"Tae, kunci L nomor 5."
"Siap."
"Kurang oli ngga sih?"
Taehyung geleng kepala, "Udah cukup itu Bang. Rantainya masih bisa jalan kok, cuma emang agak ngadat dikit."
Yoongi hela napas lega sembari usap keringat di pipinya dengan punggung tangan, tanpa tau kalau hal itu justru menimbulkan noda di wajah putihnya. Lagi. Dan makin banyak. Terlebih ketika Yoongi lupa bahwa tangan kirinya terbebas dari sarung tangan- bekas terkena oli.
"Pffftttt!" Taehyung bisa melihat jelas betapa cemongnya wajah Yoongi hingga tak bisa menahan tawanya lagi.
"Kenapa kamu ketawa?" Yoongi bertanya dengan dahi mengernyit.
"Sini deh, Bang," Taehyung meminta Yoongi turun dari atas kap mesin lalu mengeluarkan ponselnya, "Nih, lihat mukamu."
Yoongi mendelik dengan apa yang dilihatnya dari tampilan kamera depan ponsel Taehyung,"Sialan! Sejak kapan cemong begini?!"
"Sejak kamu nyuruh saya ngambil oli trus pasang rantai conveyor, hehehehe."
"Brengsek," umpat Yoongi pelan sembari berjalan menuju toilet. Sejujurnya ia terlalu malu karena membiarkan Taehyung melihat wajah kacaunya.
Di tempatnya, Taehyung hanya bisa terbahak sambil memegangi perut.
...
Seperti biasa jika sudah memasuki jam istirahat, Yoongi langsung menuju belakang kantin untuk merokok dan Taehyung mengikutinya lengkap dengan dua kotak bekal di tangan.
Benar, dua kotak. Satu untuknya, satu untuk Yoongi.
"Memangnya saya minta dibuatkan bekal? Ck, jangan membuat repot dirimu sendiri, Taehyung," Yoongi meneguk kopi kalengnya. Taehyung yang di sampingnya hanya terkekeh santai.
"Mau nostalgia sedikit sama kamu. Mengenang masa kecil," ucapnya sembari menyuap nasinya, "Makan dong, Bang. Saya yang masak sendiri lho pagi tadi."
Yoongi menaikkan alisnya, "Kamu? Masak? Bakal kayak gimana rasanya?"
"Weeyy, jangan menyepelekan kemampuan Kim Taehyung ini dong. Sejak kuliah dan tinggal di asrama, saya jadi sering masak sendiri lho. Ya memang cuma masakan sederhana, tapi rasanya ngga mengecewakan kok. Coba deh."
Yoongi menerima kotak bekal berisi nasi, telur gulung dan tumis sayuran dengan tahu putih itu. Terlihat menggugah selera meski dalam hati Yoongi tak terlalu yakin dengan rasanya.
"Kamu bisa kasih jaminan kalau saya ngga akan sakit perut sehabis makan masakan kamu, huh?"
Taehyung terbahak, "Yang ada saya justru yakin dan percaya kalau kamu bakal suka sama masakan saya. Malah mungkin bisa jadi ketagihan."
Yoongi berdecak, "Terlalu percaya diri."
"Kan saya belajar dari kamu."
Tertegun sesaat, Yoongi memilih untuk tak menyahut Taehyung dan langsung menyuap makanan itu ke dalam mulutnya.
Alisnya terangkat satu, dengan kunyahan pelan yang membuat Taehyung ragu."E-enak kan?"
Yoongi menoleh ketika kunyahan pertamanya tertelan di kerongkongan.
"Besok.. kamu mau bawakan saya bekal lagi ngga?"
Taehyung auto melonjak kegirangan mendengarnya.
...
"Pulang kerja naik apa, Bang?" Taehyung yang baru mengunci lokernya buru-buru menghampiri Yoongi yang tengah memakai sepatu.
"Bus lah, seperti biasa."
"Uhm, sama saya aja yuk. Kebetulan hari ini saya lagi bawa motor," tawar Taehyung.
Yoongi tak langsung menyahut, ia justru membuka ponselnya yang sedari tadi bergetar- menandakan ada pesan masuk bertubi-tubi.
From: Yoo Jiae
Saya di depan perusahaan. Kita makan malam bareng dulu ya!
"Ck, sialan!"
"Huh? Kenapa kamu, Bang?"
Yoongi tersentak karena tak sadar jika Taehyung masih mengikutinya sampai ke luar.
"Ngga apa-apa."
"Ehey, jadi bisa dong kita pulang sama-sama?"
Tapi sekali lagi, sebelum Yoongi menyahut-
"Yoon!"
Gadis cantik berambut panjang dengan kulit seputih salju itu melambai ke arah Yoongi. Dan kedua mata Taehyung bisa melihat dengan jelas ekspresi yang ditunjukkan si gadis pada Yoongi. Terlihat antusias, senang.. bahagia?
Kepala Taehyung tertoleh pada Yoongi, seakan meminta penjelasan. Tapi sepertinya Yoongi tak berminat mengatakan apapun pada Taehyung dan langsung menghampiri gadis itu.
Taehyung bisa melihatnya. Gadis itu sontak memeluk Yoongi singkat sebelum membiarkannya masuk ke dalam mobil mewah.
Gadis cantik dengan mobil mewah. Kenapa terlihat sempurna sekali?
"Pacar?"
Taehyung hanya bisa menggumam sendiri. Menyerukan sejuta kalimat tanya yang ia pendam dalam hati.
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Loveliest Partner (Taegi) ✔
FanfictionInginnya sederhana; berawal dari teman masa kecil, lalu berujung menjadi teman hidup selamanya. Sekiranya itulah yang ada di dalam benak Taehyung ketika bertemu kembali dengan Yoongi. It's Taegi AU. Story - Written by Chaerachae