Part 9

7.5K 753 18
                                    

(Kalian pasti tau cara menghargai karya seseorang)


_______________________

Seoul benar-benar diguyur hujan hari ini. Seolah tampungan air dikeluarkan hingga tak tersisa. Tak ada jeda sedikitpun.
Seyoung juga harus terjebak bersama Jaehyun dalam mobil dengan laju berkecepatan tinggi. Meskipun jalanan lenggang namun, kenapa dia tidak memikirkan kondisi jalan yang licin karna air hujan membuat Wanita itu komat-kamit memohon agar nyawanya masih tetap menempel hingga sampai tujuan.
Malaikat pencabut nyawa, tolong menjauhlah dari Seyoung.

"Eungh- Jae! Bisakah kau pelankan sedikit lajunya?"

Seyoung mendesah pelan saat perkataannya tidak diidahkan sama sekali. Bagus, Pria itu berpura-pura tuli sekarang.
Wajahnya tergambar jelas ketidak peduliannya.

"Hh-"

Seyoung masih tetap terjaga tanpa suara. Hingga- entah, bagaimana bisa kini dia telah terlelap dikeadaan yang mengancam nyawa seperti itu. Bahkan, kepalanya yang berakhir bersandar dikaca mobil berlaju cepat itu tidak dapat membangunkannya. Terkantuk beberapa kali sepertinya tidak masalah.
Jaehyun melirik sejenak karna tidak mendengar lagi ocehan Seyoung. Kecepatan mobilnya mulai melambat saat ia menyadari bahwa Wanita itu tertidur setelah mengoceh panjang, mengadu agar Jaehyun memperlamban mobilnya yang tidak dirinya idahkan. Apakah dia kelelahan?
Melaju dengan kecepatan standar dan berusaha melewati jalan yang mulus. Kepala itu bisa saja benjol karna berulang kali terbentur seperti itu. Astaga- percayalah itu masih belum cukup dan membuat Jaehyun harus memberhentikan mobilnya  dipinggir jalan.
Menilik kearah bangku belakang untuk mencari bantal leher yang biasanya ia pakai.
Mengambilnya dan meletakkannya diantara kepala Seyoung dan kaca mobil.
Itu terlihat bagus.

______________________

"Han Seyoung!"

Ini sudah kesekian kalinya Jaehyun membangunkan Wanita yang bahkan, tidurnya seperti babi. Tidak terusik walaupun Jaehyun terus menaikkan nada suaranya.
Mereka sudah sampai dan Seyoung seolah menolak untuk bangun.

"Astaga-"

Mendecak sebal. Ingin rasanya Jaehyun menendang tubuh Wanita itu agar bangun dan cepat keluar dari mobil.
Oh- Well! Itu mustahil. Sekasar apapun Jaehyun, ia tidak dapat berbuat berlebihan seperti itu. Sifat dasar Pria, pada akhirnya juga mengalah.
Mengangkat tubuh yang lebih mungil dari tubuhnya dengan menggendong ala bridal style.
Jarang sekali kan, Jaehyun mau melakukan ini untuk Seyoung.
Berjalan menuju elevator untuk menuju lantai dimana ia reservasi online sebelumnya. Memutuskan menginap di hotel, Pria itu tidak ingin berada dirumahnya sekarang.
Yeah- itu buruk bila ia tetap tinggal bersama Jeno.

Ting

Pintu besi itu terbuka. Melangkah masuk dengan Seyoung didekapannya. Tubuh yang ringan untuk Jaehyun, dia bahkan- tak merasa keberatan sama sekali. Walaupun harus memencet tombol elevator juga, dimana lantai tujuannya. Walaupun sedikit kesulitan untuk menggapainya.

"Eoh, kau menipuku?"

Jaehyun tiba-tiba bergumam pelan. Ayolah, mana mungkin ia bicara sendiri. Pria itu berbicara pada Seyoung.
Bagus, apa menyadari bahwa Wanita itu sebenarnya sudah bangun dan kini berpura-pura tidur?

"Ck- aku tau kau sudah bangun."

Gumam Jaehyun kembali dengan wajah datar nan dingin. Melihat kearah Seyoung yang tetap memejamkan matanya. Pria itu merasa Seyoung berpura-pura tidur untuk mengerjainya.

Friends With Benefit's (Jung Jaehyun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang