1. Sahabat Bapak

154K 5.3K 152
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
.
.

SELAMAT DATANG DI CERITA LMLY2 SEMOGA KALIAN SEMUA MENIKMATI CERITA INI. DAN ADA MANFAAT YANG BISA DI AMBIL DARI CERITA INI.

Jangan lupa baca Al-Quran
Jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama.
.
.
.


Erina baru saja pulang dari mengajar mengaji di masjid, ini adalah rutinitas yang selalu Erina geluti setiap hari Sabtu dan minggu, mengajar anak-anak kecil mengaji dan belajar tentang ilmu agama. Menurut Erina ini adalah hal yang sangat membahagiankanya selain Ridho Allah yang Erina ingin dapatkan, juga melihat bagimana wajah bahagia anak-anak kecil karna mengerti tentang agama sejak dini.

Setelah pulang dari Masjid Erina menutuskan untuk mengecek bunga-bunga miliknya. Erina mengambil bunga mawar biru di dalam pot coklat, selanjutnya menaruhnya memindahkanya dalam tempat yang Erina siapkan, untuk besok di antarkanya kepelanggan. Selain mengajar mengaji Erina juga mempunyai pekerjaan sebagai penjual bunga, pekerjaan yang Erina geluti hampir dua tahun belakangan ini, memang hasilnya tidak seberapa, tapi Erina sudah sangat berSyukur setidaknya uang itu cukup untuk membiayai dirinya sendiri, dan sedikit untuk di sisihkanya demi tabungan Akhiratnya.

Erina bangkit dari duduknya, tersenyum puas melihat bunga-bunga yang di tanamnya subur, ada alasan kenapa Erina memilih bekerja sebagai penjual bunga, Erina sangat suka dengan tanaman, dan rasa bahagia selalu Erina dapatkan ketika melihat tanaman-tanaman tumbuh dengan segarnya.

Erina perlahan jalan dengan tertatih kearah rumahnya, baru beberapa langkah Erina berjalan tapi hampir saja Erina terjatuh, karna tongkat yang di gunakanya sebagai alat bantu berjalan tak sengaja menginjak batu, sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan. Hampir saja Erina terjerembab kebelakang sebelum sepasang tangan menahanya.

Erina mendongak kaget, segera kembali menegakan badannya. Erina kaget karna dirinya hampir jatuh, juga kaget dengan kedatangan orang yang kini berdiri di depanya. Seorang pria yang sudah berumur berdiri di depanya sambil tersenyum.

"Assalamualaikum," ucap pria paruh baya di depan Erina dengan senyum.

"Wa'alaikumussalam," balas Erina dengan senyum juga. Erina menyerit bingung, mengingat-ngingat siapa Bapak-bapak yang kini berdiri di depanya. Apa sebelumnya Erina pernah bertemu? Tapi seingat Erina, ini adalah pertama kali Erina melihat bapak-bapak di depanya ini.

"Kamu Erina kan?," Tanya Bapak-bapak itu dengan senyum.

"Iya," jawab Erina. Erina semakin bingung. Jarang sekali Erina kedatangan tamu yang mungkin tak di kenalnya, bahkan bisa di bilang hanya beberapa orang yang sering mengunjunginya.

"Saya Pak Handoko, teman bapakmu dulu," ucapnya, membuat Erina diam sejenak. Erina teringat dengan Almarhum Bapaknya dulu, nama Handoko sepertinya tak asing di telinga Erina. Bahkan dulu waktu Almarhum Bapaknya masih hidup Erina sering sekali mendengar nama itu. Dan Erina teringat akan satu hal Pak Handoko adalah teman terbaik Bapaknya dulu, bahkan tiap kali duduk berdua dengan Bapaknya Erina selalu mendengar cerita tentang pak Handoko.

"Pak Handoko Sahabatnya Bapak?," Tanya Erina dengan tersenyum. Tak menyangka Erina akan kedatangan tamu dan bertemu dengan sahabat Bapaknya yang ingin Bapaknya dulu temui-- sebelum Bapaknya di panggil yang maha kuasa karna kecelakaan.

"Iya, ternyata Ibnu suka nyeritakan saya ya." Pak handoko terkekeh, tapi bisa di lihat ada setitik air mata menggenang di matanya.

"Iya Pak Handoko ini sahabat terbaik Bapak." seketika pak Handoko semakin menegang di tempat mimik mukanya berubah menjadi sendu.

Erina #LMLY2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang