19.Obsessed--You're Part Of Me

10.9K 1K 73
                                    

Obsessed

I can remember it, if I want--You're a part of me.










“Aku, hanya ingin menyerahkan hatiku.”

Lalisa memejamkan mata, saat bibirnya kembali menyentuh bibir ranum yang basah.
Detak jantungnya berpacu, masa bodoh jika Jennie menolak dan mendorong tubuhnya kali ini.
Ia hanya ingin melumat bibir itu, memagutnya dengan lembut tanpa ada niat untuk menyakiti.

Lalisa kali ini yakin, benar-benar yakin.
Ia mencintai gadis ini.

Jennie Kim.


**







Tubuh Jennie membeku ditempat, terdiam dengan kedua mata yang membulat utuh saat Lalisa mencium bibirnya.
Terlebih, mendengar apa yang dikatakan Lalisa tadi benar-benar membuat jantung Jennie tidak sedikitpun mau berhenti untuk berdebar.

Si Manoban ini, tidak sedang bercanda bukan.
Apa yang Lalisa katakan tadi? menyerahkan hatinya?
Cukup sulit untuk berpikir saat bibir Lalisa tidak sedikitpun mau memberikannya celah untuk berbicara.

Satu tangan yang merengkuh tengkuk Jennie agar lebih mendekat, melumat bibir ranum itu dengan lembut dan sensual.
Jennie ingin sekali--sangat ingin mendorong tubuh si Manoban agar menjauh.
Namun pelukan di pinggangnya semakin terasa kian mengerat, Jennie bisa kehabisan napas jika begini.

“Ghah~”

Lalisa dengan napas terengah sejenak menghentikan ciuman mereka.
Tatap lekat si gadis Kim yang masih diam seribu bahasa dan jujur saja itu sangat menganggunya.
Lalisa tidak tahu apa yang tengah gsdis itu rasakan saat ini, katakan saja dirinya munafik.

Namun, melihat Jennie bersama orang lain dan membiarkannya begitu saja melupakan hubungan mereka membuat tentu saja Lalisa cemburu.
Terjebak dalam hubungan gila yang dibuat oleh gadis itu dan berakhir dirinya yang malah jatuh cinta lagi kepada gadis ini.

Setidaknya Jennie harus bertanggung jawab, Yah..gadis ini harus bertanggung jawab karena telah berhasil membuat seorang Lalisa Manoban jatuh cinta lagi, cemburu, dan ingin memilikinya secara utuh.

“Apa yang kau lakukan?” bertanya diantara sisa kesadarannya.

Jennie masih merasakan hal yang sama, debaran jantungnya akan terus menggila jika itu berhubungan dengan Lalisa.
Betapa brengsek gadis ini dulunya--bahkan hingga sekarang pun Jennie tidak menampik bahwa Ia menyukai Lalisa yang seperti ini.
Lalisa, setengah gadis itu yang membuat dirinya berubah menjadi gila dan liar seperti ini.

Harusnya Jennie pergi menjauh, melupakan Lalisa adalah langkah yang tepat saat itu.
Tapi Jennie tidak bisa memungkiri jika Lalisa adalah seseorang yang juga pernah Ia sukai dulu bahkan hingga saat ini.

“Jangan dekati Pria itu lagi.” ucap Lalisa telak seperti sebuah perintah, lantas kekehan kecil menyambut indera pendengarannya.

Satu detik yang lalu Jennie merasa terintimidasi dengan segala hal yang Lalisa lakukan saat ini, tapi mendengar langsung perkataan si Manoban barusan membuat hatinya tergelitik untuk menjahili gadis itu.

“Aku tidak tahu kenapa Aku harus melakukan itu.”

Jennie tersenyum tipis mencemooh, walau begitu kedua lengannya telah melingkar indah di leher si Manoban yang masih memasang tampang datar tak berekspresi.

“Apa yang ingin kau dengar sudah kukatakan semuanya Jennie, berhenti menyiksaku.” decak Lalisa frustasi, masih dengan kedua mata yang setia memandangi wajah Jennie tanpa sedikitpun berpaling.

 Obsessed (JENLISA) HOLD!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang