35. "Maafkan saya"

66.5K 3.9K 389
                                    

   Bismillah

Semoga ada manfaat yang bisa di ambil dari cerita ini.

JANGAN LUPA JADIKAN AL-QURAN SEBAGAI BACAAN UTAMA.

.
.
.

  

       Sudah seminggu Erina dan Niken tinggal dirumah lama Erina. Begitu nyaman rumah ini bagi Erina tapi Erina tak bisa harus terus-terusan tinggal dirumah ini, bagimanapun Erina mempunyai kewajiban yang harus Erina lakukan sebagai seorang istri.

Tiga hari yang lalu Erina mengirimkan pesan kepada Rayhan suaminya. Menanyakan apa Rayhan sudah pulang, dan ternyata suaminya itu baru akan pulang besoknya. Selain menanyakan Rayhan juga Erina meminta izin Rayhan untuk lebih lama tinggal disini untuk dua hari kedepan. Dan kini Erina sudah sekitar tujuh hari tinggal dirumahnya ini. Lumayan membendung kerinduanya terhadap Almarum orang tua dan kakaknya. Juga Erina bisa sedikit menengkan hatinya soal kejadian dan apa yang didengarnya dibali. Erina sudah mulai ikhlas akan hal itu. Lagi pula itu haya dari mulut teman-teman Rayhan, walau Erina juga melihat kedekatan Rayhan.

Erina tak mau bersuudzon pada Rayhan. Erina masih ingat ucapan Rayhan waktu itu tentang Xiena yang bukan siapa-siapa bagi Rayhan. Walau Erina tak menampik, Xiena begitu dekat dengan suaminya itu, dan rasa cemburu menyelimuti hati Erina.

Wajar kan Erina cemburu? Erina seorang istri dan Erina mencintai Rayhan suaminya.

Erina mengambil tas yang berisi pakaianya dan Niken, juga tas kecil berisi Ponsel dan barang-barang pentingnya yang berukuran kecil. Erina berjalan kearah ruang tamu rumahnya. Niken sudah menunggu disana.

"Ayo Niken." Niken nampak mengangguk, mengikuti Erina keluar dari rumah Erina itu. Setelah mengunci rumah, Erina berjalan kearah depan rumahnya. Di depan rumahnya sudah terparkir mobil berwarna hitam-- Taxi online untuk mengantarkannya menuju kerumahnya.

Perjalanan menuju rumahnya dan Rayhan cukup jauh, Niken yang sedari tadi sudah mengantuk kini tertidur sambil mrnyender pada tubuh Erina. Sedangkan Erina menatap keluar jendela taxi online itu.

Ketika terdiam seperti ini, pasti tentang rumah tangganya yang Erina selalu pikirkan, tentang bagimana hubungan antara dirinya dengan Rayhan, tentang hubungan pernikahan mereka. Erina bisa merasakan walau tak ada kemajuan pesat tapi Erina bisa merasakan sedikit perubahan dari Rayhan ditambah kejadian di Bali. Tapi kembali lagi Erina tak tau apa yang sebenarnya pria itu sedang pikirkan, atau pria itu sedang rasakan.

Bolehkan Erina berharap Rayhan membalas apa yang dia rasakan?

Saat Rayhan menggenggam tangannya, saat Rayhan memeluknya dan saat itulah Erina merasakan perasaan begitu bahagia dan tenang. Perasaan Erina yang begitu menginginkan Rayhan membalas perasaannya.

Erina sepertinya harus ekstra, memperjuangkan Rayhan. Memperjuangkan hubungan ini. Erina tak akan menyerah menahlukkan apa yang memang ditakdirkan untuknya.

Akhirnya Erina sampai dirumahnya dan Rayhan. Erina turun digerbang rumahnya. Gerbangnya tertutup. Erina celingak-celinguk mencari pak Tono, biasanya pak Tono yang menjaga gerbang, tapi namapak dipos jaga tidak ada Pak Tono, Erina lantas membuka gerbang yang tidak dikunci di bantu Niken yang selalu ingin membantu.

Erina melangkahkan kaki tertatihnya, masuk kehalaman rumahnya. Baru saja melangkah Erina mengernyerit melihat mobil putih yang terparkir. Itu bukan mobil Rayhan. Tapi sepertinya Erina pernah melihat mobil itu.. iya Erina pernah melihat mobil itu. Tapi Erina tak ambil pusing mungkin itu mobil teman Rayhan yang baru saja datang.

Erina #LMLY2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang