Loh? Kenapa? Kok merusak?" Kali ini Diarra yang benar-benar penasaran.

"Karena, saat gua sama dia sahabatan gua sama dia bisa sama-sama selamanya, sedangkan saat gua pacaran, paling berapa lama, setelah itu? Pasti putus kan? Abis putus? Pasti lost contact dan kita bakal pisah, gua gak mau itu sampe terjadi Ra, Tin." Jawabnya dengan mata yang berkaca-kaca, satu bulir air mata mulai jatuh dari mata indahnya.

"Lo mikir terlalu jauh Put, Aldi gak bakal kayak gitu kok" Ucap Diarra.

"Coba dulu aja kali Put, siapa tau dia emang jodoh lu, gak ada yang tau kan Put" Tina ikut membujuk. "Coba lu pikirin lagi aja Put, pikirin yang bener, jangan sampe ujungnya lu nyesel Put" Sambungnya.

"Nah iya tuh, kita sebagai temen cuma bisa kasih saran doang Put, semua keputusan ada di lu Put" Ucap Diarra.

***

Pagi ini Putri terbangun, masih bimbang dengan segala keputusan, dia menyalakan ponsel nya yang semula ia matikan daya agar Aldi tidak bisa menghubunginya.

Just A Friend To You (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang