"Dunia sudah berbeda. Teman bukan lagi hanya sekedar saling membantu. Namun, juga saling menguntungkan. Bukan melulu untung terhitung dalam nominal. Namun, semua yang membuat kita puas dan menyenangkan. Walaupun, hanya sebagai pelampiasan."
Jung Jae...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________________________
"Jae- dahimu panas."
Jaehyun terdiam memandang Seyoung dengan tangan terulur pada dahinya. Wanita itu sungguh wajar bila merespon seperti ini.
"Seyoung!"
Gumamnya pelan sembari meraih tangan Seyoung yang masih bertengger didahinya. Jaehyun pikir ini memang gila, mengingat kembali ia melarikan diri ke Korea dan memilki teman perempuan seperti Seyoung. Dekat dengan begitu saja. Sama-sama memilki masalah yang tidak dapat dijelaskan, dan bersama mereka melampiaskannya dengan cara bersenang-senang walaupun sesaat.
"Apa tidak ada Pria yang kau sukai?"
"Tidak,"
Seyoung begitu cepat memberi jawaban, seperti memang dia tidak pernah menyukai seorang Pria.
"Lalu Jungkook?"
Seyoung menarik lengannya dari genggaman Jaehyun. Memandang Pria itu sedikit sebal. Jungkook lagi, kenapa Jaehyun selalu menyangka kalau Seyoung menyukai Pria itu.
"Kenapa? Apa karna dia jelek?"
Astaga, apa yang dibicarakannya tadi. Jelek? Baiklah, Jung Jaehyun itu tingkat percaya dirinya setinggi langit. Tapi tidak juga menyebut Jungkook jelek. Yang benar saja, Wanita mana yang menyebut Jungkook jelek. Bahkan, nenek-nenek yang sudah rabun-pun dapat membedakan jelek dan tampan.
"Dia lebih baik darimu Jung Jaehyun,"
"Well, kau membelanya sekarang."
Jaehyun itu juga tipikal Pria yang selalu memutar balikkan pembicaraan. Skill-nya dalam hal itu cukup menakjubkan. Menjadi pihak yang selalu benar dan seolah dirinya adalah korban. Marvelous!
"Baiklah, aku akan pulang sekarang."
Seyoung tidak ingin berbuntut panjang dengan pembicaraan yang kemana-mana. Topik mereka bertemu hanyalah Jaehyun yang memberi kabar bahwa dia akan tunangan dengan orang selama ini dicintainya. Itu bagus, karna impian Jaehyun terwujud. Namun, tidak dengan Seyoung yang akan memikirkan bagaimana hidupunya setelah Jaehyun tidak lagi menjadi temannya. Posisinya dalam keluarga juga semakin memburuk.
GREPP
Pelukan hangat kembali menyergapnya dari arah belakang. Cukup dalam, dengan Jaehyun membenam-kan wajahnya dibahu Seyoung. Ia tau Pria ini cukup bahagia sekarang. Ya, sepertinya.
