Sahabat

76 20 0
                                    

Hari ini tanggal 17 Agustus, seperti biasa sekolah Putri mengadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan.

Pagi tadi Diarra mengirim pesan pada Putri untuk mengajak Putri pulang bersamanya sehingga Putri bilang pada ayahnya untuk tidak menjemputnya setelah upacara bendera nanti.

Setelah upacara selesai Putri mencari Diarra yang sejak barisan dibubarkan dia menghilang, entah dimana Diarra ini Putri sangat bingung, dia kesulitan mencari Diarra diantara kerumunan orang disini, terlebih lagi tubuhnya tidak terlalu tinggi.

"Gimana ini si Diarra kemana dah, gua mah cari dia pake cara apa lagi?" Ucap nya hingga tak lama kemudian seseorang menepuk punggungnya membuatnys terkejut.

"Sorry Put gua gak bisa pulang bareng sama lu, ekskul gua ngadain rapat dadakan kemungkinan bakal balik nanti sore" Ucap Diarra memperlihatkan muka pasrahnya.

"Yaah gimana dong, masa gak bisa sih? Gua udah bilang sama ayah gua kalau gak usah dijemput" Ucap Putri dengan nada kecewa.

"Lu telfon aja ayah lu lah Put" Ucap Diarra membuat Putri menghela nafasnya.

"Karena gua bilang ayah gua buat gak jemput gua jadi ayah gua pergi sama temannya" Ucap Putri dengan nada kecewa.

"Udah-udah daripada lu bingung mau pulang naik apa mending sama gua aja lah" Tiba-tiba seseorang berkata dari belakang, seseorang tersebut Putri yakini suara laki-laki. Sebelum Putri berbalik dia sempat melihat Diarra yang memasang muka terkejut.

"Mau gak? Lagi baik nih gua" Ya siapa lagi kalau bukan Aldi Rivano. Sekarang Aldi berdiri tepat di depan Putri.

"Gak usah gua naik angkot aja" Putri menolak dengan memasang muka yang judes.

"Hahahaha, apa lu bilang angkot?, mana ada angkot kearah rumah lu hari ini" Ucap Aldi sambil tertawa.

"Lah emang kenapa?" Kenapa dengan angkot hari ini memangnya? Ada mogok massal?.

"Aduhhhhh lu gimana sih, ya dijalan rumah lu pasti pada ngadain lomba lah, jalanan ditutup, gimana sih kamuuuuu" Ucap Aldi masih dengan tawa nya.

Aldi bilang apa tadi? Kamu? Itu panggilan mereka waktu kecil dulu. Huh Putri jadi rindu masa-masa itu.

"Yaudah gua jalan aja, bisa kok" Ucap Putri masih gengsi menerima ajakan Aldi.

"Yakin?" Ucap Aldi sambil mengangkat sebelah alisnya untuk menggoda Putri.

"Hmmmm" Jawab Putri dengan wajah tidak meyakinkan.

"Udah ayok bareng gua aja" Ajak Aldi sedikit memaksa di kata-katanya.

"Yaudah lah, karena lu memaksa yah" Ucap Putri masih saja gengsi, padahal tinggal terima ajakan Aldi saja dari awal.

"Gitu kek dari awal, tinggal terima aja" Ucap Aldi lalu melenggang untuk mengambil motornya.

Seperti biasa diperjalanan mereka hanya diam tak ada yang bersuara sedikit pun.

"Put" Panggil Aldi saat jalanan sedikit macet dan hanya mendapat dehaman dari Putri.

"Ya ilah udh dianterin masih aja jawabnya singkat" Ucap Aldi karena sedikit kesal dengan sikap Putri.

"Iya, kenapa Aldi" Putri menjawab dengan senyum manisnya.

"Nah gitu dong. Eh lu laper gak? Gua laper nih" Ajak Aldi, sejujurnya dia tidak lapar hanya alasan agar bisa lebih lama dengan Putri.

"Ya laper sih" Jawab Putri jujur, dia memang baru makan nasi goreng pagi tadi, itu pun hanya sedikit.

"Makan yuk!" Ajak Aldi mendapat setuju dari Putri.

Aldi melajukan motornya ke salah satu tukang bubur disana. Waktu Aldi tanya Putri ingin makan apa Putri bilang terserah jadi Aldi bawa saja dia kesini.

Just A Friend To You (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang