"Tae-h. Ja-jangan-nh!"
Taehyung menyeringai, puas, "Kan kamu duluan yang mulai, Bang. Saya cuma berbaik hati untuk menyelesaikan."
"B-brengsek kamu ya! A-akh!" Yoongi memekik tertahan lantaran ada sesuatu yang melesat masuk dengan kurang ajar di bawah sana. "K-keluarkan, Tae!"
"A-a. Tidak semudah itu," Taehyung tertawa lantang, lantas melanjutkan serangannya. "Jangan ditahan, Yoongi."
Kepala Yoongi menggeleng keras, berusaha memberontak tapi gagal.
"Taehyung, saya mo-mohonh. B-berhent-anh!""Aha, ternyata di situ ya?" Taehyung mengecup hidung Yoongi gemas, "Sudah saya bilang, Yoongi. Jangan ditahan, keluarkan saja. Percayakan sama saya, oke?"
"T-Taeh. P-please."
"Apa? Hm? Bang Yoongi mau apa?"
Sekali lagi Yoongi menggeleng, tepat hujaman itu semakin keras dan membuat seseorang di atasnya menyeringai senang.
"Sabar, sebentar lagi selesai."
"Berhenti, Tae. Berhenti!"
"Sedikit lagi, Yoongi."
"Taehyung!"
.
"HUAAHHH!!"
Taehyung terperanjat dari tidurnya, macam diguyur dengan sebaskom air dingin. Ia tercenung sesaat ketika mengamati sekeliling. Hanya ada dia sendiri, di kamarnya, dan sosok yang mendesah di bawahnya- tunggu, ke mana dia?
"Ya ampun dasar Taehyung tolol!" geramnya begitu menyadari celananya total basah hingga mengenai sprei juga kasurnya.
Terjadi lagi, dalam tiga hari ini.
Sejak serangan mendadak Yoongi yang nyaris membuatnya pingsan di tempat, Taehyung jadi sering berfantasi yang iya-iya dengan seniornya itu. Bukan salah Taehyung yang mendadak mendamba Yoongi seutuhnya, juga bukan salah Yoongi yang melancarkan rencana tanpa mengatakan apapun terlebih dulu padanya.
Tapi karena sejak awal, perasaan untuk Yoongi sudah tersimpan dalam diamnya.
Setelah kejadian itu, Yoongi memang meminta maaf pada Taehyung lantaran sudah bersikap kurang ajar. Iapun mengaku bahwa apa yang dilakukannya murni spontanitas belaka. Yoongi hanya tak punya cara lain untuk membuat Jiae jera mendekatinya.
"Jadi.. dia memang pacar kamu, Bang?" Taehyung bertanya sembari mengikuti Yoongi ke kafetaria.
Yoongi gelengkan kepala, "Saya tidak punya pacar. Dia cuma seseorang yang terlibat urusan bisnis dengan keluarga saya."
Taehyung tidak memungkiri bahwa ia lega mendengarnya. Di samping ia sendiri jadi galau lantaran Yoongi bersikap seolah tak pernah terjadi apa-apa hari itu. Setelah minta maaf, Yoongi tak mengatakan apapun selain menjelaskan apa yang terjadi. Padahal di dalam hati, Taehyung mengharapkan ada kalimat lain yang Yoongi ucapkan.
Mungkin seperti.. sebuah ungkapan hati?
"Kamu kenapa bengong? Tanganmu pegang kabel begitu, mana masih nyambung ke saklar. Mau bunuh diri?"
Taehyung tersentak dari lamunan. Kembali ke realita di mana Yoongi hanya berperan sebagai partner kerjanya, setelah sempat menjadi teman semasa sekolahnya. Tidak ada yang spesial dari itu. Semuanya terasa biasa saja.
Kecuali perasaannya untuk Yoongi. Itu beda perkara.
To be continued...
Coba, emang kelen percaya kalo Yoongi B aja habis nyosor Taehyung? Wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Loveliest Partner (Taegi) ✔
FanfictionInginnya sederhana; berawal dari teman masa kecil, lalu berujung menjadi teman hidup selamanya. Sekiranya itulah yang ada di dalam benak Taehyung ketika bertemu kembali dengan Yoongi. It's Taegi AU. Story - Written by Chaerachae