18. Kehancuran

3K 198 80
                                    

~~~*~~~
.
.
Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita
.
.

Chapter lalu

"Siapa? Katakan padaku siapa lelaki yang telah menggantikan posisi ku di hati mu seul?" tanya jimin dengan tatapan serius dan bibir yang bergetar.

Seulgi memandang jimin yang memandang dirinya serius, tanpa basa basi lagi seulgi pun menjawab pertanyaan jimin dengan perkataan yang jujur dari hatinya.

"Orang itu adalah mantan sahabat baik mu, kim taehyung"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Insadong, south korea

At seulgi house

Hancur........

Kata itulah yang pantas untuk disematkan pada hati jimin saat ini, bukan hanya hati nya namun juga harapan nya. Takdir terasa begitu kejam, kehidupan juga terasa begitu jahat pada jimin.

Jimin merana, Mengapa harus taehyung? Kenapa takdir memilih pria itu untuk dicintai seulgi, apa sekarang takdir sedang menguji nya?, atau kah sebenarnya malah sedang menghukum nya? Entah lah, saat ini jimin hanya berharap, semoga saja kali ini takdir tak sedang mencari cara memisahkan nya dengan seulgi.

Badan jimin seakan dibuat lumpuh dengan perkataan seulgi yang mengatakan bahwa ia mencintai pria lain yang tak lain adalah taehyung, darah jimin seakan berhenti beredar dan jantung nya pun seakan berhenti berdetak, jimin hancur untuk kedua kalinya, dan jimin rasa kehancuran ini jauh lebih sakit dari kehancuran sebelum nya.

"Kurasa tak ada lagi yang harus kita bicarakan jim...sekarang kuminta kau pergi dari sini..pergilah sejauh mungkin dan jangan pernah temui atau ganggu aku lagi, karena jujur, aku sangat benci melihat mu park jimin"

Seulgi mengusir jimin, wanita itu mendorong tubuh jimin yang tengah mematung lemas di depan nya dengan keras, jimin terdorong kebelakang, tubuh nya lunglai, tatapan nya kosong, persis seperti raga tak berjiwa.

Mata seulgi memandang jimin, ia sudah tak menghiraukan lagi jika sekarang lelaki didepan nya itu sedang hancur karena tak mendapat kan kesempatan dan maaf darinya, seulgi acuh, ia pun membalik badan nya lalu menbuka pintu gerbang nya dan masuk kerumah meninggalkan jimin sendirian.

Jimin kembali hancur sendirian sekarang, ia menunduk menatap tanah yang sedang ia pijak, satu persatu tetesan air mata jatuh ketanah yang sedang jimin pandang, tak ada isakan, tak ada pula raungan, karena jimin lelah, lelaki itu rasanya sudah tak punya kekuatan lagi untuk meraung dan terisak.

Jimin dengan gontai membawa langkah nya pergi dari depan rumah seulgi, lelaki itu pun berjalan menuju mobil yang tadi ia bawa lalu mengendari benda itu pulang menuju rumahnya.

Jimin telah gagal menjalankan tugas dari sang nenek, jimin gagal membawa seulgi kembali dan memenuhi keinginan nenek nya, ternyata memang benar kata pepatah, sesuatu yang sudah dirusak, tak mudah untuk diperbaiki, jika pun bisa diperbaiki, mungkin tak akan sama seperti dulu lagi.

Sudah tak ada lagi kesempatan bagi jimin memiliki seulgi lagi, semua telah sirna, sekarang yang bisa jimin lakukan hanya lah menyerah, ia harus pasrah menerima semua keadaan walau rasa nya begitu sakit.
.
.

[End] TricherieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang