[12]

627 70 2
                                    

Ara the crazy girl. Dia gila sekarang. Gila gara-gara Hangyul bilang dia suka sama Ara.

Ara nggak bisa nyembunyiin rasa bahagianya. Setelah bertaun-taun nyoba buang perasaan dia ke Hangyul, dan sebelum perasaan itu hilang pun Hangyul nyatain kalo dia suka sama Ara.

"GUE GILA ANJING! HAHAHAH."

Ara masih inget gimana tadi Hangyul nyium dia, dan ngusap kepala dia sebelum dia masuk rumah. Ara masih inget gimana senyuman Hangyul, inget masa-masa yang ngebuatnya deket.

"WOY AH GILA! GOBLOK BANGET GUE KETAWA-TAWA GINI!"

Yap, dia marahin dirinya sendiri karena terlalu gila. Dan karena gak mau kegilaannya terus menerus, dia keluar kamarnya. Dan ternyata Seungwoo baru aja pulang.

"Abang!" panggil Ara. Seungwoo aneh lah, biasanya aja kalo dia pulang gak pernah disapa.

"Kenapa lo?" tanyanya

"Nggak, heheh. Uhm... Ohiya, besok anter gue kesekolahan ya?"

Seungwok duduk disofa sambil buka sepatunya, "Ngapain lo? Besok kan weekend."

Ara ngikut duduk disebelah Seungwoo, "Guru gue nyuruh kesana. Bantuin dia sama murid-murid lainnya masukkin nilai, maklumlah dia guru baru seminggu."

"Minta anter kakak lo aja deh, besok pagi-pagi gue mau jemput Eunbi."

"Ngapain ihh?"

"Nganter dia ke Bogor, sodaranya dirawat. Gue pulang hari senin malemnya paling." katanya. Ara cemberut dan natap Seungwoo kesel.

"Yaudah iya deh, percaya emang yang punya pacarmah." katanya sambil nyender kesofa.

"Minta anter pacar lo kek."

"Pacar gue, lagi gue suruh istirahat. Eh belum pacar deng, hehehe."

Kalian taulah maksudnya siapa.

Seungwoo ngeliatin Ara, "Siapa?"

"Hangyul lah. Siapa lagi cowok yang deket sama gue?"

"Deket lagi lo sama dia?!"

"Udahlah bang, gue udah ketemu dia dan kita saling ngejelasin juga."

Seungwoo ngehela nafas, "Yaudah, terserah lo. Lo bahagia, gue juga. Gue kekamar dulu, mau tidur. Nanti lo aja yang bukain pintu buat Nyai." katanya sambil jalan kekamarnya.

Gue bucin banget gak sih anjing sampe cerita ke bang Seungwoo?

🍒🍒🍒

Ara lagi nunggu Hangyul ngejemput pagi ini. Berangkat sekolah bareng. Soal persetujuan Seungwoo sama Irene, itu gimana dibawanya. Mereka setuju gak setuju. Ngelarang gak ngelarang. Kalo Aranya ngerasa aman sama Hangyul, why not? Itu kata mereka.

"Abang duluan ya?" kata Seungwoo abis itu pergi. Irene yang lagi sarapan sama Ara cuma ngangguk, "Hati-hati." kata Irene.

"Lo dijemput Hangyul, dek?" tanya Irene. Ara ngangguk sambil ngunyah sarapannya.

"Bilang sama dia, jangan macem-macem. Karya abang lo itu bukan main-main." katanya. Yap, karya bogeman maksudnya.

"Iya, gue udah ngobrolin itu. Lagian gue gak pacaran."

"Iya terserah lo."

Tin tin...

"Ah, udah dateng. Gue berangkat dulu ya, dadahh~" kata Ara sambil ninggalin Irene sendirian dimeja makan.

Ara udah deg-degan liat Hangyul duduk ganteng diatas motornya. Ganteng banget, bukan ganteng doang.

"Pagii..." sapa Hangyul sambil nyengir. Garing sebenernya. Ara cuma ketawa dikit doang, abis itu naik motornya.

"Siap berangkat tuan puteri?" tanya Hangyul

Ara ketawa, "Siap!"

"Melajuuuuuuuu!"

🍒🍒🍒

Ara keluar dari kantor guru karena abis naro tugas yang tadi dikumpulin. Sebelum masuk kelas, Ara belok kekantin dulu beli minum. Minum dia abis sama Seungyoun, gara-gara pas istirahat tadi Seungyoun makan seblak dikelas.

Dikantin dia ngeliat Hangyul sama orang, gak tau siapa. Intinya mereka lagi ngobrol serius. Ara cuma ngegidikin bahu dan milih minuman dikulkas.

Brakk

"ITU URUSAN LO BANGSAT!"

Ara yang kaget karena orang yang lagi ngobrol sama Hangyul tiba-tiba ngegebrak meja. Ara cuma bisa liatin dari jauh, dan dari jauh Hangyul juga ngeliatin Ara. Hangyul ngodein Ara supaya masuk kelas.

Ara bukannya pergi dia malah nyamperin Hangyul. Hangyul yang tau Ara jalan kearahnya, dia cuma bisa mijit pelipisnya.

"Maaf, ini ada apa ya?" tanya Ara

"Ara, kamu mending kekelas." kata Hangyul

"Gue nanya, ini kenapa? Dan kakak siapa? Kok berani-beraninya mukul meja?" tanyanya. Laki-laki itu berdiri, ngeliatin Ara dari atas sampai bawah dan tak lupa kedua tangannya masuk kekantong celana laki-laki itu.

"Coba kamu tanya sama temen kamu." katanya. Ara noleh ke Hangyul yang keliatan nahan emosi ngeliat laki-laki dihadapannya itu.

"Uhm..gini aja deh. Saya gak mau ikut campur urusan kalian, tapi kakak bisa gak keluar dari sini dulu? Sekolah kami bukan tempat buat nyelesaiin masalah pribadi. Kakak bisa tunggu Hangyul pu--"

"Lo banyak bacot banget sih jadi cewek! Kalo mau ngusir gue, ya tinggal ngusir aja."

"Eh, santai dong lu!" kata Hangyul. Ara naikkin satu alisnya, dan ngelipet tangannya didepan dada.

Songong nih orang.

"Heh, gue ngomong gitu karena keluarga gue ngajarin tentang tata krama ya. Lo tau tata krama gak anjing? Udah dewasa kan lo? Goblok lu, pergi sana!"

Laki-laki itu smirk kearah Ara dan Hangyul. Abis itu, dia pergi dan gak lupa ngebisikkin sesuatu ke Hangyul.

"Temen lu boleh juga, Gyul."

Bastard | Lee Hangyul ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang