15.Obsessed--Chingu

9.4K 1K 87
                                    









MR.Author















Ini bukan pertamakalinya Jennie dapat takluk kepada gadis Manoban yang gemar memaksa, harusnya kejadian didalam gedung acara tadi membuatnya tersadar bahwa Jennie sedang tak ingin diganggu.

Lalu, situasi yang ia hadapi saat ini membuat Jennie tak sedikit pun berhenti mengutuk dalam hati.
Terduduk pasrah di bangku penumpang dan disebelahnya Lalisa duduk dengan tenang sembari memegang stir kemudi, membawa keduanya pergi dari tempat itu.

"Maafkan aku." Terkesan dingin dan tak berisi, permintaan maaf dari si gadis Manoban yang sesekali menoleh kecil kearahnya tak sedikit pun membuat Jennie luluh.

Fikirnya dia itu siapa?

Berbicara seperti itu setelah dirinya menyakiti Jennie dengan segala ucapannya didalam sana lalu dengan gampangnya mengatakan maaf.
Juga, Jennie tak habis fikir dimana otak gadis itu tadi?

"Katakan itu pada June, aku tidak butuh permintaan maafmu." Balas Jennie acuh.
Ia tak bisa melupakan bagaimana Lalisa dengan seenak hatinya menghujamkan tinjuan keras kepada June lalu menarik lengannya dengan kasar.

Jangan pernah percaya dengan tampangnya yang polos itu, nyatanya Lalisa tak pernah takut melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kekerasan.
Beberapa menit yang lalu, Jennie masih berfikir untuk memaafkan segala kelakuan Lalisa yang dengan seenak hati mempermalukan Jennie didepan banyak siswa.

Tapi, untuk sikapnya yang memukuli June tadi membuat Jennie mengurungkan niat baiknya untuk memaafkan gadis itu.

"Tidak akan pernah." See....dia sangat keras kepala.

Persetan dengan June, Lalisa sudah tidak bisa menahan emosinya saat melihat pria itu membawa Jennie pergi.
Menolak untuk mengakui bahwa dirinya tengah menahan cemburu, Lalisa lebih memilih untuk mengakui jika kehadiran June tadi membuatnya berfikir bahwa pria itu bukanlah pria baik-baik untuk Jennie.

Jennie itu buta, Lalisa jelas dapat melihat bagaimana June tersenyum penuh kemenangan saat Jennie memeluknya ketika gadis itu menangis.
Jadi, jangan salahkan Lalisa jika ia tidak bisa menahan emosinya lagi.

"Ada hubungan apa kau dengan si "June" itu?" Tanya Lalisa dengan raut wajah tenang namun terkesan berlebihan, rasa ingin tahunya itu jujur saja sedikit menganggu.

Melihat keakraban dua manusia yang seolah melupakan kehadirannya didalam sana memang benar-benar membuatnya terganggu.
Seperti saat dirinya melihat Jennie yang khawatir dengan keadaan June setelah Lalisa memberikan bogeman mentah tepat pada wajah pria itu, juga bagaimana cara Jennie berucap lembut kepada June sedangkan jika dengan dirinya.. Jennie tak pernah berbicara selembut itu.

Sangatlah tidak adil, bukankah Ia dan Jennie juga mengenal satu sama lain cukup lama?.
Dan jangan lupakan, mereka menjalani hubungan layaknya sepasang kekasih diatas ranjang selama satu tahun ini.

Walau memang, apa yang mereka lakukan selama ini adalah keterpaksaan. lebih tepatnya hubungan yang mereka jalani itu dilandasi oleh ancaman yang selalu diberikan Jennie kepadanya, sedikit banyaknya gadis itu haruslah bersikap baik kepada Lalisa.

Selama ini bukankah Lalisa selalu menuruti apapun kemauan Jennie?
jadi, tidak masalah bukan jika Lalisa menginginkan gadis itu sedikit saja bertingkah baik kepadanya.

 Obsessed (JENLISA) HOLD!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang