MLP; Seven

1.8K 329 14
                                    

"Udah ketemu Jiae?"

Yoongi mengangguk sekenanya ketika pertanyaan itu terlontar dari sang Ibu.

"Besok kalau libur ajak dia jalan-jalan dong, Yoon. Jangan dicuekin begitu saja, Ibu ngga enak sama orang tuanya Jiae."

"Lihat besok saja deh Bu."

"Kamu tuh ya," decak Min Eunji sedikit sebal pada Yoongi, "Ibu paham kamu memang belum bisa buka hati buat Jiae. Tapi kan bukan berarti tidak bisa, Yoon. Jiae itu gadis baik, berpendidikan, karirnya juga bagus, dia bisa jadi pasangan yang-"

Yoongi beranjak dari tempat duduknya diiringi satu helaan napas lelah dengan kedua mata menatap Ibunya, sayu.

"Saya rasa, mau berkali-kali Ibu bujuk saya untuk mendekati Jiae, saya tidak akan pernah bisa, Bu."

"Yoon-"

"Hubungan kami tetap pada kesepakatan awal; cuma untuk urusan bisnis dan tidak akan pernah lebih dari itu."

Eunji menahan lengan Yoongi, erat, hingga membuat si empunya mengernyit.

"Jiae dan kedua orang tuanya sudah banyak membantu kita Yoon. Kamu tidak bisa seperti itu terus."

"Dan Ibu sekarang bergantung pada uang mereka?" Yoongi gelengkan kepala, "Saya masih bisa menghidupi keluarga kita, membeli obat untuk Ibu. Tidak perlu terus-menerus mengharap uluran tangan keluarga Yoo!"

"Yoongi.."

Yoongi tak acuh, kakinya ia bawa ke luar rumah. Untuk saat ini ia hanya perlu waktu untuk menata pikirannya yang kadung semrawut.

...

Seoul, 2004

Taehyung langsung ke luar kelasnya begitu suara bel istirahat didentangkan. Tak lupa satu kotak bekal di tangannya untuk ia bawa ke lantai dua gedung sekolahnya. Ruang kelas 6-B, kelas Yoongi.

"Bang?"

Taehyung melongok masuk ke dalam kelas, rupanya di sana sudah sepi dan tidak ada satupun penghuni. Mungkin mereka semua sudah ke kantin sekolah, pikir Taehyung. Ia berniat berbalik ke kantin tapi Yoongi memintanya untuk antar kotak bekal ke kelasnya saja kemarin.

"Gimana nih?"

"Woy, cari siapa?"

Taehyung tersentak begitu mendapati seseorang di belakangnya.

"Oh, Bang Namjoon."

"Kamu Taehyung kelas 5-D kan ya? Ngapain kamu di sini?" tanya Namjoon, yang notabene teman sekelas Yoongi.

"Emm, mau ketemu Bang Yoongi. Antar bekal makan siang," jawab Taehyung sembari menunjukkan kotak bekalnya.

"Yah, Yoongi ngga masuk."

Kedua mata Taehyung membola, "Kenapa Bang?"

Namjoon mengendikkan bahu, "Ngga tau. Eh, tapi serius kamu setiap hari bawain bekal buat Yoongi?"

Taehyung mengangguk, "Iya, Bang."

"Kenapa kamu lakuin itu? Yoongi kan cuma jahilin kamu doang tau! Harusnya ngga usah kamu ladenin!"

"H-ha? Maksud Bang Namjoon.. jahilin bagaimana?"

Namjoon berdecak, "Yoongi cuma kesepian aja makanya dia cari hiburan. Salah satunya ya kamu itu."

Salah satu? Jadi?

"Udahlah Tae, lain kali ngga usah ngeladenin maunya Yoongi. Dia cuma cari perhatian. Nanti kalau dia bosan juga bakal cari mangsa lain."

Namjoon berucap sembari menepuk bahu Taehyung lalu masuk ke dalam kelas.

Sedang Taehyung sendiri hanya bergeming di tempat. Sejujurnya ia tidak mengerti apa yang ia rasakan dan apa yang harus ia lakukan sekarang.

To be continued..


Bingung, bingung dah lu. Wkwk

My Loveliest Partner (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang