Betrayal

39 13 0
                                    

A/N : Kyknya dengerin lagu 'April' bakal cocok banget nih vibenya sama chapter kali ini. Atau 'Traitor' dari Olivia juga mewakilkan nih.

♡♡♡

Pagi ini Aldi masuk ke kelas, seperti yang dia lakukan beberapa hari ini, membanting tasnya, lalu pergi ke rooftop.

Namun pagi ini sesuatu terjadi kepadanya, baru selangkah dia ingin keluar kelas, tiba-tiba seseorang menahan tangannya membuat Aldi harus menoleh dengan malas.

"Mau kemana? Rooftop?" Tanya Putri. Satu-satunya orang yang sedang dia hindari

"Bukan urusan lu" Jawab Aldi dengan dingin, lagi-lagi berusaha pergi dari Putri.

"Lu kenapa sih Di? Salah gua apa sama lo? Jangan kayak gini Di?" Ucap Putri dengan nada yang agak getar. Aldi menghela nafasnya perlahan, langkahnya seolah semakin berat dengan rasa bersalah di dadanya.

Aldi tertawa miris. "Maksud lo 'Jangan kayak gini' itu gimana? gua sadar lo udah punya cowok Put, jadi gua sadar diri aja gua lebih baik mundur daripada kayak dulu. Deket sama lo saat ini tuh sama aja kayak meluk kaktus!" Jawab Aldi
"Maksud lu kayak kaktus apa?" Tanya Putri dengan bingung.

"Lo pikir aja sendiri, dan jangan pernah hentiin gua lagi!" Jawab Aldi lalu meninggalkan Putri, dan kali ini dia pergi tanpa halangan.

Putri berlari menuju kelas Tina dan Diarra, untuk bertanya ada apa dengan Aldi, mungkin mereka tau secara Tiina dan Halim juga sedang dekat.

"Tinaaa!" Panggil Putri sambil berlari menuju Tina.

"Kenapa lu? Ampe lari-larian gitu, nih minum" Ucap Tina sambil menyodorkan air putih, lalu ditenggak habis oleh Putri.

"Gua mau nanya Tin, ini tentang Aldi" Ucap Putri sambil menepuk punggung Tina.

"Kenapa? Aldi menjauh dari lu?" Tanya Tina dengan wajah datar seolah dia sudah tahu semuanya.

"Iya, kok lu tau, tau dari mana?" Putri bingung, dia belum menceritakan tentang keadaan ini kepada siapa pun.

"Semua orang ngomongin lu Putri Nagasaa" Jawab Tina dengan geram.

"Lu tau kenapa gak?" Tanya Putri.

"Tanya ama anak nya lah emang gua cenayang apa bisa tau yang dipikiran orang" Jawab Tina.

"Udah gua tanya Tin, dia jawabnya 'Deket sama lo saat ini tuh sama aja kayak meluk kaktus!' maksudnya apaan sih Tin? Gua ga paham" Tanya Putri.

"Lu mah bukan gak paham tapi gak pekaaa!" Jawab Diarra.

"Maksudnya?" Putri masih bingung, seolah berbagai pertanyaan terlintas dikepalanya.

"Ishhh lu yahhh... Kalo lu ketusuk kaktus lu pilih lepas atau malah makin lu genggam?" Tanya Diarra.

"Gua lepas lahh, kalo makin gua genggam nambah sakit lah... Itu mah anak paud juga tau" Jawab Putri.

"Nah tuh tau, jadi Aldi ngelepas lu dari genggamannya, karena lu kayak kaktus semakin di genggam semakin sakit Put, jadi lebih baik dilepas seenggaknya kalo dilepas sakitnya cuma sebentar" Jawab Diarra panjang lebar "paham gak?".

"Jadi Aldi sakit gitu sahabatan ama gua?" Tanya Putri.

"ASTAGFIRULLAH PUTRI!" Teriak Diarra dan Tina berbarengan sangking geramnya dengan Putri. Sejak kapan Putri menjadi bodoh seperti ini?.

"Udah-udah nanggepin Putri mah bikin emosi, dia bego kalo masalah ginian" Ucap Tina "Lu mending cari tau sendiri aja Put, atau mungkin dia cuma pengen sendiri" Ucap Tina

Just A Friend To You (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang