Terkadang hal kecil yang kamu lakukan bisa berarti besar untuk orang lain.-Putri Nagasa🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Gak ada Thiffani gua gak ikut!" Ucap Putri lalu melenggang masuk ke hotel meninggalkan Aldi dan Ando dengan perasaan bingung.
***
Dan disini lah Aldi sekarang terjebak satu mobil dengan Thiffani hanya karena persyaratan yang Putri ajukan.
Thiffani sejak tadi mengoceh entah tentang apa Aldi pun tidak tahu, Aldi jelas tidak mendengarkannya sejak tadi. Otaknya dipenuhi tentang Putri sejak kemarin, bagaimana dia bisa peduli dengan ocehan Thiffani sekarang?.
Mobil Aldi terparkir di parkiran hotel tempat Putri dan Ando menginap. Dia keluar dari mobilnya melangkahkan kakinya menuju lobby hotel, ia benar-benar tidak bisa menahan rasa sabarnya untuk bertemu Putri sekarang.
Namun sesampainya di lobby Aldi tidak melihat Putri atau Ando sama sekali, jadi dia pun memutuskan untuk naik ke kamar Putri. Dia benar-benar tidak peduli dengan Thiffani yang sedari tadi menggeret kakinya dengan malas karena lelah mengikutinya.
"Andoo! Bangun lu kebo! Ini jadi jalan gaak?!" Putri berucap dengan kesal sambil menggedor pintu kamar milik Ando, pasalnya sedari tadi dia sudah berusaha membangunkan Ando, tetapi si pemilik kamar tersebuk tampaknya masih sibuk dengan dunia mimpinya. "Udah siang ini, hish!" Desisnya sambil melanjutkan kegiatannya menggedor pintu kamar Ando.
Sementara itu, Aldi yang melangkahkan kakinya menuju kamar hotel milik temannya melihat Putri yang sudah rapih dengan wajah kesalnya didepan pintu Ando. Derap langkah dari kaki Aldi mengambil seluruh perhatian dari temannya yang masih berusaha mengetuk pintu hotel membuat Putri mengalihkan pandangannya dari pintu kamar Ando kepada Aldi.
"Loh Di lo ngapain nyusul kesini? Bukannya tunggu di lobby aja. Harusnya telfon gua aja, nanti gua yang kesana" Ucapnya seraya masih memperhatikan Aldi yang berjalan menuju arahnya.
"Gua kira lu belum bangun, jadi gua kesini" Ucap Aldi.
"Ini nih si Ando! Kebo banget!" Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ndoo bangun atau gua dobrak! Gua tau yah lu denger!" Ancam Aldi seraya ikut mengetuk pintu kamar hotel Ando.
"Huam, ish iya iya ini gua bangun!" Teriak Ando dari dalam kamarnya.
Ando membuka pintu kamar hotelnya menunjukkan muka bantalnya yang justru membuat Putri makin kesal dengannya, bagaimana tidak? Sudah dari tadi Putri siap untuk pergi, namun dia harus terjebak didepan pintu kamar Ando karena ia tidak bisa dibangunkan.
Sekedar informasi saja, Ando sebenernya mendengar semua teriakan Putri, telfon dari Putri pun dia dengar namun dia mematikannya karena dia masih merasa mengantuk. Memang benar benar anak satu ini ada saja tingkah menyebalkannya.
"Jadi lu dari tadi denger gua tereak?! Bener-bener lu Ndo, suara gua abis gara-gara teriak tadi. Lu mah ngerjain" Ucap Putri sambil membalikkan tubuhnya membelakangi Ando bermaksud merajuk kepadanya.
"Duh jangan ngambek dong cantik, tadi masih ngantuk banget Put jadi males banget mau bangun. Put ayolah jangan ngambek, nanti cantiknya ilang loh" Kata-kata tersebut sudah tidak asing lagi ditelinga mereka berdua, pasalnya setiap kali Putri merajuk pada Ando kata-kata tersebut selalu dijadikan tameng oleh Ando.
"Putri sayangg, Putri cantiik jangan ngambek dong sayang" Rayu Ando masih berusaha menenangkan Putri.
"Rayu aja gak usah pake sayang!" Ucap Aldi ketus sambil menatap Ando dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend To You (COMPLETE)
Teen FictionPutri Nagasa. Cewek pertama yang pernah nempatin diri dihati gua, entah apa yang membuat gua selalu kagum saat liat dia. Dia sahabat gua, orang yang mengerti gua, tapi bukan... Dia bukan pacar gua, seandainya keadaan kayak gitu, tapi semesta berkata...