(Mungkin, hanya aku yang ingin kedua tangan kita bertaut.)
________________________
Jaehyun memandang langit sore dalam diam. Hari ini ia ingin makan diluar. Walaupun masih lama juga, berjalan-jalan ditrotoar menghabiskan waktu itu tidak masalah. Jalanan juga nampak ramai membuatnya tidak terlihat seperti manusia antisosial karna keluar sendiri.
Berada ditengah-tengah orang sibuk berlalu lalang ia masih memikirkan Han Seyoung.
Benar, sampai hari ini-pun Seyoung tidak muncul. Apa dia marah padanya? Tentang apa?
Oh.. Well, kau hebat Jung Jaehyun. Memikirkan apa salahmu? Yang benar saja. Kesalahanmu itu banyak pada Wanita itu.
Apakah Seyoung pindah keluar negri? Hh.. itu tidak mungkin. Karna dikampus ia keluar dengan drop out."Hh.. itu akan aneh bila aku tiba-tiba berkunjung ke rumahnya."
Jaehyun bergumam dengan dirinya sendiri.
Aneh saja kalau tiba-riba menanyakan langsung pada Ayah Seyoung. Ayolah siapa dirinya? Teman? Teman yang membawa Seyoung hingga pulang pagi.
Tidak, ia tidak ingin mati muda. Bisa saja kan, Ayah Seyoung membunuhnya karna sering meniduri Seyoung. Itu tidak lucu."Hh.."
Menghela nafasnya kembali setelah itu melanjutkan berjalan santai menikmati senja. Biasanya diwaktu seperti ini, ia akan bersama Seyoung. Jalan-jalan tidak jelas dan berakhir dikamar hotel hingga pagi hari.
Bastard."Tiffany & Co."
"Jaehyun.. aku harus mampir kesana. Parfumku habis! Jae... YAKK!"
Jaehyun tersenyum nanar melihat toko dari salah satu brand ternama yang selalu Seyoung kunjungi.
Dan terakhir kalinya Wanita itu merengek karna Jaehyun kekeuh untuk segera pulang. Ayolah, malam itu tengah hujan dan Seyoung ingin berhenti lalu turun demi membeli parfum? Tidak, Jaehyun malas berhenti dan menunggu.BRUKK
"Maaf..."
Jaehyun tidak peduli walaupun ia merasa bertabrakan dengan seseorang karna fokus matanya terus tertuju pada toko itu. Benaknya seolah menuntun untuk mendekat.
Berjalan cepat hingga memasukinya dan mendapat sambutan dari pramuniaga disana.
Tunggu.. apa yang dia lakukan disini."Hh.."
__________________________
"Ya.. hati-hati dijalan."
Seyoung menunduk kecil ke arah Lee Taeyong untuk pulang, jam kerjanya telah selesai. Keluar dari kedai sembari memakai coat-nya. Berjalan pelan menuju halte bus sembari memasukkan kedua telapak tangannya disaku coat. Hari yang dingin menuju akhir tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefit's (Jung Jaehyun) ✔
Fiksi Penggemar"Dunia sudah berbeda. Teman bukan lagi hanya sekedar saling membantu. Namun, juga saling menguntungkan. Bukan melulu untung terhitung dalam nominal. Namun, semua yang membuat kita puas dan menyenangkan. Walaupun, hanya sebagai pelampiasan." Jung Jae...