MENILAI
Suara adzan subuh menggema di telinga mereka. Tetapi mereka tak kunjung terbangun tetap terlelap dengan alam bawah sadarnya, siapa lagi jika bukan apip dkk.
Ceklekk
"Sayang bangun, udah adzan tuh." Suruh ridi mama apip, memerintahkan untuk segera melaksanakan ibadah.
"Eumm iya ma." Sahut apip ketika tau mamanya berada di kamarnya.
"Yaudah buruan bangun, ini oto tidur emang kaya gini." Tanya mama apip heran karna melihat tubuh oto bak paus terdampar di lautan. Posisinyapun telungkup sembari merentangkan keduan tangannya.
"Mama baru tau, ilfeel kan mama liatnya." Sahut apip yang sekarang sudah duduk di tepi ranjang.
Ridi hanya menggeleng gelengkan kepalanya, sambil tersenyum.
"Yaudah skalian bangunin mereka juga ya, mama mau bantu bi isah masak." Perintah ridi mama apip, pasalnya ridi memang tipe orang yang tidak mau menyerahkan semua pekerjaan rumahnya kepada sang ART, ia juga tau kewajibannya selain mengurus rumah ia juga harus menjadi ibu rumah tangga yang baik, maka dari itu ia sering membantu bi isah. Terutama soal masak memasak.
"Iya ma, nanti aku bangunin." Ucap apip tersenyum.
"Jangan nanti, sekarang. Keburu waktunya habis."
"Iya maa. " Apip mengedarkan pandangannya melihat jam dinding yang sudah menunjukan 04.50.
"Mampusss." Ucap apip sembari menepuk jidatnya.
"Woy bangun, solat ayo."
"Woyy budek lo yaa." Yang di bangunkan hanya tertidur tanpa dosanya.
"BANGUN WOY KEBURU WAKTUNYA ABIS ! " Saat itupula kaki apip menendang bokong kedua sahabatnya.
"Aduhh sakit, gila lo ya." Aduh amar yang kini kesal dengan kelakuan si tuan rumah.
"Masa depan gue ini pip, kasian bini gue. " Beri tau oto sembari mengelus elus bokongnya.
"Jiji gue, cepet bangun." Suruh apip yang sekarang menuju kamar mandi.
Sedangkan kedua temannya berniat untuk tidur lagi, menarik selimut di dalam dekapannya.
"Ga bangun, ga gue anggep sahabat. " Suara apip yang kini berada di kamar mandi.
"Ko dia bisa tau si mar." Sahut oto, yaa, kini mereka sedang duduk di tepi ranjang. Akibat ancaman apip barusan.
"Sial tuh bocah satu." Ucap amar yang matanya masih tertutup rapat, meskipun keadaannya sedang duduk.
****
Sedangkan deva ia sekarang sedang membereskan buku bukunya untuk pergi ke sekolah, milka ya cewe itu sudah semalem di jemput supirnya. Karna sang papa sudah pulang bertugas dari bandung. Mengharuskan cewe itu pulang ke rumahnya.
"Ma deva berangkat sekola dulu. " Ucap deva sembari melangkahkan kakinya menuruni tangga.
"Sarapan dulu sayang, udah mama siapin juga." Sahut mama deva sambil menyiapkan piring.
"Gabisa ma, aku ada kumpul osis pagi ini." Deva memberitahu sang mama.
"Yaudah ini bekal untuk kamu, jangan lupa di makan ya sayang."
"Oke ma." Tangan deva mengacungkan jempolnya. "Assalamualaikum." Lanjut deva menyalimi mamanya.
"Waalaikum salam, hati hati sayang." Tangan mama deva sembari mengelus elus puncak kepala deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAD
Teen Fiction"Lo pernah mikir gak sih, kita bakal sampai kapan ya kaya gini." "Gue janji sama lo, kalo kita akan terus sama sama kaya sekarang." Dimana logika ini bilang melupakan, Justru hati berbanding terbalik. kenangan kian teringat. Seakan tak mau lepas dan...