PART 6

76 7 0
                                    

                          CERITA

Apip melajukan motornya melintas jalan raya, yang sangatlah padat. Sedari tadi apip mengajak deva berbicara. Deva pun hanya diam tak menanggapi apip

"Udah sampe. " Ucap apip. Karna sekarang mereka berada di depan rumah bercat cream, tepatnya rumah deva

"Iyatauu. " Deva pun segera turun

"Jangan marah dong. "

"Balik gih sanah."

"Biasanya juga suruh mam pir." Ucap apip memperjelas kata mampir

"Pedean lo."

"Nih buat lo." Apip mengeluarkan plastik dan di sodorkan.

"Apa an ini. " Tanya deva bingung

"Jangan buka di sini. Mending langsung masuk gih. "

"Jangan jangan bom ya. "

"Gue ga bakal tega nyelakain lo pake bom. Tar gue khawatir."

"Idihh. Mulaidaaa "

"Tapi seneng kan. " Ucap apip sambil mengacak ngacak rambut deva

Mereka pun tertawa bersama

Ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya
                    
                              ***

"DEVAAAAAA "  Teriak seseorang yang sudah tak asing lagi

"Apa mil. Jangan teriak bisa gak sih."

"Abisnya lo gue tungguin juga, lama banget. "

"Iya maaf. Lo jadi kan tapi nginep."

Yang di tanya terus memperhatikan isi kantong yang di pegang deva. Sebenarnya milka ingin tau apasi isi dari kantong itu. Jiwa ke kepoan deva meronta ronta ingin tau

"Itu buka ya. Dari apip kan? " Tanya milka

Deva hanya mengangguk

Mereka berada di kamar deva. Deva yang kebetulan mandi, untuk membersihkan badannya yang hari ini sangatlah melelahkan. Mulai dari apip yang membuatnya kesal.

"Udah lo mandinya."

"Kenapa emang? kangen ya." Saut deva sambil mengedipkankan sebelah matanya

"Idihh nih bocah. Ketularan virus si apip gini nih."

Deva hanya terkekeh

"Lo beli novel lagi dev? " Tanya deva yang melihat isi kantong yang tadi di bawa deva. Dan memperlihatkan novel yang masih di segel

"Iya. Yang kemarin udah habis gue baca. "

"Coba dev buka yang dari apip. "

"Penasaran lo ya. "

"B aja sih. "

"Tapi mata lo itu. Yang larak lirik ke arah ini." Tunjuk deva ke kantong plastik pemberian apip

"Lo yang buka aja deh mil. Kayanya jiwa kekepoan lo kumat deh" sambung deva

"Apa an nih. Gak kreatif banget sih. Si apip."

"Gue suka mil. Warnanya ungu gini." Ucap deva senang

"Yeuuu pantes. Lo kan suka banget sama warna ungu. "

Apip membelikkan deva novel berwarna ungu. Sebanyak tiga novel. Nambah lagi koleksi novel deva.

"Gue seneng banget deh mil. Warna ungu initu." Ucap deva sambil memeluk novel pemberian apip

"Si pencinta ungu kalo udah kumat emang gini nih rada rada." Ucap milka

"Tapi sayang kan mil."

"Iya sayang pengen nyeburin."

"Jahat lo mah." Ucap deva sambil memanyunkan bibirnya

Milka hanya terkekeh dan tertawa melihat tingkan deva. Benar kata apip deva sangatlah lucu ketika sedang marah.

"Gue mau nanya nih dev."

"Nanya aja si mil. Kaya sama siapa aja. "

"Menurut lo apip itu orangnya kaya gimana."

"Lah lo nanya soal dia ke gue mil. Lo pasti udah tau lah. "

"Yaa gue kepo aja dev."

"Apip itu orangnya nyebelinnnnn." Jawab deva. Karna emang benar seorang apip adalah makhluk nyebelin yang deva kenal. Gimana tingkah dia yang membuat deva tak habis pikir harus mengatasinya

"Yeuh kalo itumah gue juga tau dev."

"Yakan menurut gue. Kalo si apip emang kaya gitu orangnya."

"Kayanya gue salah nanya deh dev sama lo."

"Tanya sama orangnya aja langsung." Ucap deva santai

"Idihh ogah. Males banget gue."

"Lo kenapa sih nanyain si apip sama gue."

"Ya gapapa sih. Lagi pengen nanya aja."

"Si kepo dasar." Ucap deva tertawa

Ceklekkk

"Deva belum tidur sayang? " itu suara mama deva.

"Loh ada milka juga. " Tanya fani mama deva

"Iya tante. Milka nginep di sini, boleh kan tante. "

"Bolelah milka. Kamu kaya sama siapa aja."

"Iyani milka. Kaya baru nginep di sinih baru baru aja. Ya gak ma."

"Milka sering ngeroptin tante. Milka ga enak tan."

"Di enakin aja kali milka." Sahut fani tersenyum hangat kepada milka

"Yaudah sekarang kalian tidur gih udah malem loh."

"Deva tidur yang nyenyak ya sayang." Ucap fani memberitahu deva lalu mengecup puncak kepala deva

"Milka juga ya sayang. Tidur yang nyenyak." Kemudian fani mencium kening milkaa


Partnya pendek sangad yak 😆

ARSHADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang