[5]

947 88 2
                                    

Dari tadi dikelas, Hangyul lagi tumben-tumbennya diem terus. Ara, Yujin, sama Seungyoun ya langsung terheran-heran dong. Nggak biasanya situkang rusuh diem begitu.

"Lo kenapa?" tanya Yujin

Hangyul noleh dan naikin kedua alisnya, "Hah kenapa?"

Ara berdecak, "Lo kenapa bambang? Tumben-tumbenan selama 3 hari, sikap lu kalem amat." katanya

"Oh, nggak. Gue keluar bentar deh." kata Hangyul abis itu keluar.

"Ra, lo susul gih." titah Seungyoun

"Nggak ah, malu gue."

"Yaelah, malu ngapa sih? Lo kan temennya, kecuali lo ada perasaan tersembunyi sama dia." kata Yujin

"Ya nggak lah!"

"Yaudah samperin." kata Seungyoun. Ara ngedengus kesel sambil natap sinis Seungyoun. Ara tau, Seungyoun emang lagi berusaha buat deketin Yujin. Udah tau dari dulu malah.

Ara keluar kelas akhirnya. Jalan disekitaran sekolah nyariin Hangyul kesana kemari dan tertawa.

Eh g.

Nyariin Hangyul sambil berlarian kesana kemari dan tertawaaa~~

Ajg. Udah ah.







Ara jalan kekantin, Hangyul nggak ada. Perpustakaan, itu tempat yang mustahil didatengin oleh seorang Lee Hangyul. Pas ngelewatin lorong, untungnya ngeliat Yohan sama Eunsang yang lagi berlarian kesana kemari dan tertawa.

"Woy! Liat Hangyul nggak?" tanya Ara
"Diwarung belakang noh, kenapa? Tumben nyariin biangkerok." jawab Yohan

"Uhmm.. Kayaknya dia lagi ada masalah. Dari kemaren-kemaren dia kalem soalnya dikelas." kata Ara

"Yaudah, lo samperin aja sana. Kali aja mau cerita kalo sama lo." kata Eunsang

"Sang, kelas 11 ips 2 kan ada bu Seulgi." kata Ara sambil jalan

"HAH?! MAMPUS GUE KALO KETAUAN BOLOS!"

🍒🍒🍒

Tempat yang paling Ara nggak sukain. Tempat yang berisik dan banyak asap rokok.

"Gue tau lo nggak suka tempat ini, ke kelas sana." kata Hangyul

"Nggak. Gue disini aja nunggu lo cerita."

Hangyul ngehembusin asap rokok dari mulutnya, mijit pelipisnya, dan nengok kearah Ara.

"Jangan disini." kata Hangyul sambil narik Ara keluar dari sana

Ara dibawa kelorong yang tadi sempet dilewatin sama Yohan dan Eunsang.

"Disini aja. Jangan jauh-jauh." kata Ara

Abis itu, Hangyul ngangguk dan nyuruh Ara buat duduk dikursi yang nggak kepakai tapi masih bisa didudukin.

"Bunda gue marah."

Hangyul mulai cerita dari awal sampai akhir. Ara cuma nyimak, sambil sesekali dia ngangguk. Dia ngerti, gimana rasanya dimusuhin sama ibu sendiri. Nggak enak.

"Lo berubah, Gyul." kata Ara

"Gue mau berubah jadi apa? Dalang pelo? Cute girl? Sinoval?"

Ara datar, "Minta dikatain banget sih, Gyul."

"Hehehe. Iya gue mau berubah, lo..bisa bantu?"

Bastard | Lee Hangyul ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang