19. Irene

2.5K 174 45
                                    

~~~*~~~
.
.
Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita
.
.

Chapter lalu

Tangan taehyung menggenggam erat tangan seulgi disela ciuman mereka, ia mencoba menyalurkan rasa bahagia di hatinya lewat genggaman itu, taehyung sangat bahagia memiliki seulgi dalam hidup nya, begitu pula sebalik nya, seulgi juga sangat bahagia memiliki taehyung dalam hidup nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seoul, south korea

At Parkxone corp

Jimin dengan pandangan bingung terus menatap wanita yang tengah berdiri di hadapan nya, mata jimin tak henti hentinya melihat dengan detail wanita bernama bae irene itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Apa paman yakin wanita ini bisa jadi sekertarisku?"

"Yakin tuan muda, saya sangat yakin"

Mata jimin mengarah menatap irene kembali dengan tatapan tajam yang menusuk, dan tatapan itu membuat irene yang semula tersenyum manis kini berubah menjadi takut.

"Tapi sepertinya aku tidak paman, aku tidak yakin wanita ini bisa jadi sekertaris ku, coba saja paman perhatikan, sedari tadi dia hanya diam dan bahkan tak mengucap sepatah kata salam apapun padaku, dilihat dari segi itu saja sudah menampakan sopan santun nya yang minus"

Jimin menyindir irene dengan sinis karena sama sekali tak mengucap kata sapaan padanya, sedangkan irene yang disindir hanya bisa tertunduk dan meremas kuat rok pendek yang sedang ia pakai.

"Tuan muda-"

"Maafkan saya presdir..saya terlalu gugup tadi hingga lupa mengucapkan salam pada anda"

Hoseok menoleh pada irene yang sedang membungkuk dan meminta maaf pada jimin, ia terkejut dengan tindakan irene, belum juga hoseok meyelesaikan kata kata nya untuk membela irene, namun wanita itu sudah lebih dulu memotong nya dengan meminta maaf kepada jimin secara tiba tiba.

Irene tak berani menatap wajah jimin yang tengah memandang nya, wanita itu hanya bisa menundukan kepala dihadapan jimin, jujur ia sangat takut sekarang, belum juga mulai bekerja, namun dirinya sudah membuat kesalahan dan membuat atasan nya itu kecewa.

"Sebaik nya paman bawa saja wanita ini pergi, aku tak butuh sekertaris seperti nya"

Irene mengangkat kepala nya seketika saat mendengar perkataan jimin barusan, sepertinya orang yang akan menjadi atasan nya itu tak menyukainya, dan itu membuat mata irene mulai berkaca kaca.

"Tuan muda...saya mohon, tolong beri nona irene kesempatan, tadi memang nona irene salah, tapi saya yakin nona irene pasti bisa menjadi sekertaris terbaik untuk anda"

Jimin berdiri dari duduk nya, ia pun melangkah kan kaki nya mendekati irene yang sudah nampak akan meneteskan air matanya.

Irene makin merasa takut saat jimin mendekatinya, ia pun makin mengeratkan remasan pada rok nya dan langsung kembali menundukan kepala guna menghindari tatapan dingin jimin yang ditujukan padanya.

"Terbaik apanya paman? Lihat lah..belum apa apa wanita yang paman banggakan ini sudah mau menangis saja, dasar cengeng"

Jimin menyunggingkan senyum miring nya untuk mengejek irene yang dirasa sangat lah cengeng, lelaki itu pun mendecih sebentar di depan irene lalu pergi menjauh menghampiri paman hoseok nya yang berada di samping irene.

[End] TricherieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang