Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
“Sudah puas menghabiskan waktu satu harian ini bersama jalangmu?” suara serak sexy berbisik.
“ngh~Kim Jisoo, dia memiliki nama dan gadis itu bukan seorang jalang!”
“Argh!”
Jambakan dirambut panjang, membuat si setengah gadis mendongakkan kepala keatas.
“Sudah berapa kali kukatakan baby~ jadilah penurut, kenapa kau suka sekali membuatku marah seperti ini.”
Terpaan nafas hangat tepat di area wajah, jemari lentik yang bermain nakal mengusap rahang tegas dan bibir tebal si gadis yang terduduk pasrah dengan kedua lengan yang terikat di headboard ranjang.
Lalisa mengerang frustasi, kala telapak tangan halus itu mulai turun perlahan menyusuri area perut datarnya dengan sensual. Suara serak yang syarat akan godaan itu terus-menerus berbisik disela daun telinga, sesekali lidah hangat itu bermain untuk menggigit, menjilat daun telinganya dengan lembut beralih menyusuri leher jenjang miliknya sekali lagi.
“Kumohon..ngh~”
Satu kata yang lolos dari bibirnya yang sedikit terbuka, mencoba menahan desahan setengah mati. Gadis Iblis yang sedang duduk di pangkuannya ini sungguh sangat handal menyiksanya.
“Kenapa kau memohon? kau sendiri yang mengatakannya bukan? tidak masalah jika Aku menghukummu asal kau pergi bersama jalang itu.”
Seringai dibalik wajah cantik itu terlihat menyeramkan, tatapan tajam dari sepasang mata kucing dan senyuman tipis dari bibir ranum berbalutkan lisptik merah itu terlihat mengintimidasi.
Lalisa jelas tidak akan menyangka bahwa Jennie punya segudang cara untuk menjebak nya seperti sekarang ini. Mungkin Lalisa tidak akan mau mempercayai lagi kedua gadis yang ternyata ikut andil dalam rencana menjebak nya di ruang VIP klub malam milik Kwon Jiyoung Oppa.
Sungguh, Lalisa tidak pernah mengira Jennie akan semengerikan ini. Setidaknya selama setahun ia berada dalam lingkaran perjanjian menjadi budak seksnya, gadis itu tidak pernah sama sekali melakukan hal di luar batasan seperti sekarang. Menjebaknya, dan apa mungkin Irene dan Wendy sudah tahu tentang dirinya?
Kenapa dua gadis itu mau saja membantu gadis Iblis yang sekarang tengah menggigit lehernya bak seorang vampir yang sedang kehausan. Nafas terengah yang sialnya ia sendiri merasa panas akan nafas hangat yang memburu menerpa kulit lehernya itu.
