Part 8

8.4K 623 5
                                    

____________________________

Seyoung, berapa kali Wanita itu hanya menghela nafasnya berat. Memandang hujan yang belum juga reda selama satu jam ia menunggu didalam kelas. Menerobos itu nampak buruk saat melihat frekuensi hujan yang tidak memungkinkan walaupun berlari menuju halte bus.
Kalau saja, ia membawa mobil tadi. Kalau saja, ada supir yang dapat ia hubungi. Kalau saja, ia mempunyai pacar yang rela menjemputnya.
Ya, kalau saja itu terlihat mudah untuknya sekarang. Bahkan, hidupnya terasa semakin sulit saja karna harus menaiki bus bukan taxi.
Yeah- Ayahnya memblokir semua kartu kredit dan debitnya. Semuanya, tidak tersisa. Bahkan, segala fasilitas telah di stop. Ia seorang putri konglomerat yang sangat miskin dalam sejarah per-konglomeratan.
Wanita itu kembali menghela nafas. Memainkan ponselnya jenuh. Jaehyun pasti sudah pulang, melihat dia sedang berada status online di roomchatnya.
Pasti dia tengah meminum coklat panas sembari berlindung dibawah selimut hangat.

To: Jaehyun

-Kau sudah pulang?-

Iseng mengirim pesan kepada Pria itu. Setidaknya menghilangkan kebosanannya. Ayolah, disini masih ada beberapa siswa yang bernasib sama dengan Seyoung. Namun, sungguh Wanita itu tidak se-easy going yang dapat menebar senyum dan sapa kalau mereka tidak kenal dekat dan ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan.

Ting

From: Jaehyun

-Kenapa? Apa kau belum pulang-

Benar-kan. Pria itu sudah pulang. Bahkan, membalas pesannya kurang dari dua menit.

To: Jaehyun

-Hanya terlalu nyaman saja, berada dalam kelas.-

Ting

From: Jaehyun

-Kenapa tidak mengatakannya, aku akan menunggumu bila kau pinta-

Seyoung tersenyum kecil. Brengsek satu ini memang memiliki mulut yang manis-kan. Seyoung-pun mengakuinya. Jaehyun itu tipe Pria dingin yang terkadang manis. Meskipun dimata Jaehyun, Seyoung seperti teman Laki-lakinya yang bahkan sangat biasa diperlakukan sedikit Eungh- kasar.
Wanita Cantik itu menutup ponselnya enggan membalas. Ia tidak mungkin menyuruh Jaehyun menjemputnya. Pria itu tidak akan mau.
Membereskan mejanya dari note untuk menulis esay yang tadi belum dimasukkannya kedalam tas.
Memandang kearah tembok transparan kelas yang memperlihatkan hujan masih cukup lebat dengan langit kian menggelap.
Pukul 7 malam- ini akan lama bila ia terus menunggu. Beberapa temannya juga mulai beranjak sama seperti dirinya. Kalau menunggu reda, entah sampai kapan. Lebih buruknya bila itu sampai pagi.

"Hh- pulang tidak ya!"

Nampak ragu. Berdiri diteras kelas sembari melihat teman-temannya yang nekat berlari. Suasana kampus juga semakin lenggang dan gelap. Hari ini sepertinya tidak ada jam malam difakultasnya. Astaga- bagaimana ini.

"Hh- baiklah. Halte bus jauh- jadi aku harus beberapa kali berteduh agar tidak terlalu basah."

Seyoung nampak yakin atas opsi pikirannya. Kepalanya menunduk dan melihat kearah sepatunya speechless dan saat itu juga ia merasa sebal. Kenapa ia harus memakai heels sih. Sial, terpaksa harus melepasnya.

Friends With Benefit's (Jung Jaehyun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang