[33]

435 51 0
                                    

"ARAAAAAA!"

Ara yang masih berada dialam mimpi tiba-tiba kebangun karena denger suara Yujin.

"Ra! Bangun woy! Gue ada berita bagus!" kata Yujin sambil ngegoyangin badan Ara

Ara malah balik badan dan narik selimutnya sampe keleher. Ara gak tertarik sedikit pun sama berita terbaru Yujin, abisnya berita dia selalu tentang hubungan dia sama Seungyoun terus.

"Bukan tentang Seungyoun!" kata Yujin yang seakan-akan tau apa yang dipikirin Ara.

"Bodo amat gue ngantuk,"

"Oooo, beneran? Tentang Hangyul."

Sialan. Ara langsung ngebuka matanya dan balik badan.

"Bukan cuma Hangyul, gue juga bawa berita buruk soal Jackson."

Ara langsung duduk tegak. Dan natap Yujin kaget, "Kabar buruk apaan?!"

"Satu-satu dulu ya?"

Ara ngangguk.

"Jadi gini, Hangyul nikah sama adeknya sepupu gue kan? Nah, si Wooseok itu bayar orang supaya ngehamilin si Seohee dan pura-pura itu anak Hangyul. Jadi deh malah Hangyul yang tanggung jawab karena dia terlanjur bilang sama ayah bundanya Hangyul,"

"Orang tua mana sih yang gak panik liat perempuan nangis-nangis minta tanggung jawab karena dihamilin?"

"Akhirnya mereka nikah, dan kemarin itu mereka tes DNA."

"Wony bukan anak Hangyul."

Ara masih kaget dengernya. Jadi, Hangyul dijebak?

"Iya, Hangyul masuk jebakannya selama dua tahun ini." kata Yujin yang seakan-akan tau pikiran Ara(lagi).

"Wooseok bayar orang,"

"Dan orang itu adalah Jackson."

Air mata Ara jatuh. Dadanya sesak banget pas denger itu.

Ara geleng-geleng, "Gak, gak mungkin. Jackson kan anak baru disini!"

"Kedatangan Jackson udah direncanain. Dia pura-pura ngedeketin lo supaya lupa sama Hangyul,"

"Dan supaya Hangyul seutuhnya jadi milik dia. Tapi, kenyataannya lo berdua emang masih saling sayang kan?"

Ara udah gak tau harus gimana. Kenyataan, kenyataan yang selalu bikin dia jantungan disetiap hal. Terlalu tiba-tiba.

"Tapi, rencana mereka gagal. Kehadiran Jackson malah bikin Hangyul semakin ngejar lo lagi."

🍒🍒🍒

"Ciiiee, yang udah bebas,"

Hangyul senyum dan meluk bundanya, "Makasih ya, Bun."

"Sama-sama, nanti malem jadi?"

Bastard | Lee Hangyul ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang