"Dera? Kamu kenapa? Kamu dari tadi diem aja. Hm,"
Nanda membelai rambut Dera yang tergerai dengan tangan yang satunya masih fokus pada setir mobil.
"Nan, aku gapapa."
"Kamu masih mikirin Al? Apa kamu nyesel sama keputusan kamu?"
"Gak ada yang perlu disesalin kan? Semua juga udah terjadi. Gak akan bisa berubah lagi."
"Jadi kamu masih berharap semuanya bisa berubah?"
"Nanda. Aku gak mau bahas ini lagi. Aku capek, aku mau pulang."
"Oke Sayang, sekarang kita pulang."
Setelah Dera sampai ke rumah, Nanda pun pulang ke apartement-nya. Hari ini sungguh jadi hari yang berat untuk Dera. Ia harus membohongi perasaannya sendiri. Dera masih sangat mencintai Al, ia bahkan tak berniat sama sekali untuk mengakhiri hubungannya dengan Al. Keadaan yang telah memaksanya melakukan hal ini.
Dera mulai mengalirkan air matanya. Ia mengingat kenangan indah bersama Al sambil memandangi beberapa potret gambar yang masih ia simpan rapi. Ia tak menyangka hubungannya dengan Al harus berakhir seperti ini.
"Al, maafin aku. Aku gak bermaksud nyakitin kamu. Sebenernya aku masih mau berjuang sama kamu. Tapi aku gak bisa Al, aku harus lakuin ini demi keluarga kamu. Aku gak mau Nanda nyakitin kamu dan keluarga kamu. Aku akan selalu sayang sama kamu Al."
Dera menangis sejadi-jadinya. Ia hanya bisa melampiaskan kesedihan dan kekesalannya dengan tangisan malam ini.
---
Sementara di lain tempat, Al terus mengumpat dan memukul-mukulkan tangannya ke dinding. Ia masih tak percaya dengan kejadian ini. Ia masih berharap ini semua mimpi, tetapi apa daya semuanya memang nyata. Pikirannya melayang ke saat-saat indahnya bersama Dera.
"Dera.. Apa salah aku Sayang? Kenapa kamu buat aku jadi kayak gini? Kamu bener-bener buat hati aku remuk berkeping-keping. Rasanya sakit Ra. Kamu berhasil buat aku mati rasa sekarang Sayang. Aku gak akan biarin ini semua. Aku tau kamu takdir aku. Aku gak akan semudah itu lepasin kamu."
Al sangat mengenal Dera. Ia tahu Dera tak mungkin bersikap seperti itu tanpa alasan. Al berjanji akan mencari tahu kebenarannya dan membuat Dera kembali ke pelukannya.
•••
Dera sedang berada di ruangan kantor, ia masih berjibaku dengan dokumen-dokumen penting yang harus dia pelajari dan dia rekap. Ia hanya mencoba mengalihkan pikirannya dari kejadian semalam.
Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu dari seseorang.
"Masuk." Dera menyahut tanpa beranjak dari tempat duduknya.
Dera tak memperhatikan orang yang masuk ke ruangannya. Ia terkejut setelah merasakan orang itu mengecup pipinya.
"Nanda?"
"Hai Sayang. Apa kabar? Lagi sibuk banget ya?"
"Nan, aku lagi banyak kerjaan sekarang."
"Oke-oke. Biar aku bantuin sini. Aku harus ngerjain apa?"
"Gak usah Nan, kamu apaan sih? Ini tugas aku."
"Tugas ini juga dari aku kan? Kalo aku bilang gak usah kerjain ini berarti itu perintah buat kamu."
"Nanda udah deh. Kalo kamu gak pengin aku kerjain apa pun, terus buat apa aku masih ada di sini? Mending aku pulang kan?"
"Sayang kamu kenapa sih? Kenapa sensitif banget hari ini? Kamu lagi PMS?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEALLOVE
ChickLit[ SUDAH TERBIT ] ••• [ PINDAH KE NOVELTOON ] *Note: sebagian bab sudah dihapus. "Jika kamu memang ditakdirkan untukku maka Tuhan pasti dapat mempersatukan kita meskipun kamu berusaha berlari sejauh mungkin dari kehidupanku." -AL- *** Hubungan percin...