Part 16

6.2K 633 18
                                    

_______________________________

"Apa kau juga butuh sesuatu?"

"Aku hanya ingin pulang."

Dalam sejarah seorang Han Seyoung begitu menolak belanja. Wanita itu nampak dalam mood yang begitu buruk. Dan paksaan Jaehyun membuatnya semakin jengah.

"Kenapa Baby?"

Seyoung menghela nafasnya berat. Ia terlalu lelah, pikirannya memusat pada Han Seyi. Bagaimana, kalau Jungkook tau bahwa Seyoung masih keluarga Han sebelum pernikahan mereka. Pasti Seyi dan Ayahnya akan benar-benar marah.
Reputasi Seyoung begitu buruk sepertinya, layaknya aib atau sebuah kebusukan yang tidak bisa dibiarkan ter-publish. Sangat miris.
Dan ini tidak bisa diceritakan masalahnya dengan Jaehyun, sekalipun Seyoung tak akan menceritakan bagaimana keluarganya. Ia tidak butuh empati dari Pria ini. Cukup hanya Seyoung yang tau, dan Jaehyun- dia hanya orang asing yang membantunya menenangkan pikiran. Menemaninya dikala kesepian, walaupun Seyoung tau ia akan dibuang juga nantinya.

"Cukup, aku akan pulang-"

Wajah Jaehyun nampak keruh. Sudah dikatakan, Jaehyun tidak suka diabaikan. Lihatlah, Pria itu memberi tatapan dingin yang membuat Seyoung sedikit menurunkan nyalinya.

"Apa ini masalah skripsi?"

Suaranya kian berubah. Datar dan penuh tuntutan.

"Yeah- aku harus mengerjakan skripsinya. Ada sedikit revisi disana-"

"Aku dapat membantumu."

Tipe pemaksa. Padahal alasan lain Seyoung pulang juga karna kaki-nya yang lecet dan malas berjalan lagi.

"Eyy- kau bukan pacarku Jae. Jadi jangan memaksa-"

Seyoung tertawa garing. Kenapa juga ia tiba-tiba menyebut pacar dihadapan Jaehyun. Lihatlah, ekspresi Pria itu semakin datar saja.

"Memang kau punya pacar?"

"Ya- Nanti,"

Sebelah alis Pria tinggi itu terangkat sebelah. Menyilangkan kedua lengannya didepan dada seolah menilai. Ayolah, mereka masih di toko sepatu. Banyak pramuniaga disini yang pura-pura tuli atas pembicaraan konyol pelanggan mereka. Nampak terkejut juga sih, saat mengetahui fakta bahwa Pelanggan tampannya itu membawa Wanita yang mereka pikir pacarnya. Mereka nampak serasi, sungguh.

"Bagus, mari kita pergi Nona."

Seyoung mendesah kesal. Menurut dengan Jaehyun pada akhirnya. Bersama tas-tas kertas yang bukan main banyaknya, dan itu isi sepatu semua. Walaupun, dibelikan.
Percayalah- Jaehyun bahkan tak membantu untuk membawanya satupun.
Bulshit, Seyoung seperti seorang babu yang berjalan bersama majikannya.
Ya, Tuhan! Jung Jaehyun ini begitu tega.

"Kenapa denga langkahmu, lambat sekali!"

Bedebah. Seyoung sontak menaruh tas-tas itu keatas lantai dengan kesal. Memandang Jaehyun  penuh sumpah serapah dalam hatinya. Bagaimana bisa Pria itu masih dapat mengomel.

"Ada apa?"

"Kau tau kaki-ku sakit. Tapi menyuruhku membawa ini semua!"

Friends With Benefit's (Jung Jaehyun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang