MLP; Five

2.3K 362 41
                                    

Yoongi cuma bisa hela napas pasrah begitu Kim Myungsoo, selaku penanggung jawab bagian rubber menandatangani penolakan surat pengunduran dirinya. Selama dua hari ini ia terpaksa berdebat dengan PIC-nya itu lantaran belum juga diberi kepastian. Tadinya Yoongi pikir, usulan Woohyun yang ingin menjadikan Taehyung asisten Yoongi bakal ditolak dan lebih menerima pengunduran dirinya saja. Tapi rupanya, tidak ada satupun di dunia ini yang berpihak padanya.

"Sudah fix ya, per-tanggal 3 ini kamu jadi partner Kim Taehyung di assembly line 5. Saya cuma menyetujui soal pemindahan bagian. Dan untuk sementara saya kasih wewenang buat menangani mesin-mesin di sana untuk menggantikan teknisi senior yang sedang cuti. Tidak ada masalah kan?"

Yoongi mengangguk lesu mendengar ucapan Myungsoo, "Iya, Pak."

"Good. Sekarang kamu boleh kembali bekerja. Ingat, sekarang kamu tidak lagi di gedung C ya. Jangan sampai salah masuk lho," peringat Myungsoo sembari menepuk bahu Yoongi pelan.

Yoongi membungkukkan badannya sebelum ke luar dari ruangan Myungsoo. Kakinya terasa begitu berat melangkah ke arah yang tak biasa menjadi tujuannya. Tapi mau bagaimana lagi, Yoongi sudah terlalu malas berdebat. Toh pada akhirnya, apapun alasan yang ia ajukan tetap saja tidak akan mengubah keputusan dari PIC-nya.

Begitu memasuki kawasan gedung B, Yoongi tertegun sesaat. Ia nampak ragu dan tidak yakin dengan dirinya sendiri. Terlebih ketika ingat bahwa yang akan menjadi partner kerjanya kali ini adalah, teman masa sekolahnya- Kim Taehyung.

Ada masalahkah dengan Taehyung? Bagi Yoongi, jelas ada. Tapi hal itu terlalu sensitif untuk sekadar ia ceritakan.

"Bang!"

Yoongi tersentak ketika menyadari sosok Kim Taehyung rupanya sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Kok ngga masuk? Ayo, kita briefing dulu sama teknisi lain!" Taehyung, entah sadar atau tidak, membawa tangannya dengan santai di bahu Yoongi sembari menuntunnya berjalan. Yoongi tak banyak berkutik, ia justru merasa bingung sendiri lantaran tak bisa menepis sentuhan itu dan membiarkannya begitu saja.

"Nanti saya kenalin Bang Yoongi ke anak-anak assembly deh. Mereka semua ngga ada yang usil kayak yang di rubber kok, tenang saja," ucap Taehyung masih dengan tangan merangkul bahu Yoongi.

"Uhm, iya tapi tangannya bisa diturunkan tidak?" ceplos Yoongi yang membuat Taehyung mengerjap dua kali, "Bahu saya terasa berat, Taehyung."

Tersadar akan kelakuannya, Taehyung buru-buru melepas rangkulan di bahu Yoongi. Mendadak ia jadi salah tingkah.

"Hehe, ma-maaf, Bang. Yang tadi itu.. spontan. Sumpah ngga bohong."

Yoongi mengangguk maklum. Sedang Taehyung ribut mencaci maki dirinya sendiri dalam hati.

...

Tiga jam bekerja sama dengan Yoongi rupanya cukup menyenangkan bagi Taehyung. Kakak kelasnya di jaman sekolah itu rupanya orang yang sangat terampil meski tak banyak bicara. Benar, Yoongi adalah seorang yang menerapkan prinsip talk less do more. Dan bersama Yoongi, Taehyung jadi paham beberapa trik untuk mengatasi mesin yang sebelumnya ia tak bisa tangani sendiri.

"Jadi begitu ya, lain kali jangan asal cabut kabelnya. Dilihat dulu apakah memang kabelnya yang bermasalah atau dari gear-nya. Hati-hati sama yang satu itu, alamat kepotong jarimu kalau salah penanganan. Mesin cutter lho itu."
Taehyung anggukkan kepalanya dengan seutas senyum konyol di wajah. Yoongi yang melihatnya sontak saja mengernyitkan dahi.

"Kamu kenapa senyam senyum begitu?"

"Hehehe, Bang Yoon keren sekali. Seriusan!"

Mata Yoongi mengerling malas, "Berlebihan. Saya mau minum dulu."

"Ke pantry?" Taehyung melirik jam di ponselnya, "Emm, kalau jam segini pantry sedang ramai-ramainya Bang."

"Saya haus, Tae. Mau minum."

"Kita ke belakang gedung saja yuk!" ajak Taehyung antusias.

"Hah? Mau ngapain?"

"Jajan es kelapa muda. Hehe, kamu haus kan? Mending kita minum di sana saja yuk!"

"Eh, bukannya itu ilegal ya?"

Taehyung dengus pendek, "Ngga Bang, kata siapa ilegal? Karyawan bagian gudang aja selalu jajan di sana kok. Ayo, Bang, nanti keburu penjualnya pergi!"

"Eh? Eeehhh, Ta-Taehyung!!"

Sekali lagi, entah sadar atau tidak, Taehyung menggenggam tangan Yoongi dan membawanya berlarian kecil ke belakang gedung. Sedang Yoongi, mendadak saja ia kehilangan kekuatannya untuk memberontak. Ia tak mengerti sejak kapan sentuhan Taehyung membuatnya mati kutu begini.


To be continued..



Alurnya lambat. Sesekali flashback. Terus konflik utamanya belom keliatan.
Hehe. Mau lanjut lagi jangan? 👀

My Loveliest Partner (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang