27. Harus Pergi

3.1K 174 149
                                    

~~~*~~~
.
.
Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita
.
.

Chapter lalu

Taehyung tak mengatakan apapun, ia hanya terdiam dengan tatapan kosong dimatanya.

"Begini saja, sekarang berfikirlah berulang ulang, pilihlah mana yang paling baik untuk kau pilih, ikuti kata hati mu tae, mau melanjutkan keinginan mu, atau membiarkan cinta mu kembali bersama cinta nya dan hidup bahagia"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seoul, south korea

Derai rintik hujan kembali membasahi kota seoul dengan deras nya, air yang jatuh dari langit sebernarnya bukan hanya membasahi seluruh kota, namun seperti nya juga membasahi tubuh wanita yang terlihat berlari tergesa gesa mencari tempat berteduh untuk tubuh basah nya.

"Kenapa tiba tiba hujan deras?"

Wanita yang diketaui adalah kang seulgi itu, kini tengah membawa tubuh nya berteduh di sebuah halte bis pinggir jalan.

Tubuh seulgi sedikit basah karena guyuran hujan deras yang tiba tiba jatuh ke bumi, ia tak menyangka, hujan akan turun sebelum ia berhasil  kembali ke rumah nya.

Singkat cerita, pada Awalnya seulgi berniat pergi ke sebuah minimarket yang sedikit jauh dari rumah nya untuk membeli beberapa camilan, namun saat ditengah perjalanan pulang, tak disangka hujan turun tiba tiba dan  berakhirlah tubuh basah seulgi harus berteduh di sebuah halte bis yang sepi.

"Kalau seperti ini, bagaimana caranya aku bisa pulang?"

Wajah gelisah seulgi memandang jalanan didepan nya, wanita itu bingung, bagaimana sekarang cara nya ia pulang jika sudah begini.

Udara dingin yang berhembus, membuat tubuh basah seulgi terasa mengigil, rintikan hujan makin deras, jalanan juga nampak semakin sepi ditambah lagi kepalanya sedikit pusing sekarang, mungkin efek terkena air hujan.

tak ada yang bisa seulgi lakukan selain mengosok gosok badan nya agar rasa dingin ditubuh nya sedikit hilang, entah mengapa tubuh nya merasa tak enak.

"Kacau...handphone pun aku juga tak bawa, tau begini lebih baik tadi aku tetap berlindung di balik  selimut ku dan tak keluar"

Seulgi menyesal karena keluar tanpa persiapan, ia pun kini mulai berjongkok dan merangkul tubuh nya sendiri dengan erat menunggu hujan reda.

Detik dan menit terus berlalu,  namun tak setitik pun debit air hujan terlihat berkurang, yang ada sepertinya makin bertambah.

Suara gemuruh petir, angin kencang dan berisik nya suara hujan menemani seulgi yang kedinginan, wanita itu mulai menutup telinga dengan kedua tangan, suara petir membuat nya takut dan ingin menangis saja, apalagi posisi nya saat ini tengah sendirian, jadi semua makin menyeram kan.

"Aku takut..."

Tubuh seulgi makin mengigil dan kepala nya makin pusing, wajah wanita itu terlihat pucat dan tak lupa badan nya pun terasa semakin lemas.

Seulgi pasrah sekarang, ia tak bisa melakukan apapun, badai dan petir yang tak terduga datang meyapa perjalanan nya. Bibir wanita itu bergetar, dan sekarang mulai terlihat kebiruan karena kedinginan.

[End] TricherieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang