16.Obsessed-- Jealous

10.5K 892 33
                                    

Obsessed
><

MR.




Lalisa menyumpalkan sisa gimbap ke dalam mulutnya hingga penuh dengan sedikit gerutuan dalam hati.
Perihal malam tadi saat Ia dan Jennie meresmikan pertemanan tampaknya tak berpengaruh apapun untuk hubungan mereka.
Yah, jika bukan karena Lalisa melihat June--pria itu tadi menjemput Jennie didepan sekolah.


“Wah, kurasa Jennie Kim benar-benar berkencan dengan Pria itu. Siapa namanya, June kan? mereka cocok.” dan juga ucapan Kang Seulgi yang terus berusaha membuat hatinya panas.

“Berhenti berbicara, lebih baik kau makan!” ucapnya dingin, dengan delikan tajam agar si gadis Kang itu berhenti membuat hatinya semakin kacau karena perkataan cocok yang baginya.. cih, Lalisa ingin tertawa saja rasanya jika Jennie memilih Pria itu menjadi kekasihnya.

Kang Seulgi menahan tawa dalam hati, rasanya lucu saat melihat wajah Lalisa yang memerah--karena cemburu.
Kang Seulgi tahu itu, dilihat dari caranya mengunyah makanan dengan tak ikhlas dan kedua mata yang terus menatap kedepan seolah ingin membunuh seseorang itu terlihat jelas.

“Ck..Kau ini. Aku kan hanya berbicara sesuai fakta. Dilihat dari wajah Jennie yang bahagia saat Pria itu datang siapapun bisa menilai itu.” Kang Seulgi mencebikkan bibir.
Baru ingin meraih sepotong gimbap diatas piringnya, gadis Kang itu berdecak kecil saat Lalisa dengan santai merebut gimbapnya tanpa rasa bersalah.


“Aukuh phulanghh..” ucap Lalisa dengan mulut penuh gimbap lantas bangkit dari kursi meninggalkan Seulgi yang hanya mengerjapkan mata beberapa kali dengan mulut terbuka.. Spechleess.


“Yah! Lalisa! Gimbapku!” teriaknya kesal, lalu terdiam sejenak. “Yah! Kau bilang akan mentraktirku.. brengsek!” gerutunya lagi, setelah sadar jika Lalisa memang sengaja meninggalkannya untuk membayar semua yang mereka makan sedari tadi.

Lalisa tertawa puas mengibaskan telapak tangannya tak peduli, siapa suruh banyak bicara.

Rasakan itu!

Lalisa meraih ponsel di saku celananya, sampirkan tas dipunggung sebelah kiri.
Si Manoban pada akhirnya menyerah, Ia harus harus menghubungi Jennie.

Bukan karena cemburu!

Lalisa hanya ingin memastikan gadis itu benar-benar diantar oleh si June brengsek itu.
Dari wajahnya, Lalisa bisa menyimpulkan bahwa june itu bukanlah Pria baik-baik.

Lalisa tidak menyukainya, namun tidak pernah sadar diri.
Selama ini, pernahkah dirinya berlaku baik terhadap Jennie?
Selama ini, Ia selalu meminta gadis itu untuk menjauh bahkan menganggap keberadaan Jennie itu tidak ada di sekitarnya.
Dan sekarang, sepertinya Lalisa sudah pantas disebut munafik.

Ia menyadari itu, Ia membutuhkan Jennie.
Tapi menolak jika dirinya menyukai si gadis Kim.
Itu tidak mungkin, sampai saat ini Kim Jisoo satu-satunya yang masuk kedalam kriteria si Manoban.


Jennie?

Jennie berbeda, Yah...Jennie berbeda.


“Lalisa..” menoleh,

“Hai..” tawa canggung, langkah si Manoban terhenti.
Elus tengkuk belakangnya kikuk, Jisoo yang memanggilnya tadi lantas berjalan menghampiri.

 Obsessed (JENLISA) HOLD!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang